Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
4 Puisi tentang Mantan Kekasih yang Masih Dicintai
3 Juni 2023 8:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak bisa mengutarakan perasaan secara langsung, namun menulis puisi bisa dijadikan alternatif untuk menumpahkan segala keresahan. Puisi ini juga bisa diunggah di media sosial sebagai caption.
Puisi tentang Mantan Kekasih
Mengutip buku Laksana Cuaca oleh Dilla Hardina (2019), berikut adalah inspirasi puisi tentang mantan kekasih yang masih dicintai:
1. Permohonan
Oleh Dilla Hardina
Jangan pergi
Aku tak ingin kehilanganmu lagi
Rindu ini begitu menggerogoti
Tolong jangan lepaskan genggamanmu lagi
Kau tak mengerti
Merindumu begitu sakit
Sendirian membendung rasa
Memeluk kembali kenangan lama
Kau tak mengerti
Pada pertemuan terakhir kita
Aku tak tahu harus bagaimana
Kau pergi tanpa merasa berdosa
Dan aku hanya bisa
Menatap punggungmu dari jauh saja
Bahkan kau tak mengerti
ADVERTISEMENT
Ada air hangat yang jatuh hingga ke pipi
Dan naasnya, aku membendung air hangat itu sendiri
2. Suara dalam Hati
Oleh Dilla Hardina
Ada suara di dalam hati yang tak terdengar
Nyaris keluar pekik menggigil menghujam
Sekelebat sendu belagak tak menahu
Akar panjang melilit diamku
Sayup-sayup kudengar dara bercerita
Kepakkan sayap terbang mengudara
Mungkin menahan cinta tak baik untuknya
Tiba-tiba saja
Suara itu hilang ditelan angin
Melumat habis rasa yang hampir dingin
Lalu kudekap erat kerinduan hangat
Namun kesemuan yang aku dapat
Seseorang di sana telah kembali ke peraduannya
Membawa perih tersayat hatinya
3. Lembah Pilu
Oleh Dilla Hardina
Di dalam palung jiwa
Ada sesuatu yang tersimpan
Tersekat oleh keraguan
Membuatku terus bungkam
Enggan mengutarakan
Di manakah keberanian?
ADVERTISEMENT
Berulang kali ku menghela nafas
Menarik ulur sebuah asa
Aku lelah dengan keadaan
Pasrah pada kenyataan
Hanya bisa menunggu dan menunggu
Kamu
4. Pembunuh Hati
Oleh Dilla Hardina
Mudah sekali kau mencampakanku
Kau hadir mengindahkan suasana kalbu
Namun kepergianmu membuat sendu
Kau enyah tanpa pamit
Datang pun tanpa permisi
Kau anggap apa aku?
Apakah hanya sekedar pelarian tuk mengisi kosongnya hari-harimu?
Aku sadar betul siapa aku
Aku hanya bumi yang punya mimpi tinggi
Untuk sejajar dengan langit
Padahal kutahu itu mustahil
Karena langitnya adalah kau
Puisi tentang mantan kekasih yang disebutkan di atas menggambarkan betapa seseorang masih belum bisa melupakan masa lalunya. Meskipun tidak bisa bersama lagi, setidaknya puisi ini bisa digunakan untuk menyalurkan perasaan. (DLA)
ADVERTISEMENT