Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
6 Caption Jowo Bijak Lengkap dengan Artinya
12 April 2022 19:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bahasa Jawa tak pernah luput penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam Bahasa Jawa, sering terdapat ungkapan peribahasa atau secara kekinian disebut dengan caption jowo bijak. Caption ini berupa kata-kata bijak yang berisi nasihat.
ADVERTISEMENT
Kata bijak dalam bahasa Jawa ini sering diungkapkan oleh orang tua kepada anak atau kepada mereka yang memiliki usia lebih muda. Ungkapan ini bertujuan sebagai nasihat agar selalu hidup dalam kebaikan.
Pada zaman dahulu, ungkapan-ungkapan kebaikan ini merupakan pitutur boso jowo yang selalu ditunggu saat datang berkunjung atau bersilaturahim ke tempat orang yang dituakan. Setelah mendapat nasihat pasti rasanya jadi semakin bersemangat.
Caption Jowo Bijak
Apa saja kata bijak dalam Bahasa Jawa? Simak beberapa caption Bahasa Jawa bijak yang dilansir dari buku Pepak Bahasa Jawa bagian Paribasan berikut ini:
1. Ojo adigang, adigung, adiguna.
Ngendelake kekuwatane, kaluhurane lan kepinteran
Artinya adalah mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya.
Ungkapan ini biasanya ditujukan pada orang yang bersifat sok dan sombong. Hal ini untuk memberikan nasihat dan sebagai pengingat supaya bisa lebih bersikap rendah hati dan tidak berpegang pada tingginya kekuasaan serta jabatan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
2. Becik ketitik ala ketara
Becik lan ala bakal konangan ing tembe mburine
Artinya yakni baik atau buruknya seseorang pada akhirnya pasti akan terlihat.
Ungkapan ini ditujukan sebagai sebuah nasihat bahwa segala yang baik ataupun buruk pasti nantinya akan tampak. Seperti halnya peribahasa sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Maka apapun yang disembunyikan, kalau itu hal yang buruk nantinya juga akan terbongkar dengan sendirinya.
3. Desa mawa cara, negara mawa tata
Saben panggonan duwe cara utawa adat dhewe-dhewe
Artinya bahwa setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda.
Hal ini sebagai sebuah pengingat untuk saling menghargai adanya perbedaan pada segala lini kehidupan. Di setiap tempat selalu memiliki aturan dan kebiasaan yang berbeda. Maka seyogyanya kita saling menghormati dan menghargai perbedaan serta aturan tersebut dengan cara mengikuti adat kebiasaan setempat. Beradaptasi memang harus dilakukan dan tidak bersikap semaunya sendiri.
ADVERTISEMENT
4. Esuk dele sore tempe
Wong kang ora tetep atine (mencla-mencle)
Artinya yakni orang yang tidak punya pendirian (plin-plan).
Ungkapan ini biasanya ditujukan kepada orang yang plin-plan dan selalu berubah dalam berkata sehingga susah untuk dipercaya mana yang benar. Maka dari itu seringkali ketika ada yang ragu dan galalu sehingga keputusannya berubah setiap waktu, orang Jawa akan mengatakan kata bijak yang satu ini.
5. Jer basuki mawa bea
Samubarang gegayuhan mbutuhake wragat
Artinya bahwa untuk mencapai suatu cita-cita membutuhkan dana.
Biasanya ditujukan ketika seseorang akan mencapai cita-cita atau menginginkan sesuatu maka orang tua akan mengingatkan bahwa segala sesuatu butuh biaya, tidak bisa langsung ada sekejap mata dan tersedia.
6. Sluman slumun slamet
ADVERTISEMENT
Senajan kurang ati-ati isih diparingi slamet
Artinya bahwa biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan.
Ungkapan ini biasanya ditujukan sebagai nasihat atau sebuah do’a bila ada orang yang akan bepergian.
Demikianlah caption Bahasa Jawa bijak yang bisa digunakan sebagai nasihat. Mugi-mugi tansah maringi manfaat. Semoga bermanfaat!(You)