Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Puisi Menanti Kelahiran Buah Hati
4 Desember 2022 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Terkadang calon orang tua tidak memiliki media untuk melampiaskan hal mendebarkan di hati dan pikiran jelang proses persalinan. Calon orang tua bisa menuliskan puisi untuk sang calon anak. Simak puisi menanti kelahiran buah hati yang bisa jadi inspirasi atau bahkan media untuk merasakan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Bingkisan Cantik untuk Ibu Hamil, Ulfah Khaerani (2017:24) mengatakan telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa tubuh ibu hamil yang mengalami stres akan memproduksi hormon stres yang bisa masuk ke pembuluh darah bahkan ke plasenta. Jadi, untuk para ibu hamil, salurkanlah rasa stres dan tegang dengan baik, ya.
Puisi Menanti Kelahiran Buah Hati
Berikut ini adalah beberapa puisi menanti kelahiran buah hati:
Puisi Penantian Karya: Santi Asesanti
Mendamba hadirmu ciptakan rerangkaian asa berharap sempurna tercurah
ADVERTISEMENT
Terbayang jerit pertamamu sekencang tangis Ismail membelah padang pasir membela resah Siti Hajar
ADVERTISEMENT
Di selasar kata terbata kueja gelisah di wajah ayahmu sebab kaulah buah cinta pertama amanah paling azimat dari-Nya surga kami ada padamu
ADVERTISEMENT
Gejolak rindu kian tak terelak ketika jarum waktu mendekati hadirmu dedoa tiada henti kami lantunkan penuh syukur pada-Mu
ADVERTISEMENT
Pelangi Kata, Desember 2017
Janjiku Selamanya
Bulan demi bulan Mendengar detak jantungnya Merasakan geliatnya Penuh rasa tidak sabar
ADVERTISEMENT
Sekali lagi kurasakan Geliat serta gerakan kakimu Lalu aku berkata Akan menjagamu, selamanya
ADVERTISEMENT
Menghitung dentang waktu
Hari demi hari terlewati Minggu kian minggu datang Bulan demi bulan Kunanti
ADVERTISEMENT
Akankah kamu datang penuh senyum Ataukah teriakanmu akan menggema diruang itu Akupun tetap menghitung Dentang waktu kehadiranmu
ADVERTISEMENT
Bagaikan musim semi
Setiap minggu selalu ku nanti Angin lembut serta hangatnya musim berganti Rasanya hati tidak dapat menunggu lagi Kehadiranmu, buah hati Kuyakin akan indah Bagaikan bunga bermekaran di musim semi
ADVERTISEMENT
Empat puisi menanti kelahiran buah hati semoga dapat mengispirasi serta menjadi kekuatan tersendiri bagi bunda yang sedang menghitung hari menuju proses persalinan. Semoga ibu dan bayi dalam keadaan sehat. (Fitri A)