Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Konten dari Pengguna
70 Contoh Konjungsi Antarkalimat dan Penjelasannya
1 September 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konjungsi antarkalimat adalah salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang penting untuk dipelajari. Contoh konjungsi antarkalimat sangat beragam namun dapat dibedakan menurut fungsi masing-masing.
ADVERTISEMENT
Terdapat beragam konjungsi dalam Bahasa Indonesia. Konjungsi tersebut berfungsi untuk menghubungkan kata atau kalimat sesuai dengan letaknya.
Pengertian Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah kata yang berfungsi menghubungkan kalimat pertama dengan berikutnya. Letak konjungsi tersebut berada di awal kalimat atau setelah tanda baca , seperti tanda titik (.), tanda seru (!), atau tanda tanya (?).
Jenis Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat digunakan untuk penghubung antarkalimat. Konjungsi tersebut dipakai sesuai dengan fungsi dan keadaan dalam sebuah kalimat. Berikut adalah jenis-jenis konjungsi antarkalimat beserta beberapa contohnya.
ADVERTISEMENT
Contoh Konjungsi Antarkalimat
Terdapat berbagai konjungsi antarkalimat yang telah disebutkan. Berikut adalah penggunaan contoh konjungsi antarkalimat.
1. Menyatakan Penegasan/Konsesif
Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan/konsesif berfungsi untuk menyatakan pertentangan. Berikut adalah contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan.
ADVERTISEMENT
2. Menyatakan Urutan
Konjungsi antarkalimat urutan adalah jenis konjungsi yang menyatakan urutan atau lanjutan dalam suatu peristiwa atau keadaan. Konjungsi ini menggunakan kata-kata, seperti: sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
3. Menyatakan Penambahan
Konjungsi ini digunakan untuk menambahkan hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari kalimat yang telah dinyatakan sebelumnya. Konjungsi penambahan menggunakan kata-kata: tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
ADVERTISEMENT
4. Menyatakan Pertentangan
Konjungsi antarkalimat yang bermakna pertentangan digunakan jika ingin menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya. Berikut adalah contoh konjungsi yang menyatakan pertentangan.
5. Menyatakan Kebalikan
Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya. Konjungsi ini menggunakan kata sebaliknya.
ADVERTISEMENT
6. Menyatakan Pembenaran
Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan keadaan yang sebenarnya dari suatu kejadian atau peristiwa. Konjungsi antarkalimat pembenaran ini menggunakan kata-kata: sesungguhnya dan bahwasanya.
7. Menyatakan Penguatan
Konjungsi antarkalimat yang menyatakan penguatan adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk memberi penguatan terhadap keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya. Adapun kata-kata yang digunakan konjungsi ini, antara lain malahan dan bahkan.
ADVERTISEMENT
8. Menyatakan Konsekuensi
Konjungsi antarkalimat digunakan untuk menyatakan konsekuensi atau risiko yang akan diterima dari keadaan sebelumnya. Konjungsi ini menggunakan kata-kata: akibatnya, dengan demikian dan akhirnya.
9. Menyatakan Akibat
Konjungsi ini menerangkan akibat yang diterima dari suatu kejadian. Kata-kata yang digunakan dalam konjungsi ini adalah oleh sebab itu dan oleh karena itu.
ADVERTISEMENT
10. Menyatakan Waktu
Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan hubungan waktu dengan dua hal atau peristiwa yang terjadi. Berikut adalah contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan waktu.
ADVERTISEMENT
Contoh konjungsi antarkalimat dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Konjungsi ini dapat dipakai dalam beberapa kalimat lain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. (Fia)
Live Update