Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
9 Pantun Adat Melayu yang Berisi Nasihat
19 Mei 2022 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pantun Adat Melayu yang Berisi Nasihat tentang Kehidupan
Sejak zaman dahulu, pemuka-pemuka adat Melayu menggunakan pantun menjadi pembuka dan penutup acara penting. Selain itu, pantun bagi orang Melayu dijadikan alat komunikasi sehari-hari yang mengandung banyak nilai-nilai kehidupan di dalamnya. Para tetua pun menasihati anak cucunya menggunakan pantun agar terdengar lebih halus namun sarat makna.
Inilah beberapa pantun adat Melayu yang penuh dengan nasihat hidup yang baik berdasarkan buku Nilai Budi Pekerti dalam Pantun Melayu, S. Budhisantoso, dkk, (1993) :
1. Tegak tegak cocokkan pancang
Pasang bendera bunyikan tabuh
Agak agak mengatai orang
Biar cidera tidak tumbuh
2. Bendahara mudik berkakap
Balai selasa kembang pelangai
Saudara jangan berbesar cakap
Jaga-jaga pegang perangai
ADVERTISEMENT
3. Balai selasa kambang pelangai
Ke seberang jalan indera pura
Jaga-jaga pegang perangai
Seberang laku jangan sahaja
4. Kayu pantai di kota Alam
Pantainya sendi bersendi
Jika engkau pandai di alam
Patah tumbuh hilang berganti
5. Encik sholeh menikam pari
Bilakan tumbuh padi di kota
Akhir menyesal di kemudian hari
Takkan sungguh bagai dikata
6. Rama- rama si kumbang janti
Chatib indah pulang berkuda
Patah tumbuh hilang berganti
Budi baik dikenang juga
7. Yang merah hanya basa
Yang kurik hanya kundi
Yang indah hanya bahasa
Yang baik hanya budi
8. Zanjabela nama putri
Putera sultan askun ahmad
Barang siapa taukan diri
Kemana pergi dapat selamat
9. Buah ganja makan dikikir
ADVERTISEMENT
Dibawa orang dari hulu
Barang kerja hendaklah pikir
Supaya jangan mendapat malu
Sampai saat ini, pantun adat Melayu masih eksis di acara tradisional seperti acara lamaran, pernikahan, syukuran dan upacara resmi suku Melayu. Bahkan, acara berbalas pantun pun kini terus dipopulerkan lagi oleh para pemerhati budaya . Sebagai salah satu budaya asli Indonesia, kita pun juga berkewajiban melestarikannya juga, bukan?(Dyan)