10 Puisi untuk Guru Tercinta saat Perpisahan Sekolah

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puisi untuk Guru Tercinta, Foto: Pexels/Max Fischer.
zoom-in-whitePerbesar
Puisi untuk Guru Tercinta, Foto: Pexels/Max Fischer.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat momen perpisahan sekolah, akan sangat mengharukan sekali apabila kita mempersembahkan dan membacakan puisi untuk guru tercinta.
ADVERTISEMENT
Dapat dikatakan bahwa guru adalah orangtua kedua kita, karena mereka yang selalu kita temui setiap hari, tanpa kenal lelah mengajar dan memberikan ilmu kepada kita sehingga kita menjadi anak yang pintar dan berguna.
Puisi terima kasih guru ini dapat kalian gunakan sebagai referensi apabila ingin membacakannya saat acara perpisahan, sebagai salah satu tanda terima kasih kalian atas jasa guru yang sangat besar.

Puisi untuk Guru Tercinta saat Perpisahan Sekolah

Puisi untuk Guru Tercinta, Foto: Pexels/Anastasia Shuraeva.
Dikutip dari buku Antologi Puisi Asa Purnama yang Tak Pernah Sia-sia, Maria Ulfa, M.Pd (2021:5-13), inilah 3 puisi pendek untuk guru:

Untuk Guruku

Oleh: Ayu Sofiyani Kamilah
Puluhan tahun mengabdi pada negeri
Untuk masa depan lebih baik
Puluhan tahun mengajarkan kami
Membaca, menulis, dan berhitung
ADVERTISEMENT
Puluhan tahun mendidik kami
Menjadi anak yang baik
Di relung terdalam, kami sadar
Engkau tetaplah pendidik
Mengalirkan bakti tanpa lelah dan letih
Untuk kami yang tak mengerti apa-apa
Kami hanyalah muridmu yang nakal
Yang tak dapat menyenangkan hatimu
Maafkanlah jika sikap dan perilaku kami
Membuatmu marah dan sedih
Guruku, engkau memang hebat dan sabar
Mengajarkan kami tanpa pamrih
Menahan lelahmu di setiap harinya

Purnama Kedua Hidupku

Oleh: Tamara Fauziah
Kau bagaikan Mentari
Menyinari hariku dengan penuh seri
Tak lelah kau mengajariku
Membaca tulis dengan penuh kasih
Mataku seolah menjadi saksi
Keberadaanmu di tengah pandemic
Selalu menjadi obat dalam hati
Hanya doa yang dapat ku beri
Semoga kau selalu diberkati

Guru

Oleh: Ramadhan Suciana
Oh guruku kau sangat berarti untukku
ADVERTISEMENT
Guruku adalah sosok pahlawan di mataku
Kau membimbingku dengan kasih sayang kepada diriku
Tak kenal lelah kau mengajariku
Guru jasamu sangat besar di hidupku
Kau bagaikan matahari yang menyinariku
Kau selalu memberi motivasi kepadaku
Guru kaulah pahlawan di mataku
Kau yang mengajarkan ku membaca
Dari aku tidak bisa membaca
Sampai aku bisa membaca
Kaulah guruku yang paling mulia
Sehat selalu untuk guruku tercinta
Kau mencerdaskan anak bangsa
Terima kasih guruku
Kau pahlawan tanpa tanda jasa
Selain puisi singkat di atas, ada juga beberapa puisi lainnya yang bisa kamu bacakan saat hari guru, perpisahan sekolah, lomba baca puisi, atau momen-momen tertentu. Berikut selengkapnya:

Penghantar Mimpi

Karya: Sakti Ramadhan
Aku hanya seorang pemuda
Yang berlari dan berkelana
ADVERTISEMENT
Yang menelusuri indahnya dunia
Tanpa tau yang mana penuh tipu daya
Aku hanya seorang pemuda
Yang memiliki bongkahan cita-cita
Yang ingin kugapai dengan berbagai cara
Meski kemalasan sering merajalela
Aku hanya seorang pemuda
Yang tertempel cita-Cita dan harapan
Yang terbalut berbagai angan-angan
Demi menggapai masa depan
Aku tak tau harus cari di mana
Dan Kau pun datang membimbing cerita
Kau arahkan kemana ku harus berkelana
Menuju masa depan yang gembira
Kau lah si pengarah jiwa, Penghantar mimpi !

