Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
7 Pantun Pembuka Salam Islami beserta Cara Membuatnya
24 Desember 2023 19:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pantun merupakan jenis puisi lama yang terdiri dari sampiran dan isi. Layaknya jenis puisi, pantun juga memiliki fungsi sebagai sarana mengungkapkan gagasan, perasaan, selingan percakapan, atau nasihat. Salah satu contoh adalah pantun pembuka salam Islami.
ADVERTISEMENT
Pantun salam pembuka yang Islami dapat memiliki berbagai macam bentuk sampiran dan isi. Misalnya “Kalau tidak tahu pergi bertanya. Kalau tidak bisa sesat di jalan. Assalamualaikum semuanya. Senang bertemu dengan kalian”.
7 Pantun Pembuka Salam Islami
Pantun adalah puisi lama yang relatif mudah untuk dibuat sebab hanya terdiri dari empat larik. Dua larik pertama adalah sampiran dan dua larik selanjutnya adalah isi.
Walaupun demikian, beberapa orang bisa saja mengalami mengalami kesulitan dalam membuat pantun. Terutama jika dalam keadaan yang mendadak atau mepet. Salah satu contoh adalah sulit untuk membuat pantun pembuka salam Islami.
Guna membantu proses membuat pantun salam pembukaan yang Islami, berikut tujuh contohnya yang dapat menjadi referensi.
1. Opsi Pertama
ADVERTISEMENT
2. Opsi Kedua
3. Opsi Ketiga
4. Opsi Keempat
5. Opsi Kelima
6. Opsi Keenam
7. Opsi Ketujuh
Cara Mudah Membuat Pantun
Setelah menyimak tujuh contoh pantun, setiap orang tentu sudah dapat mengetahui rima dari pantun. Secara umum, pantun mempunyai rima silang berupa a-b-a-b. Contohnya, jika larik pertama berakhiran -ta, larik ketiga juga harus berakhiran -ta.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Think Smart Bahasa Indonesia, Kusmayadi (2008: 61), salah satu ciri pantun adalah selesai dalam satu bait. Supaya lebih memahami cara membuat pantun, berikut urutan langkahnya yang dapat dicoba:
ADVERTISEMENT
Demikian menjadi jelas bahwa setiap orang bisa saja membuat pantun pembuka salam Islami versi dirinya sendiri. Hal terpenting dalam membuat pantun adalah kesesuaian jumlah suku kata, rima, serta selesai dalam satu bait. (AA)