Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Puisi tentang Kota Jakarta yang Bikin Nostalgia
6 Mei 2022 8:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berbicara tentang kota Jakarta, pasti beberapa orang memiliki kenangannya tersendiri. Bisa banget nih mengenang dengan puisi tentang kota Jakarta yang bikin nostalgia.
ADVERTISEMENT
Puisi
Mengutip, DIKSI DAN GAYA BAHASA PUISI-PUISI KONTEMPORER KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI (SEBUAH KAJIAN STILISTIK), Juwati. (2017:72)
Karya sastra adalah sebuah wujud permainan kata-kata pengarang yang berisi maksud atau makna tertentu, dan disampaikan kepada penikmat sastra. Artinya bahwa karya sastra ini sebagai wacana yang khas yang di dalam ekspresinya menggunakan bahasa dengan memanfaatkan segala kemungkinan yang tersedia. Dengan demikian, bahasa juga merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra.
Adapun yang dimaksud dengan puisi menurut beberapa ahli yaitu Suharianto (2009), Jabrohim (2003), dan (Waluyo 2003) dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan rangkaian kata yang isinya mengungkapkan pikiran, ide, dan perasaan penyair yang disusun dengan baik dan indah melalui tulisan sehingga pembaca dan penikmat sastra mampu memahami dan menikmati apa yang diungkapkan penyair dalam puisinya.
ADVERTISEMENT
3 Puisi tentang Kota Jakarta yang Bikin Nostalgia
Berikut adalah kumpulan puisi tentang kota Jakarta yang akan membuatmu bernostalgia. Yaitu:
1. Jakarta Hujan Jam 00.00
(Karya F. Rahardi)
Jakarta Hujan Jam 00.00
Dinginku dan dinginmu dan
menggigilnya angsana dan mahoni
sedangkan taman-taman menetes
dan mengalir ke mana burungku
dan burungmu yang pagi-pagi berkicau
sekarang cuma bangku beton
rumput-rumput berkilau jarum
ribuan jarum runcing dan
emas di bawah lampu sangat tinggi
di atas sana apakah Tuhan
juga basah sebab kodok-kodok
di manakah kodok harus berenang
dan bertelur sebab solar dan oli
plastik-plastik dan tutup botol banyak
juga kaleng-kaleng minuman semuanya
deras sampai kapan ngantuk menjadi tidur menjadi
mimpi dan hangat hingga nyamuk-nyamuk
ADVERTISEMENT
datang hingga payung dan jas hujan
atau halte bis yang sempit tidak perlu
lagi cuma selimut atau teh hangat
boleh juga singkong dan tahu goreng tapi katamu
kau sangat rindu kuah bakso
jam taman menunjukkan 00.00
dan hujan masih.
****
2. Kepada Jakarta (Karya Ajip Rosidi)
Kepada Jakarta
Kukutuk kau dalam debu keringat kota
Karena di balik keharuan paling dalam
Mengintip malaria
Kucinta kau kala senja
Mentari mengubur sinar menyirat bukit-bukit atap
Menari di kening-kening rumah, membelai perut sungai
Lalu lintas bergegas, kelip lampu beca
Semua makin pudar, semua jadi samar
Lahir kembali dalam kecerlangan malam
Mengambang mobil-mobil hitam di aspal hitam
Kucinta kau dalam ketelanjangan malam
Penuh warna dalam keriahan gemilang
ADVERTISEMENT
Sibuk dalam kelengangan arah
Menjauhi sudut jiwa paling sepi
Menyaruk-nyaruk jalan menyusur kali
Becermin di permukaan air kemilau
Bulan rendah seolah terjangkau
Kucinta kau kalau dinihari
Redam batuk memecah sunyi
Dan nyanyian tukang beca
Mengadukan nasib pada langit
Dan bintang yang tak mau ngerti
Kucinta Jakarta
Karena kau kota kelahiran kedua
***
3. Elegi Jakarta
(Karya Diah Hadaning)
Elegi Jakarta
Langit kota tak sajikan
bintang malam ini
langit kota tak riapkan kabut
menguap dari kolam-kolam
ada tatap menusuk langit
menetes darah
menggenang kehitaman.
Di jalan-jalan
di taman-taman
di atap-atap rumah
di sudut-sudut hati
di titik sunyi.
Diri jadi ciliwung
kehilangan langit berkaca
saat dering-dering jahanam
mengoyak siang mengoyak malam
ADVERTISEMENT
mengoyak langit kota
mengoyak langit sukma
mengembang sisa lagu duka.
Jakarta, November 1984
Nah, itulah kumpulan puisi tentang kota Jakarta yang akan membuatmu bernostalgia. Sangat cocok untukmu yang lagi rindu Jakarta, ya.