Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Âİ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
6 Khutbah Jumat Pertengahan Ramadhan yang Penuh Makna dan Pembelajaran
11 Maret 2025 14:23 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Khutbah Jumat pertengahan Ramadhan yang penuh makna dan pembelajaran bisa menjadi media renungan untuk para jamaah. Isi dari khutbah Jumat menjadi sorotan bagi para jamaah, karena memiliki pesan yang penuh dengan hikmah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Al-Qalam, Usman. (1995), khutbah Jumat adalah salah satu bentuk ibadah mahdlah, yang merupakan salah satu syarat sah mengerjakan salat Jum'at.
6 Khutbah Jumat Pertengahan Ramadhan
Berikut adalah kumpulan khutbah Jumat pertengahan Ramadhan yang penuh makna dan pembelajaran:
1. Evaluasi Ibadah di Pertengahan Bulan Ramadan
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, wa ash-shalatu wa as-salamu 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in.
Jama'ah yang dirahmati Allah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberi kita kesempatan untuk menjalani bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadan.
Kita telah memasuki pertengahan Ramadan, dan ini adalah waktu yang tepat untuk kita melakukan evaluasi terhadap ibadah yang telah kita jalankan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
ADVERTISEMENT
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Saudaraku, Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. Puasa adalah sarana untuk meraih taqwaâkesadaran kita akan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Oleh karena itu, mari kita evaluasi apakah kita sudah menjalani puasa dengan ikhlas, menjaga lisan, dan menghindari perbuatan yang sia-sia?
Puasa adalah latihan bagi kita untuk memperbaiki diri. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, membaca Al-Qur'an, dan amal kebajikan lainnya.
Jika kita merasa belum maksimal dalam ibadah kita, jangan berputus asa. Masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah di sisa waktu Ramadan ini.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga Hubungan dengan Allah dan Sesama
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, wa ash-shalatu wa as-salamu 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in.
Jama'ah yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah di hari yang mulia ini. Semoga rahmat dan berkah-Nya senantiasa tercurah kepada kita semua.
Saudaraku, dalam hidup ini kita dituntut untuk menjaga dua hubungan utama, yaitu hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia. Kedua hubungan ini saling berkaitan dan sangat penting untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya." (QS. An-Nisa: 36)
ADVERTISEMENT
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Menjaga hubungan dengan Allah berarti kita harus selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara melaksanakan kewajiban-kewajiban seperti shalat, puasa, dan amal kebaikan lainnya.
Di samping itu, kita juga harus menjaga niat kita agar setiap amal ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah semata. Hubungan dengan Allah akan semakin kuat ketika kita ikhlas dalam beribadah dan senantiasa memohon ampunan serta rahmat-Nya.
Selain itu, hubungan dengan sesama juga sangat penting. Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah sempurna iman seseorang jika ia tidak mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari).
Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama. Kita harus saling menghargai, menolong, dan menjaga persaudaraan dalam Islam.
ADVERTISEMENT
3. Mengendalikan Hawa Nafsu
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, wa ash-shalatu wa as-salamu 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in.
Jama'ah yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang telah memberikan kita nikmat yang tak terhingga, salah satunya adalah nikmat iman dan kesempatan untuk beribadah.
Pada hari ini, kita berkumpul untuk melaksanakan ibadah salat Jumat, dan saya mengajak kita semua untuk merenung sejenak tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu dalam kehidupan kita.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan orang-orang yang beriman adalah mereka yang mampu mengendalikan amarahnya dan memaafkan orang lain." (QS. Ali Imran: 134)
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Setiap manusia diciptakan dengan hawa nafsu yang bisa membawa kepada kebaikan atau keburukan, tergantung bagaimana kita mengendalikannya.
ADVERTISEMENT
Nafsu yang tidak terkendali bisa membawa kita kepada perbuatan dosa, kebencian, dan keserakahan. Oleh karena itu, kita diajarkan untuk senantiasa mengendalikan hawa nafsu agar hidup kita selaras dengan ajaran Islam.
Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu latihan terbaik untuk mengendalikan hawa nafsu.
Ketika kita menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu lainnya, kita dilatih untuk lebih sabar dan lebih menjaga diri. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda: "Puasa adalah tameng yang dapat menahan dari perbuatan dosa." (HR. Bukhari)
Mengendalikan hawa nafsu bukan hanya terkait dengan makanan dan minuman, tetapi juga dengan perbuatan kita sehari-hari. Nafsu yang tidak terkendali bisa memengaruhi lisan, hati, dan tindakan kita.
Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk selalu menahan diri dari perbuatan buruk dan menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita.
