5 Puisi tentang Palestina Singkat, Penuh Pesan Mendalam

Puisi tentang Palestina Singkat. Foto hanya sebagai ilustrasi. Sumber: Unsplash/Ömer Yıldız.

Masyarakat Palestina saat ini masih berjuang untuk tetap hidup dari seluruh serangan yang dilakukan Zionis. Beberapa puisi tentang Palestina singkat telah menggambarkan perjuangan-perjuangan tersebut.

Tidak banyak masyarakat Indonesia yang turut merasakan perjuangan masyarakat Palestina tersebut dan menuangkannya pada puisi. Puisi-puisi cukup menyentuh dan memiliki pesan mendalam.

Puisi tentang Palestina Singkat

Puisi tentang Palestina Singkat. Foto hanya sebagai ilustrasi. Sumber: Unsplash/Ahmed Abu Hameeda.

Puisi tentang Palestina singkat dibuat dan diambil dari peristiwa-peristiwa perjuangan dan pesan pada tahun-tahun sebelum terjadinya pergolakan November 2023 lalu. Namun, yang tertulis di puisi tersebut bahkan masih terjadi di negeri para nabi ini.

Berikut merupakan kumpulan puisi, yang diambil dari buku kumpulan puisi Catatan-Catatan dari Palestina, Adipati Deiter, dkk (2022:9,72-73) dan Palestina, Damay Ar-Rahman, dkk (2018:10).

Puisi 1

Iqra

Adipati Deiter

dari tanah yang masih dirantai tirani

aku membaca mata ibu yang masih selalu basah

ketika mengingat tulang-tulang anaknya pecah

dari tanah yang kebebasannya masih dipasung

aku membaca gemeretak rahang ayah

yang disertai tarikan nafas panjang

ketika melihat tubuh anak-anaknya berlumur darah

dari tanah yang berlapis sengketa

inti kepalaku menerbitkan tanda baca

dari rekah mawar di bibir seseorang

yang tubuhnya telah bercerai dengan ruhnya

(2021)

Puisi 2

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Mahmoud Darwish

Adipati Deiter

apa kabar, tuan?

bagaimana keadaan al aqsa ini hari?

kulihat di medsos

terkadang masih disesaki teriakan Allahu akbar dan lontaran batu usai ibadah jum'at

benarkah?

bagaimana suasana Al-Aqsa ini hari?

kulihat di medsos

terkadang masih terdengar perempuan-perempuan yang histeris

dan anak-anak yang menangis

benarkah?

bagaimana kabar al aqsa ini hari?

kulihat di medsos

terkadang masih ada aksi brutal serbuan gas air mata,

granat kejut dan peluru

benarkah?

apa kabar, tuan?

(2021)

Puisi 3

1987

Etika Aisya Avicena

Penghujung Desember kala itu

Langit kota suci berubah kelabu

Asap pekat menyeruak

Banyak bangunan luluh lantak

Penghujung Desember kala itu

Ribuan nyawa syahid menemui Rabb-Nya

Warga Palestina bahu-membahu

Lakukan perlawanan pada Zionis durjana

Penghujung Desember kala itu

Palestina dirundung duka

Jangan berhenti lakukan sesuatu

Hadirkan senyum di wajah Palestina

(2021)

Puisi 4

Razan Al Najjar

Etika Aisya Avicena

Gadis manis Palestina

Berhijab cantik dengan jas putihnya

Menggesa diri membantu para pejuang

Yang terluka atau tak lagi bernyawa

Hari itu saat tengah bertugas

Dadamu ditembus peluru nahas

Tubuh mungilmu rebah

Namun, semangatmu menyejarah

Gelora perlawanan menyala

Mengecam aksi yang tak selayaknya

Razan, kau memang telah tiada

Namun, perjuanganmu mewangi sampai surga-Nya

(2021)

Puisi 5

Wajah Bisu

Damay Ar-Rahman

Kau lihat sepanjang garis dari ubun rambutnya

Menjalar dalam cengkraman pembuasan

Cairan kental merah mengalir

Di jidat-jidat anak tak berdosa

Urat-urat membeku pada kepapaan dan ketidakadilan

Wajah-wajah neraka membakar

Jejak-jejak para pengelana yang beralih kepasrahan

Tak mengungkap sedikitpun harapan

Tak menemukan secercah masa depan

Hanya menunduk menghadap semilir angin melintas

Yang menjemput setelah tak berpulang.

Baca Juga: 15 Kata-kata untuk Palestina sebagai Bentuk Dukungan dan Kepedulian

Itulah beberapa puisi tentang Palestina singkat yang penuh dengan pesan mendalam. Beberapa puisi ini mengingatkan akan perjuangan yang tengah dilakukan oleh masyarakat Palestina. (Fitri A)