Konten dari Pengguna

5 Puisi tentang Desa Tercinta yang Dirindukan

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
4 November 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puisi tentang Desa Tercinta yang dirindukan, Foto: Unsplash/Su Nyoto
zoom-in-whitePerbesar
Puisi tentang Desa Tercinta yang dirindukan, Foto: Unsplash/Su Nyoto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika sekarang kamu berada di tempat yang jauh dan merindukan desa yang kamu cintai, kamu bisa baca 5 puisi tentang desa tercinta melalui artikel ini, ya.
ADVERTISEMENT
Memang, sejauh apa pun seseorang pergi, pada akhirnya mereka akan rindu kembali ke rumah.
Berdasarkan definisi yang dikutip dari Philosophy of Longing: Memaknai Hakikat Rindu, Jake Bonga (2021:16), rasa rindu adalah sebuah bentuk perasaan dan keinginan untuk mencapai sebuah tempat yang memberikan rasa aman, tentram, dan bahagia.

Puisi tentang Desa Tercinta yang Dirindukan

Puisi tentang Desa Tercinta yang dirindukan, Foto: Unsplash/Idris R
Kamu tentunya memiliki keterikatan dengan desa yang sudah lama menjadi tempat tinggalmu. Kenangan baik yang terekam di dalam hati dan otakmu akan membuatmu rindu dan ingin kembali menyambangi tempat yang kamu cintai itu.
Berikut adalah 5 puisi tentang tentang desa tercinta yang dapat mewakili perasaan rindumu kepada desa tempat asalmu:

1. Tiada Tempat yang Lebih Baik

Tiada tempat yang lebih baik Daripada dini hari yang dipenuhi kicau burung Pohon-pohon dengan sesisir pisang segar Pun hamparan sawah dengan langit yang memayunginya
ADVERTISEMENT
Sudah lama tak kupijak ia Tak sedikit pun kulupakan setiap sudutnya Wangi yang ditimbulkan oleh embun di sana Warna udara yang mengelilinginya Serta suara anak-anak yang kerap terdengar di luar jendela
ADVERTISEMENT
Aku ingin kembali Walau indah tempatku berpijak kini

2. Pulang

Wangi secangkir teh pagi itu Membawa ingatanku melayang padamu Tempat mungil yang menyimpan banyak kenangan Tempat yang tak tergantikan, tak terpaut waktu
ADVERTISEMENT
Sudah berapa lama aku tak menghampirimu? Rindu mulai mencakari dada dan punggungku Jarak dan waktu melebur tak punya makna Aku beranjak dan tak lagi diliputi ragu
ADVERTISEMENT
Untuk mencium tangan Ibu Untuk menghidup wangi segar pepohonan Untuk meraba tanah dan hujan yang mengguyurnya Aku pulang
ADVERTISEMENT

3. Setenang Desa yang Kucinta

Sudut-sudut kota membuatku penat Jalanan dan gedung-gedung kembali dipenuhi bising Merampas kesempatan untuk bernapas
ADVERTISEMENT
Tak ada yang lebih kuinginkan Dibanding berada di sisi aliran sungai Mendengar gemericik yang lembut Dan bertelanjang kaki menikmati sejuk
ADVERTISEMENT
Bisakah dunia sedikit menenangkan diri? Melepas segala beban yang memenuhi pundak Mengeja lapis-lapis udara tanpa sesak Rebah dengan mata terpejam, tanpa cemas
ADVERTISEMENT
Tak bisakah dunia memberi tentram? Setenang desa yang kucinta Setentram udara yang meliputinya
ADVERTISEMENT

4. Mimpi

Malam ini aku memimpikan desaku Begitu jelas tergambar, menguak memori Senandung yang lama tak kudengar Semilir angin yang lama tak menyapa
ADVERTISEMENT
Pukul dua dini hari, kusampaikan rindu ini Pada sebuah panggilan telepon dalam hitungan menit Kuceritakan pada orang di seberang sana Malam ini aku memimpikan desaku Kuharap aku tak hanya bermimpi
ADVERTISEMENT

5. Sebuah Desa Cantik di Pinggir Laut

Aku berada jauh dari tempat asalku Menjejaki sebuah galeri mewah dengan detap sepatu hak Orang-orang berbincang dan berdengung Membicarakan satu-persatu karya agung yang tergantung
ADVERTISEMENT
Aku berdiri di hadapan sebuah bingkai Dengan lukisan sebuah desa cantik di pinggir laut Air mata meleleh dan berguling di pipi Di mana sebenarnya aku berada?
ADVERTISEMENT
Yang kuharapkan kini Aku dapat melompat masuk Ke dalam lukisan yang berbau cat minyak itu Aku rindu
ADVERTISEMENT
Itulah 5 puisi tentang desa yang dirindukan. Setiap kamu merindukan desa tercinta, cobalah untuk membaca atau menuliskan puisi-puisi yang akan sedikit mengobati rasa rindumu. Semoga kamu bisa segera pulang dan menikmati waktu di desa tercintamu, ya! (malika)