Konten dari Pengguna

3 Contoh Puisi Santri Paling Sedih tentang Hidayah

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
16 April 2022 20:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puisi santri paling sedih, Foto oleh Pok Rie dari Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Puisi santri paling sedih, Foto oleh Pok Rie dari Pexels
ADVERTISEMENT
Kehidupan santri ketika menuntut ilmu di pesantren tak jarang akan melahirkan banyak pengalaman spiritual. Banyak juga kisah yang mereka tuangkan dalam sebuah untaian puisi santri paling sedih ataupun menyentuh hati.
ADVERTISEMENT
Ketika nyantri, banyak sekali tema puisi yang bisa dibuat oleh para santri. Misalnya puisi santri menuntut ilmu, santri rindu orang tua, puisi untuk ustadz dan sebagainya. Jika kamu ingin tahu lebih jauh bagaimana puisi yang dibuat oleh para santri, simak terus tulisan kali ini ya.

3 Contoh Puisi Santri Paling Sedih tentang Hidayah

Berikut adalah 3 contoh puisi santri tentang hidayah dan agama Islam yang kami ambilkan dari buku Taman-taman Hidayah karya Khansa Kurnia.
1. Aku dan Hidayah
ADVERTISEMENT
Aku adalah bunga yang layu ditinggal hujannya
Terus merapuh semangat pun luruh
Lalu Engkau menyiramiku dengan rintikan hidayah
Hingga bunga itu pun tumbuh lagi dengan indah
Aku adalah langit malam yang ditinggal purnamanya
Terus tenggelam dalam kelam
Lalu Engkau menyinariku dengan cahaya sunah
Hingga langit itu pun berhias cerah
Aku adalah musafir yang tersesat di tengah gersangnya sahara
Penuh dahaga menanti hujan turun segera
Lalu Engkau menemukanku
Memberikan mata air cinta
Hingga jiwa ini kembali menapaki jalan pulangnya
2. Taman-Taman Hidayah
ADVERTISEMENT
Aku bagai dedaunan yang terbang tertiup angin
Pergi tanpa arah, tak tahu lagi ke mana harus melangkah
Kadang tertawan lelah, lalu goyah dan mulai patah
Namun Rabbku tak pernah lelah untuk memberiku
sebuah hidayah
Aku bagai ilalang yang hilang tertiup angin, perlahan
kering dan layu
Lalu Rabbku menemukanku, memberiku rintik hujan
Membuatku kembali tumbuh dan menghijau
Rintik hujan itu bernama hidayah
Aku laksana rembulan yang kehilangan purnamanya,
kelam dan suram
Lalu Rabbbku menyelamatkanku dengan cahaya terang
Hingga rembulan itu kini kembali cemerlang
Cahaya itu bernama hidayah Al Qur’an dan sunah
Hidayah itu, laksana hujan di tengah kemarau yang
panjang
Menghidupkan hati-hati yang hampir mati kekeringan
Laksana deburan ombak di lautan
ADVERTISEMENT
Meluluhkan hati-hati yang keras bagai karang
Akulah dedaunan kering yang terbang tertiup angin
Lalu jatuh perlahan dalam taman-taman yang indah
Taman yang penuh kesejukan
Taman yang tanpa kegersangan
Aku menyebutnya taman-taman hidayah
3. Doaku
Doaku menyentuh pintu langit
lalu kembali lagi padaku
Aku tak tahu mengapa
Aku tak tahu kenapa
Mungkinkah ada yang haram
Hingga doaku seolah karam dan tenggelam
Mungkinkah ada dosa yang tak biasa
ADVERTISEMENT
Atau penghalang yang membentang
Doaku naik ke angkasa
Lalu kembali lagi padaku
Aku tak tahu mengapa
Aku tak tahu kenapa
Apakah rabbku menyimpannya
Sebagai tabunganku di surga
Apakah rabbku mengabulkannya
Di suatu masa yang luar biasa
Di waktu yang tepat
Di tempat yang hebat
Adakah Rabbku ingin selalu mendengar
Rengek pintaku dalam lautan istighfar
Adakah Rabbku ingin melihatku bersabar
Bersabar dalam doa dan ikhtiar
Doaku naik ke langit
Namun seolah kembali lagi padaku
Aku tak paham kenapa
Aku tak paham mengapa
Mungkinkah yang segera
Ataukah yang ditunda
Mungkinkah yang terkabul
Ataukah yang tak terkabul
Demikian tadi tiga contoh puisi santri sedih tentang mendapatakan hidayah ataupun puisi santri ngaji sunah dan hijrah. Semoga bisa menginspirasimu ya.(NOV)
ADVERTISEMENT