ADVERTISEMENT
4. Berbagi dengan Sesama di Bulan Ramadan
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, wa ash-shalatu wa as-salamu 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in.
Jama'ah yang dirahmati Allah,
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang telah memberikan kita nikmat kesehatan, iman, dan kesempatan untuk bertemu dengan bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadan.
Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya, dan amalan kita diterima oleh-Nya.
Saudaraku, bulan Ramadan adalah waktu yang sangat mulia untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan, termasuk dalam berbagi dengan sesama. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
"Tidaklah kamu akan mencapai kebaikan (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (QS. Ali Imran: 92)
ADVERTISEMENT
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Di bulan yang penuh berkah ini, kita diajak untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk berbagi dengan sesama.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang meningkatkan kepedulian kita terhadap orang lain, terutama kepada mereka yang kurang beruntung.
Ini adalah kesempatan bagi kita untuk memperbanyak sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan mempererat ukhuwah islamiyah.
Rasulullah saw bersabda: "Sedekah itu tidak mengurangi harta, justru semakin mendatangkan keberkahan." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk berbagi dengan penuh ikhlas, baik melalui zakat, infak, maupun sedekah, serta membantu mereka yang membutuhkan.
Berbagi dengan sesama di bulan Ramadan tidak hanya terbatas pada harta. Kita juga bisa berbagi dengan cara memberikan waktu, perhatian, atau bahkan senyuman yang tulus kepada orang-orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Membantu tetangga, berbagi makanan dengan orang yang berpuasa, dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, adalah bentuk amalan yang sangat mulia di sisi Allah.
5. Zakat Fitrah sebagai Penyucian Diri
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, wa ash-shalatu wa as-salamu 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in.
Jama'ah yang dirahmati Allah,
Marilah kita mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadan yang penuh berkah.
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya dan diberikan kekuatan untuk menyempurnakan ibadah puasa kita.
Saudaraku, salah satu kewajiban yang harus kita tunaikan di bulan Ramadan adalah zakat fitrah.
Zakat fitrah adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat penting, yang memiliki makna besar dalam membersihkan diri kita dari kekurangan yang mungkin ada dalam ibadah kita selama bulan Ramadan. Rasulullah saw bersabda:
ADVERTISEMENT
"Zakat fitrah itu sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor, dan untuk memberi makan bagi orang miskin." (HR. Abu Dawud)
Zakat fitrah bukan hanya sekedar kewajiban harta, tetapi lebih dari itu, ia adalah bentuk penyucian jiwa dan harta kita. Allah memerintahkan kita untuk menunaikan zakat fitrah agar hati kita bersih, dan kita semakin dekat dengan-Nya.
Zakat ini merupakan kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri dari sifat-sifat buruk, seperti kesombongan dan ketamakan, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Zakat fitrah juga mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, khususnya orang-orang miskin yang mungkin tidak mampu merayakan Idul Fitri seperti kita.
ADVERTISEMENT
Dengan memberikan zakat fitrah, kita membantu mereka untuk merayakan hari kemenangan ini dengan lebih layak. Ini adalah cara kita untuk berbagi kebahagiaan dan berpartisipasi dalam menciptakan keharmonisan sosial.
Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik pria maupun wanita, tua maupun muda. Ia bukan hanya sekedar amal, tetapi sebuah sarana untuk membersihkan hati dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama.
Pada akhir bulan Ramadan ini, marilah kita menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh rasa syukur. Jangan sampai kita menunda-nunda pembayaran zakat fitrah, karena ini adalah kewajiban yang harus dipenuhi sebelum shalat Idul Fitri.
Semoga dengan menunaikan zakat fitrah, kita dapat menyempurnakan ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini dan meraih kemenangan di hari Idul Fitri dengan hati yang bersih.
ADVERTISEMENT
6. Bersyukur atas Nikmat Ramadan
Jama'ah yang dirahmati Allah,
Marilah kita mengucapkan puji syukur yang tak terhingga kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita nikmat yang luar biasa, yaitu kesempatan untuk kembali menikmati bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Ramadan adalah bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan, dan keberkahan. Sebagai umat Muslim, kita patut bersyukur atas nikmat besar ini.
Bersyukur atas nikmat Ramadan berarti kita tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga lisan, meningkatkan amal ibadah seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak doa.
Ramadan adalah kesempatan yang sangat berharga untuk memperbaiki diri, memohon ampunan Allah, dan meraih kebaikan yang tak ternilai.
Itulah kumpulan khutbah Jumat Pertengahan Ramadhan yang bermakna.
ADVERTISEMENT