Konten dari Pengguna

4 Puisi tentang Air Mata yang Menggambarkan Kesedihan Mendalam

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
16 Juni 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi tentang air mata. Sumber: Pexels/ Kat Smith.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi tentang air mata. Sumber: Pexels/ Kat Smith.
ADVERTISEMENT
Membaca puisi tentang air mata bisa menjadi salah satu obat penguat diri di saat seseorang tengah merasakan kesedihan yang mendalam. Puisi menjadi salah satu karya sastra yang bisa merangkum gejolak perasaan seseorang atas peristiwa yang telah dialami.
ADVERTISEMENT
Untaian kata yang terdapat dalam puisi tersebut bisa menggambarkan perasaan yang tengah dialami seseorang. Tak heran, puisi kerap dijadikan sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan seseorang baik itu rasa bahagia ataupun sedih.

Puisi tentang Air Mata

Ilustrasi puisi tentang air mata. Sumber: Unsplash/ Kat Smith.
Dikutip dari situs p2k.stekom.ac.id, puisi merupakan karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Isi di dalam puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang dialami oleh manusia.
Sementara itu, air mata menjadi kata yang kerap dijadikan sebagai perumpamaan tentang kesedihan yang dialami oleh seseorang. Berikut ini kumpulan puisi tentang air mata yang menggambar tentang perasaan sedih seseorang yang begitu mendalam.

1. Air Mata

(Jon Harjoliansyah)
Malam kian larut
Ku tulis kata-kata berkait
ADVERTISEMENT
Terangkai syair menanti takdir
Seakan tumpah asa mencurah
Pada-Nya jua aku menadah.
Di malam kesekian masa sisa berlalu...
Tiada terkira lara membiru...
Terisak tangisku di kala ini...
Kelu meraju hati membisu...
Sahabat diriku terbuang...
Cinta menjauh akupun semakin gundah...
Wahai yang mengabadikan keabadian...
Dengan air mata ini aku tulis nama-Mu...
Meski ku tahu buta aksaraku atas Mu.

2. Menangis dan Air Mata

(Whitney Fancher)
Aku datang saat rasa sakit
Menjadi terlalu berat untuk diambil.
Aku datang saat kamu sedih,
Atau hatimu mulai hancur.
Saya mungkin datang saat kamu panik,
saya mungkin datang saat kamu marah.
Saya akan muncul di sana-sini,
Bila sudah cukup apa yang kamu miliki.
Saya asin dan hangat,
saya mungkin besar atau kecil.
ADVERTISEMENT
Terkadang ketika kamu kuat,
saya tidak muncul sama sekali.
Aku mengisi matamu dengan kelembapan,
aku menggulung pipimu.
Terkadang maksudku gembira,
Terkadang maksudku lemah.
Terkadang saat kamu takut,
aku datang sebagai tanda ketakutan.
Kamu bisa merasakan ketika aku datang,
Apakah jauh atau dekat.
Saya mungkin ikut
Ketika kamu mendengar lagu favoritmu.
Terkadang aku muncul
ketika kamu terlalu lama menjadi kuat.
Aku tahu kau ingin terbang jauh.
Aku tahu di dalam dirimu berantakan.
Kamu merindukan hari yang lebih cerah.
Air mata adalah kata-kata yang tidak bisa diungkapkan oleh hati.

3. Hilang

(Sarah Boston)
Kegelapan mengelilingiku.
Ini menjadi sangat dingin.
Aku sendirian
dengan tidak ada yang memegang.
Duniaku begitu kosong.
Yang tersisa hanyalah rasa sakit.
ADVERTISEMENT
Tidak ada sinar matahari yang menerangi jalanku,
Hanya hujan yang tidak pernah berhenti.
Aku tenggelam dalam air mata.
Hatiku menangis.
Sepertinya tidak ada yang memperhatikan
Jiwaku sedang sekarat.

4. Hujan dan Air Mata

(Justin Raphael Lopez Gutierrez)
Awan guntur, hujan deras,
Luka yang kurasakan, sakit yang berdenyut.
Tetesan air menetes di wajahku.
Akankah hujan memberiku satu pelukan ini?
Basah dan dingin, ketakutan terbesarku,
Bukan oleh hujan tapi oleh air mataku.
Kapan badai ini akan berakhir?
Rangkullah aku hujan, satu-satunya temanku.
Demikian kumpulan puisi tentang air mata yang menggambarkan tentang kesedihan mendalam seseorang. Semoga esok air mata akan segera berganti dengan senyuman. (IND)