4 Puisi tentang Lingkungan Alam

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
18 April 2022 21:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
puisi tentang lingkungan. Foto : Unsplash/v2osk
zoom-in-whitePerbesar
puisi tentang lingkungan. Foto : Unsplash/v2osk
ADVERTISEMENT
Manusia tanpa sadar kerap merusak alam. Bisa jadi karena manusia mempunyai sifat tamak dalam dirinya. Kondisi alam yang kian rusak menggugah para penyair untuk menuliskannya dalam bentuk puisi. Rintihan suara alam diwujudkan dalam untaian kata yang bertujuan untuk menggugah manusia untuk melestarikan lingkungan. Dalam artikel berikut akan kami sajikan 4 puisi tentang lingkungan alam sekitar agar kita dapat merenungi dan mensyukuri nikmat alam yang dilimpahkan Tuhan.
ADVERTISEMENT

Puisi tentang Lingkungan Alam

Mengutip dari buku Sumber Inspirasi Berpuisi karya Trian Pamungkas, M.Pd (2020:25), puisi lingkungan alam merupakan puisi yang bersumber pada alam sekitar yang berupa benda mati seperti tumbuhan dan keindahan.
Dalam menulis puisi tentang lingkungan, biasanya seorang penyair menjadikan objek lingkungan sebagai sumber inspirasi, baik secara spontan ataupun tidak. Inspirasi spontan muncul saat penyair tengah mengamati lingkungan. Sedangkan inspirasi tidak spontan akan muncul saat penyair mengingat kembali hal-hal yang pernah dialami sebelumnya.
Simak 4 puisi tentang lingkungan alam berikut, yang kami kutip dari buku Antologi Puisi dan Fotografi karya Kepundan Kasih Menyadap Ilham dari Alam karya Novi Indrastuti dan Harno Depe (2021) :
puisi tentang lingkungan. Foto : Unsplash/Frank McKenna
ADVERTISEMENT
puisi tentang lingkungan. Foto : Unsplash/Kalen Emsley
Demikian 4 puisi tentang lingkungan alam sekitar yang patut Anda renungi. Sebagai manusia yang turut menikmati manfaat yang diberikan alam, kita hendaklah turut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Jika belum mampu turut serta, setidaknya jangan menambah kerusakan, agar keturunan kita kelak masih dapat menikmati keindahan dan kebaikan alam semesta. Salam lestari!(Bhilda)