4 Puisi Angin Malam untuk Sampaikan Kerinduan

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
29 Mei 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
4 Puisi Angin Malam untuk Sampaikan Kerinduan, Foto : Unplash/Álvaro Serrano
zoom-in-whitePerbesar
4 Puisi Angin Malam untuk Sampaikan Kerinduan, Foto : Unplash/Álvaro Serrano
ADVERTISEMENT
Puisi adalah karya tulisan yang memiliki arti mendalam, terkadang syair yang tercipta bisa jadi ungkapan dari dalam diri kita. Terlebih lagi jika sedang merindukan seseorang, orang tua dan banyak lagi. Namun sulit atau malu untuk mengungkapkan kalau kita sedang rindu, nah disini ada 4 puisi angin malam untuk sampaikan kerinduan yang sangat cocok untuk kamu kasih ke orang-orang yang sedang kamu rindukan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah dikutip dari buku penulis Brili Agung Zaky Pradika yang berjudul Mencintai Tak Bisa Menunggu tentang definisi rindu : Rindu adalah malam yang tak sabar menunggu embun pagi datang dn akhirnya memilih berdialog dengan bulan sambil tetap menunggu.
4 Puisi Angin Malam untuk Sampaikan Kerinduan, Foto : Unplash/Biel Morro
Banyak definisi mengenai rindu termasuk puisi tentang menyampaikan kerinduan, seperti yang akan kami berikan dibawah ini kumpulan-kumpulan puisi menyampaikan rindu.
4 Puisi Angin Malam untuk Sampaikan Kerinduan, Foto : Unplash/Thought Catalog

Puisi Angin Malam untuk Sampaikan Kerinduan

Berikut 4 kumpulan puisi angin malam tentang kerinduan dari beberapa penyair, sebagai referensi kamu untuk menyampaikan kerinduanmu.
“Puisi Membaca Rindu Di Seluk Angin” By : KakashiDSensei ------------------------ Jariku melukis mendung di raut senja… Adakah cinta datang mengobati derita… Lebih mudah bagiku mencipta seraut wajah… Daripada terus menunggu berbalut resah… Malam-malam ku dihantui indah wajahmu… Kuingin kau hadir dalam gerah tidurku… Aku mencarimu hingga kaki ini tak lagi sanggup berjalan… Menatap suram hari-hariku dalam degup keraguan… Kutermenung menatap deras hujan sore ini… Berharap sosokmu datang meneduhi sepi… Seandainya rindumu memang untukku… Datanglah padaku dengan cintamu… Kurindukan wangi tubuhmu dalam angin semilir… Memandangi untaian kalimat mu yang terlompat dari bibir… Terlalu banyak kenangan yang kita simpan pada angin… Hingga aku terus memimpikanmu dan tak ada yang lain…
ADVERTISEMENT
“Puisi Angin Malam” By : S. Mulaningsih ------------------------ Semilir menenangkan hati… Merasuk nembus sukma… Entah gerangan ia membawaku dalam lamunan… Mengusik lembaran kenangan… Oh..Angin Malam… Menyentuh kalbuku dengan sejuta kenangan… Rindu yang harusnya tak lagi aku genggam… Semilirmu menghantarkan aku masuk pintu kenangan… Yang sempat aku kunci dan ku tinggalkan Ooh.. Angin malam… Kau bawa aku jauh melayang Mengingat memori dalam angan-angan Masa-masa tempo dulu yang kini aku lupakan Angin malam ... Kuhembuskan nafas bersama semilirmu… Kubiarkan kenangan itu merasuk kembali… Sebab apa yang menjadi kenangan… Akan ada saatnya aku ingat kembali… Walau tidak untuk ku jumpai lagi, setidaknya aku sempat melalui… Biar angin malam membawamu kembali… Kembali pada pintu kenangan yang sempat aku lalu…
ADVERTISEMENT
“Malam Jahat” By : W.S Rendra ------------------------ Malam dengan langit tanpa buahan... Dan suara itu bukanlah angin puputan... Tersebar ratapan perempuan sial... Bagai merayap di atas jalan yang kekal... Lelaki keluar ambang sendirian... Burung hitam banyak hinggapan... Sekali melangkah kakinya besi... Dituruti jalan sangsi yang abadi...
ADVERTISEMENT
“Adalah Malam Tanpa Suara” By : Taufiq Ridwan ------------------------ Adalah malam tanpa suara... Adalah biru penyap duka... Akankah bening secerlang kaca? Akankah hening sesenyap telaga? Tidurmu lelap, lautanku... Rahasiamu maha dalam dan tiada terduga... Ombak-ombak kecil yang engkau kirim... Tak sampai menyentuh pantaiku... Adalah rindu di pelupuk mata... Adalah pandang lembayung senja... Langit yang senantiasa mengusurkan hujan... Duka tersembunyi di sebalik kelam... Rinduku adalah lautku... Senyapku Adalah pergulatan... Kasih dan rawan tonggak pautan... Resah dan risau penaka umpan... Malam yang diam membendung Waktu di perutnya... Malam yang kelam menyimpan Rahasia di keningnya... Akulah hilang. Akulah keluh... Gairah atau harapan. Anggur hidup ataukah manisan? Akulah bayang engkau Waktu... Dua saling bertatapan tak kenal bosan... Kulihat diriku rontok ke tanah bagai daun segala diam... Hanyalah tanya di tiap perjumpaan... Lalu kelam melengkung fana...
ADVERTISEMENT
Semoga puisi angin malam untuk sampaikan kerinduan bisa dijadikan referensi kamu untuk menulis atau menyampaikan kerinduan kamu lewat syair.(Vivi)