Konten dari Pengguna

7 Puisi tentang Warna yang Singkat Namun Penuh Arti

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
14 Mei 2023 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi tentang warna. Sumber: Unsplash/Jorge Fernández Salas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi tentang warna. Sumber: Unsplash/Jorge Fernández Salas
ADVERTISEMENT
Puisi tentang warna menjadi suatu tema yang begitu menarik dan kaya dengan makna. Apalagi setiap warna mewakili sebuah emosi, pengalaman, atau kenangan.
ADVERTISEMENT
Warna-warna yang kita lihat sehari-hari, baik itu dari alam maupun buatan manusia, sering kali memang memiliki makna yang lebih dalam. Salah satu perwujudan paling indah dari palet warna alam adalah pelangi. Warna mejikuhibiniu adalah bagian integral dari fenomena alam tersebut.

Puisi tentang Warna Mejikuhibiniu Gambarkan Emosi

Ilustrasi puisi tentang warna. Sumber: Unsplash/Harry Quan
Dalam buku Brain Management Series - Memory Champion At School oleh Susanto Windura (2013: 64) disebutkan bahwa warna mejikuhibiniu dalam pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Deretan warna ini adalah simbol dari keindahan, keragaman, dan harmoni. Sebuah titik pertemuan antara berbagai warna yang berbeda, namun mampu berpadu dan menciptakan sebuah pemandangan yang begitu mempesona.
Puisi-puisi yang akan dibahas di sini berusaha untuk menangkap esensi dari warna mejikuhibiniu ini dan apa yang mereka wakili - sebuah perpaduan antara seni dan alam, di mana kata-kata menjadi kuas dan kanvasnya adalah imajinasi kita.
ADVERTISEMENT
Ini dia dunia yang penuh warna yang dapat dijelajahi melalui lensa sajak dan rima dalam deretan puisi tentang warna yang menggambarkan emosi.

1. Kakawin Merah

Apabila kemarahan saling membutakan hingga kita lalai hingga mencari cara menata pion catur dan melempar bumerang, coba perhatikan irama palu yang terukir di permukaan wajah;
Mereka menggores warna merah di lipatan kulit, sejumput murka diikat oleh darah serta cengkeraman ujung senjata menstimulasi pelatuk yang terpendam di dalam urat nadi.

2. Kidung Jingga

Pada akhir minggu, selalu kau mengasingkan diri dengan dua batang mawar, mengarah ke atas cakrawala yang memancarkan sinar merah jingga di ufuk selatan, mengusir sisa duka, biarkan butiran-butiran air mata jatuh jadi embun di daun merayakan kesedihan yang setahun lalu tergores di celah-celah telapak tangan.
ADVERTISEMENT

3. Surat Kuning

Aku tak mampu menanamkan kegembiraan di antara lembah dan permukaan senyummu yang dangkal pun tidak dengan doa para penatua pada daun yang menguning atau pada sebungkus emas dalam butiran debu.
Petiklah daun-daun yang gugur, buat cincin pada jari-jari manismu yang kamu tangkup di telapak seakan rindu.

4. Syair Hijau

Dengungan burung terjebak dalam jerat tawa sang pemilik rumah memisahkan secara perlahan dari kenyataan yang pahit. Sayapnya yang berwarna hijau terluka.
Di tempat asalnya, induknya menunduk letih dan mengeluh ke mana kamu pergi, anakku? Kugetarkan doa untukmu
Dari sisi barat muncul dengan deras dengungan yang terperangkap. Sebesar poster yang dipajang, mengantarkan berita kesedihan. Tak ada lagi tekanan yang berhadapan dengan kematian.

5. Tembang Biru

Butiran abu menetes di permukaan pintu jejak langkah dan suara sepatu turut meruntuhkan hati yang lemah tak pernah sebelumnya ombak berniat berpaling dari warna biru, ketenangan, dan kesunyiannya. sedangkan kau tak akan pernah bisa menahan getir.
ADVERTISEMENT

6. Ilustrasi Nila

Tiada kejayaan tanpa pengabdian serta keyakinan sehalus awan hilang tersapu oleh kerikil-kerikil kecil jalan kegelapan yang berlarut-larut, menyerah tanpa daya kita yang terasing terkurung di dalam serpihan nila kabut harapan.

7. Lagu Ungu

Sayangku, aku tak ingin mengusik ketenanganmu dari keruh dan kekacauan.
Namun, bisakah aku menjadi bagian dari bantal, selimut, dan doa-doa yang kau panjatkan? Atau lainnya, misalkan aku menjadi cangkir ungu berisi keluh kesah yang kau isi dengan hujan sebelum benar-benar mereda?
Itu dia deretan puisi tentang warna mejikuhibiniu dalam pelangi. Jadi, puisi tentang warna mana yang saat ini paling cocok untuk menggambarkan kondisi emosi dan suasana hati? (CAR)