7 Pantun Pamit Undur Diri untuk Penutup Acara

Pantun Pamit Undur Diri untuk Penutup Acara, https://unsplash.com/@alexmotoc

Jika Anda sedang mempersiapkan diri menjadi pembawa acara atau kegiatan resmi maupun non formal, belajarlah untuk mengikuti tips-tips agar audiens makin tertarik mendengarkan Anda. Salah satunya dengan menggunakan pantun pamit undur diri atau pantun pembuka acara.

Penggunaan pantun oleh pembawa acara bisa mengundang umpan balik dari audiens sehingga secara tidak langsung membuat mereka ingin mendengarkan yang berbicara.

Kumpulan Pantun Pamit Undur Diri untuk Penutup Acara

Berdasarkan buku Dari Pantun Sampai Literasi, Irawan Syahdi, (2018), saat menutup acara adalah waktu yang mulai rentan, saat di mana audiens sudah lelah dan ingin segera pulang.

Namun, bukan berarti pembawa acara bisa asal-asalan menutupnya. Apalagi jika banyak orang-orang penting yang hadir di acara tersebut. Untuk itu, menggunakan pantun pamit undur diri bisa jadi solusi untuk menutup acara agar tidak datar dan membosankan.

Berikut adalah kumpulan pantun pamit undur diri yang menarik untuk menutup acara :

1. Buah manggis buah kenari

Buah mangga buah papaya

Saya pamit untuk undur diri

Terima kasih atas perhatiannya

2. Ikan kerapu ikan tenggiri

Berlimpah ruah di pasar ikan

Berakhir sudah acara ini

Salah dan khilaf mohon maafkan

3. Sawah dicangkul oleh petani

Untuk digarap menanam padi

Hari ini cukup sampai disini

Saya pun pamit undur diri

4. Lebatnya buah pohon kuini

Pohonnya punya pak amin

Acara berakhir sampai disini

Sampai bertemu di kesempatan lain

5. Senangnya berkumpul di hari raya

Makan makan bersama keluarga

Cukup sekian dari saya

Undur diri dari acara

6. Pisang habis dimakan kera

Kera dilepas banyak maunya

Salam undur diri dari pembawa acara

Untuk hadirin semuanya

7. Beli barang di pasar lama

Tak lupa beli piring melamin

Sampai jumpa hadirin semuanya

Semoga bertemu di kesempatan lain

Pantun pamit undur diri sebenarnya juga bisa dibuat lucu tergantung jenis audiens dan acara yang Anda bawakan. Namun, contoh di atas merupakan pantun umum yang bisa digunakan di segala bentuk acara sehingga tidak perlu khawatir salah penempatan. Semoga bermanfaat!(Dyan)