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Kepada Guru-Guruku

Karya: Marzuli Ridwan Al-bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada
Telah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
ADVERTISEMENT
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah

Perajut Asa, Penyambung Mimpi

Karya: Hang Irfan
Setiap harimu berdiri
Memandangi jiwa penuh mimpi
Beralun kata penuh makna
Membuka jalan penuh asa
Segelas ilmu yang tersaji
Seteguk amal yang kunikmati
Sebuhul pesan berbalut kasih
Merajut harap menutup perih
Kadang bibirmu bergetar hebat
Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat
Meski lelah ucapmu membimbing
Keputusasaanmu tak bergeming
Wahai insan perajut asa
Meski diri kadang tak kuasa
Memendam amarah mengumbar murka
Namun hati masih terbuka

Tombak Keberhasilanku

Karya: Amanda Nurdhana D
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
ADVERTISEMENT
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku...
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.

Bungaku

Karya: Erina Napitupulu
Guruku...
Kala fajar menyising,
Lengan baju turut Engkau singsing
Segala milik yang menyamankan
Rela Engkau sisihkan
Kala mentari beranjak senja
Matapun redup seketika
Semua nama selalu Engkau bawa
Dalam doa dan harapan.
Guruku...
Berlapis peluh.
Bermodal hati juga pengetahuan
Berbagi kepadaku dan kepadanya
Juga mereka.
Seberkas sinar pagimu
Membuka mata hatiku
Selangkah laju kutuju
Kan kusambut disetiap hariku,
ADVERTISEMENT
Guruku...
Tak banyak yang akan ku katakan
Karen tanpa katapun jasamu nyata
Mengalir di seluruh jiwa
Tak ada yang dapat kuberikan
Karena tanpa pemberianpun
Jasamu tetap ada.
Trimakasih guruku...
Selamanya bagiku...
Doaku untukmu

Di Hari Guru

Karya: Marzuli Ridwan Al-bantany
Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,
Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras
Dari dalam jiwaku
Lebih deras dari nyanyian rintik hujan yang jatuh
Di dedaun kering
Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi
Rumput-rumput teki
Di wajahmu melukiskan hari esok untukku
Untuk teman-teman sekelas dan sebangku denganku
Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa
Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita,
Oleh-Nya Yang Maha Kuasa

Karena Mereka Aku Bisa

Karya: Wuriyan Radia Kusuma Wardani
ADVERTISEMENT
Sejauh kaki melangkah
Takkan dapat pernah sampai
Ke mana kita akan menuju
Tanpa ada sebuah
Tuntunan kasih lembut darimu
Tanpa ada sebuah
Ketulusan hati dan jiwamu
Untuk menuju jalan yang terang
Di saat kami berada dalam gelapnya dunia
Setulus hatimu menyayangi
Selembut jiwamu bersabar
Takkan dapat kami
Menyaingi rasa sayang dan sabarmu
Wahai guruku
Kasihmu murni
Sayangmu tulus
Kau tak pernah meminta
Balasan dari kami
Dengan sabar dan ikhlas
Kau membukakan pintu dunia untuk kami
Tiada pernah ku dengar
Sebuah perkataan lelah
Yang pernah terucap dari bibirmu
Kau kobarkan api semangatmu
Itulah pengabdianmu
Ohh guruku
Dengarlanlah sebuah puisi sederhana
Yang kulantunkan hanya untukmu
Yang selalu menghiasi hidupku
Dengan hiasan segudang ilmu
ADVERTISEMENT
Wahai guruku
Begitu besarnya jasa-jasamu
Kau bagaian matahari yang menyinari bumi
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Terimakasih guruku
Hargai guru kalian tidak hanya di sekolah saja, tapi seterusnya, karena merekalah pahlawan yang sesungguhnya tanpa tanda jasa. (Ester dan ZHR)