Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Puisi tentang Diri Sendiri sebagai Nasihat
16 April 2022 22:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Think Smart Bahasa Indonesia karya Ismail Kusmayadi (2008: 61), puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pekosentrasian struktur fisik dan batinnya.
Nasihat adalah anjuran yang berisi petunjuk, teguran, dan peringatan kepada seseorang dan dijadikan sebagai referensi atau alasan agar dapat menjadi lebih baik lagi. Berpuisi juga dapat memberikan sebuah nasihat, terutama untuk diri sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan diri sendiri akan pentingnya suatu hal.
Kata-kata nasihat memang seringkali dibutuhkan tatkala merasa kurang percaya diri. Simak contoh karya sastra puisi tentang diri sendiri sebagai nasihat dan pengingat bagi para pembacanya.
Puisi tentang Diri Sendiri
Dikutip dalam buku Puisi Sunyi untuk Diri Sendiri karya M.Wahyu Husain (2017: 68), berikut puisi untuk diri sendiri:
ADVERTISEMENT
1. Sunyi untuk Diri Sendiri
Jauh sebelum kata-kata
Menciptakan dirinya sendiri
Kesunyian telah lebih dulu merangkai
Tubuh manusia menjadi wujud
Sebelum kalimat-kalimat merangkai
Tubuhnya menjadi narasi yang utuh
Kesunyian telah lebih dulu bermukim
Dalam tubuh adam dan hawa
Jauh setelah manusia tecipta
Kesunyian masih terus tumbuh
Dalam getar-getir kegelisahan
Kesunyian masih terus tumbuh
Menjadi cahaya terang
Yang bersembunyi dibalik pekat malam
2. Kedamaian
Harus ku tunggu datangnya purnama
Ketika ku tanyakan padanya
Wajah ayu bergaun biru
Di matanya dan
Dalam jiwanya
Apa yang kau rindukan?
Dalam kegelapan sulit kubicara,
Katanya. Karena alam lenggang
Menuntunku ke bukit hampa
Tanpa raga
Dan jiwa yang merana
Bukankah kegelapan hati tidak ada?
Dalam jiwa yang merdeka?
ADVERTISEMENT
Dan peita harapan
Tetap bersinar di alam redup, dalam
Cahaya keabadian
3. Tuhan, Izinkan aku Berontak
Tatkala dunia dalam hiruk pikuk
Tak berdaya yang kian takluk
Kini benar adanya nurani ubah kian bak terpuruk
Kini tepancar antara yang suci yang tak diiringi
Khianat yang semakin teriringi
Seitar yang kian seram
Pikiran tetutup gelap gulitanya malam yang kelam
Tak sanggup aku bayangkan tatlaka gundam
Terkaget dan penuh muram
Pada tiap yang dibenarkan
Rasa lawan selau dihujatkan
Nah itulah tadi puisi untuk diri sendiri yang dapat digunakan sebagai nasihat dan cerminan perasaan seorang manusia. Semoga kita selalu ingat untuk introspeksi diri di setiap kesempatan.(UMI)