5 Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2022 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi taman di artikel kumpulan puisi karya Chairil Anwar, foto oleh Yan Liu di Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi taman di artikel kumpulan puisi karya Chairil Anwar, foto oleh Yan Liu di Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isinya yang begitu mendalam membuat banyak orang mencari kumpulan puisi karya Chairil Anwar. Tokoh ini dikenal sebagai sastrawan yang telah menciptakan banyak puisi dengan kata-kata kaya makna.
ADVERTISEMENT
Meskipun tokoh ini meninggal di usia muda, namun karya-karyanya masih banyak dicari hingga kini. Penasaran seperti apa karyanya? Pastikan tidak melewatkan beberapa di antaranya berikut ini.

5 Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar

Ilustrasi puisi kuno di artikel kumpulan puisi karya Chairil Anwar
Di bawah ini lima kumpulan puisi karya Chairil Anwar yang diambil dari buku Puisi dan Prosa Lengkap, Chairil Anwar, (1970:10-24), yang bisa kamu jadikan referensi.

1. Taman

Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang
Kecil, penuh surya taman kita
ADVERTISEMENT
Tempat merenggut dari dunia dan 'nusia.

2. Aku

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

3. Suara Malam

Dunia badai dan topan
Manusia mengingatkan, "Kebakaran di Hutan"
Jadi ke mana
Untuk damai dan reda?
Mati.
Barangkali ini diam kaku saja
dengan ketenangan selama bersatu
mengatasi suka dan duka
kekebalan terhadap debu dan nafsu.
Berbaring tak sedar
Seperti kapal pecah di dasar lautan
jemu dipukul ombak besar.
Atau ini.
Peleburan dalam Tiada
ADVERTISEMENT
dan sekali akan menghadap cahaya.
.......................................................
Ya Allah! Badanku terbakar — segala samar.
Aku sudah melewati batas.
Kembali? Pintu tertutup dengan keras.

4. Pelarian

I
Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa di sini
Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak berhingga.
Hancur-luluh sepi seketika
Dan paduan dua jiwa.
II
Dalam kelam ke malam
Tertawa-mengiris malam menerimanya
Ini batu baru tercampur dalam gelita
"Mau apa? Rayu dan pelupa,
Aku ada! Pilih saja!
Bujuk dibeli?
Atau sungai sunyi?
Turut saja!"
Tak kuasa — terengkam
Ia dicengkam malam.

5. Sia-sia

Penghabisan kali itu kau datang
membawa karangan kembang
Mawar merah dan melati putih:
darah dan suci.
Kau tebarkan depanku
serta pandang yang memastikan: Untukmu.
Sudah itu kita sama termangu
ADVERTISEMENT
Saling bertanya: Apakah ini?
Cinta? Keduanya tak mengerti.
Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Itulah kumpulan puisi karya Chairil Anwar yang bisa dijadikan sebagai referensi jika ingin membuat puisi dengan karakter mirip. (novi)