Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
70 Contoh Majas Sarkasme Lengkap dengan Pengertian dan Ciri-cirinya
3 September 2024 0:37 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Makara Sosial Humaniora, Zaimar. (2002), majas sering dianggap sebagai sinonim dari gaya bahasa, akan tetapi sebenarnya majas termasuk dalam gaya bahasa. Gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu, tujuan tertentu.
Majas yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia tentunya tak hanya satu saja. salah satunya yaitu majas sarkasme. Majas sarkasme kerap kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. pada umumnya, jenis majas ini berisi sebuah kalimat sindiran yang bersifat kasar.
70 Contoh Majas Sarkasme dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa contoh majas sarkasme sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Majas sarkasme digunakan untuk menyindir sesuatu. Akan tetapi seringkali digunakan kepada makhluk hidup, seperti manusia maupun hewan.
Mengutip dari buku pintar “Majas, Pantun, dan Puisi” majas adalah suatu gaya bahasa berupa kiasan, ibarat, serta perumpamaan dengan tujuan untuk mempercantik makna dari suatu kalimat.
ADVERTISEMENT
Menurut Dale & Warriner yang tertuang dalam buku Pradopo halaman 104 tahun 1985, majas merupakan bahasa yang dipergunakan yaitu bahasa kiasan untuk meningkatkan dan memperbanyak efek melalui cara memperbandingkan dan memperkenalkan suatu benda dengan yang lain.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas yaitu cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; atau dalam bentuk kiasan.
Apabila disimpulkan secara sederhana, majas adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk membandingkan atau menjelaskan sesuatu agar kalimat menjadi semakin hidup dan terdengar meyakinkan.
Bagi seorang penulis, terutama penulis karya-karya sastra, menguasai berbagai macam majas dapat membuat karya yang dihasilkan lebih mengena kepada sang pembaca. Serta menunjukkan pula tingkat intelektualitas dan gaya bahasa dari si penulis.
ADVERTISEMENT
Majas dapat membuat sebuah kalimat terdengar lebih indah dan dramatis. Namun, tetap tidak menghilangkan makna asli dari kalimat yang menggunakan majas tersebut.
Fungsi utama dari majas adalah untuk membuat ungkapan dalam sebuah kalimat menjadi lebih anggun, indah, hidup, dan memiliki kesan lebih dalam.
Salah satu jenis majas yang cukup populer adalah majas sarkasme. Majas sarkasme adalah sebuah majas sindiran yang biasanya bersifat sangat kasar dan dapat menyakitkan orang lain.
Adapun jenis-jenis majas di antaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa contoh majas sarkasme yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari:
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Majas Sarkasme
Seperti majas pada umumnya, sarkasme juga memiliki sejumlah ciri-ciri. Seperti majas pada umumnya, sarkasme juga memiliki sejumlah ciri-ciri. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Fungsi Majas
1. Membuat Kalimat Lebih Mudah Diingat
Dengan menggunakan majas, kalimat yang dilontarkan atau yang dituliskan pada sebuah karya sastra akan terasa lebih mengena dan meresap.
Sebagai contoh, ketika ada yang mengatakan “dia adalah orang kepercayaan tuan Philips” dan mengatakan “dia adalah kaki tangan tuan Philips”, maka kalimat yang lebih mudah mengena dan meresap adalah yang menggunakan kiasan ‘kaki tangan’.
2. Mampu Melahirkan Imajinasi
Fungsi selanjutnya dari majas yaitu mampu menciptakan sebuah imajinasi. Majas yang digunakan sering kali menimbulkan pengertian dan persepsi yang berbeda-beda pada setiap orang.
ADVERTISEMENT
Pengertian yang berbeda tersebut bergantung pada sudut pandang, cara berpikir, pengalaman, serta wawasan masing-masing orang.
Ketika menemukan penggunaan majas yang mungkin terdengar asing dan belum diketahui maknanya, maka kita akan berimajinasi dan membayangkan maksud dari kalimat bermajas tersebut.
3. Membuat Kalimat Lebih Bermakna dan Berkesan
Majas mampu membuat sebuah kalimat memiliki makna yang esensial, sedangkan sesuatu yang esensial akan menghasilkan kesan yang lebih dalam.
4. Meningkatkan Daya Tarik Sebuah Karya Sastra
Penulis yang memahami berbagai jenis majas cenderung lebih kreatif dan imajinatif. Selain itu, penggunaan majas dalam karya sastra mampu menarik perhatian serta memberikan nyawa pada karya sastra tersebut.
Novel atau buku yang ditulis bukanlah sebuah film yang digambarkan secara visual melalui adegan-adegan nyata pemerannya yang direkam.
Novel atau karya sastra lainnya hanya tertuang dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, agar pembaca lebih mudah untuk memahami dan membayangkan cerita pada novel, sering penulis menggunakan majas.
ADVERTISEMENT
5. Mendekatkan Antara Penulis dan Pembaca
Majas mampu memperlihatkan karakter, jiwa, dan kepribadian penulisnya secara gamblang.
Melalui majas yang mengalir dengan indah dalam kalimat-kalimat pada karya sastra, pembaca akan lebih mengenal dan memahami si penulis dilihat dari jenis majas yang sering digunakan. Demikian adalah ulasan mengenai contoh majas sarkasme. (Nisa)