Konten dari Pengguna

4 Puisi tentang Sahabat yang Berubah dan Menjauh

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
28 Oktober 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi tentang sahabat yang berubah, foto oleh Ross Findon di Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi tentang sahabat yang berubah, foto oleh Ross Findon di Unsplash
ADVERTISEMENT
Ketika teman-teman kita berubah dan menjauh atau kita dijauhi mereka tanpa suatu hal yang jelas, maka akan banyak rasa yang hadir dalam hati kita. Rasa tersebut bisa kita tuangkan dalam puisi tentang sahabat yang berubah.
ADVERTISEMENT
Mungkin dengan menuangkannya lewat puisi segala perasaan yang tak bisa kita ungkap, bisa terwakilkan melalui rangkaian kata tersebut. Seperti 4 contoh puisi tentang sahabat yang berubah dan menjauh di bawah ini, yang juga hadir dari kedalaman rasa sang penulis.

4 Puisi tentang Sahabat yang Berubah dan Menjauh

Ilustrasi jendela kamar di puisi tentang sahabat yang berubah, foto oleh Petter Rudwall di Unsplash
Mengutip buku Senja di Purbalingga, Khansa Kurnia, (2019:16-24) berikut deretan 4 puisi tentang sahabat yang berubah dan menjauh.

1. Teman Dalam Kenang

Pada jendela kaca di kamarmu ingin kubisikkan kisah ini
Saat engkau mengasingkanku seorang diri
Menuliskan aksara luka di atas meja jati
Kawan, di mana bahumu saat itu
Mungkin engkau takut bajumu basah oleh air mataku
Pada atap-atap genting di rumahmu ingin kuceritakan
Saat engkau meninggalkanku dalam lautan kesedihan
ADVERTISEMENT
Menenggelamkanku dalam sungai keterpurukan
Di mana bahumu saat itu, Kawan
Mungkin engkau takut bajumu terkotorkan
Pada dinding-dinding kayu di rumahmu ingin kugoreskan kenangan
Saat engkau menawarkan mawar di permulaan
Lalu memberikan duri pada akhirnya
Kawan, di mana bahumu saat itu
Mungkin bahumu lelah untuk sekadar menopangku

2. Rumput Kecil

Maaf, Teman, karna aku tak seindah pelangi yang membuat hidupmu penuh warna warni
Maaf, Teman, karna aku tak sehangat mentari
Yang mampu menghangatkan duniamu
Aku hanyalah rumput kecil yang sering terinjak dan tak bijak
Maaf, Teman, aku tak sebening embun pagi
Tak secantik bunga di taman
Tak semenarik permata yang berkilauan
Aku hanyalah rumput kecil
Yang kadang kering layu tak sedap dipandang matamu
Maaf, Teman, karna aku tak seelok purnama
ADVERTISEMENT
Tak secemerlang bintang di angkasa
Tak semegah langit senja
Aku hanyalah rumput kecil
Yang kadang tumbang tertiup angin
Maaf, Teman, aku hanyalah rumput kecil
Yang pantas dilupakan dan diabaikan
Hanyalah rumput kecil yang pantas di bawah bukan di atas
Tapi satu janji rumput kecil la akan tetap kuat meski slalu diinjak
Ia akan tetap tumbuh pantang mengeluh

3. Friendship

Aku adalah musafir yang fakir akan ilmu persahabatan
Aku tak tahu apa arti persahabatan,
Tapi perjalanan hidup mengajariku tentangnya
Aku bertanya pada bunda apa itu makna persahabatan,
Ia hanya diam,
Tapi ketika aku dicampakkan dewi fortuna,
Ia selalu ada di sampingku.
Lalu aku bertanya pada kakakku,
Namun tak kunjung jua kudapatkan jawabannya,
Tapi ketika aku terseret dalam samudera jelaga yang kelam,
ADVERTISEMENT
Ia datang menarik tanganku.
Lalu aku bertanya pada adikku,
Ia hanya tersenyum,
Tapi ketika aku ditinggal oleh kebahagiaan,
Ia ingin selalu membagi senyumnya untukku,
Yang aku tahu sahabat adalah ayah, ibu, kakak dan adikku.
Aku mencoba mencari makna persahabatan dari setitik embun di ujung daun
Ia akan tampak berkilau jika sang surya membagi cahayanya yang sempurna
Aku mencoba mencari maknanya lagi pada langit malam
Ia tak ‘kan runtuh meski bulan dan bintang membiarkannya sendiri,
Menyusuri malam yang sepi.
Bukankah sahabat selalu menerima,
Meski kau sekuntum bunga yang indah memesona
Atau rumput kecil yang tak berharga dan pantas untuk diinjak.
Sungguh, Teman, aku adalah manusia yang tak tahu cara berteman,
Namun tahukah kalian, aku selalu mencoba menjadi teman yang baik untuk kalian,
ADVERTISEMENT
Agar aku pantas berteman dengan kalian,
Agar aku bisa menyatu dengan kalian.
Terima kasih, Teman, kalian telah mengajarkanku makna persahabatan,
Hingga aku setabah ini
Dan tak menangis lagi dalam kesendirian di ruang-ruang yang sunyi.
Terima kasih, kalian membuatku kuat dan tangguh,
Hingga aku bisa berdiri di kakiku sendiri,
Meski tak ada yang menemani dan menopang ketika terjatuh luruh.
Maafkan waktu yang lalu ketika aku tak mampu menjadi teman yang baik bagi kalian.
Aku hanyalah orang yang buruk dalam berteman.
Aku harap kalian memaafkanku dan menerima kurangku.

4. Aku Bisa Apa

Aku bisa apa jika aku tak dipuja
Aku bisa apa jika aku tak disuka
Aku bisa apa jika aku dipandang sebelah mata
Aku bisa apa jika aku tak pernah dianggap ada
ADVERTISEMENT
Jika aku bisa, akan kubawa mentari di hadapanmu
Agar engkau dengan jelas melihatku
Jika aku bisa, akan kubawa rembulan di hadapanmu
Agar kau dengan tegas menyanjungku
Tapi aku bisa apa
Jika aku mampu, akan kuhapus setiap air mata
Akan kupupus setiap bala
Jika aku mampu, akan kugulung setiap mendung
Akan kupelangikan setiap langit
Tapi aku bisa apa
Itulah tadi deretan 4 puisi tentang sahabat yang berubah dan menjauh. Semoga kamu juga bisa mencurahkan perasaanmu yang terdalam lewat puisi ya. Sehingga bisa membuat hatimu lega karena sudah mengeluarkan semua unek-unek di dada. (novi)