Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Contoh Artikel Narasi, Pengertian, dan Cara Membuatnya
1 November 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari www.djkn.kemenkeu.go.id, Jenis-jenis dan Cara Penulisan Artikel, artikel narasi memiliki alur cerita yang jelas, mulai dari pengenalan, konflik atau klimaks, hingga resolusi atau akhir cerita.
Dengan elemen naratif ini, pembaca dibawa untuk merasakan suasana dan emosi yang dihadirkan dalam cerita, sehingga mereka bisa lebih terhubung secara emosional dengan isi artikel.
Pengertian Artikel Narasi
Artikel narasi mengandung deskripsi mendetail yang menggambarkan latar tempat, tokoh, dan suasana, sehingga membantu pembaca untuk lebih mudah membayangkan kejadian atau pengalaman yang diceritakan.
Artikel narasi sering digunakan untuk berbagai tujuan, seperti berbagi pengalaman pribadi, menyampaikan peristiwa sejarah, atau memberikan pelajaran moral melalui cerita .
Langkah Membuat Artikel Narasi
Berikut adalah langkah-langkah membuat artikel narasi yang menarik:
ADVERTISEMENT
1. Tentukan Tema atau Topik Cerita
Pilih tema yang ingin diceritakan, seperti pengalaman pribadi, cerita inspiratif, kejadian bersejarah, atau kisah imajinatif. Pastikan tema tersebut relevan dengan tujuan penulisan dan audiens yang akan membaca artikel.
2. Buat Alur Cerita (Struktur Narasi)
Pendahuluan: Kenalkan latar belakang cerita, tokoh utama, dan tempat. Pendahuluan sebaiknya menarik agar pembaca penasaran untuk terus membaca.
3. Deskripsikan dengan Mendetail
Deskripsi yang banyak akan membantu pembaca membayangkan situasi, tokoh, dan tempat dalam cerita. Misalnya, gunakan pancaindra untuk menjelaskan bagaimana suasananya, bagaimana perasaan tokoh, atau apa yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Deskripsi detail juga dapat menambah emosi dalam cerita dan membuatnya terasa lebih nyata.
4. Gunakan Sudut Pandang yang Konsisten
Pilih sudut pandang yang tepat, misalnya sudut pandang pertama (“saya” atau “aku”) untuk cerita pribadi atau sudut pandang ketiga jika menulis tentang tokoh lain. Pastikan sudut pandang ini konsisten dari awal hingga akhir.
5. Perhatikan Alur Waktu
Karena narasi bersifat kronologis, perhatikan urutan waktu dari awal sampai akhir cerita. Ini akan memudahkan pembaca mengikuti alur cerita. Gunakan kata transisi untuk menandakan perubahan waktu atau peristiwa, seperti “pada suatu hari,” “kemudian,” “setelah itu.”
6. Masukkan Dialog jika Perlu
Dialog antar tokoh bisa menambah kedalaman cerita dan membantu pembaca memahami emosi atau kepribadian tokoh. Gunakan dialog yang alami, dan hindari dialog yang terlalu panjang atau tidak relevan dengan cerita.
ADVERTISEMENT
7. Tentukan Pesan atau Kesan Akhir
Artikel narasi sering memiliki pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan. Di akhir cerita, bisa ditambahkan pesan atau refleksi yang menjelaskan makna di balik cerita.
Pastikan pesan ini tersampaikan secara alami dan tidak terasa dipaksakan.
8. Edit dan Sempurnakan
Baca ulang artikel dan periksa alur cerita, ejaan, dan konsistensi sudut pandang.
Periksa apakah deskripsi sudah cukup mendetail dan cerita mudah dipahami. Jika ada bagian yang kurang jelas, tambahkan keterangan atau deskripsi tambahan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penulis dapat membuat artikel narasi yang mengalir, menarik, dan mampu mengajak pembaca untuk terlibat emosional dalam cerita.
Contoh Artikel Narasi
Berikut adalah beberapa contoh artikel narasi lengkap dengan berbagai macam topik yang berbeda.
1. Contoh 1: Pengalaman Mendaki Gunung Semeru
Menghadapi tantangan alam dan menguji batas kemampuan diri adalah alasan utama saya mendaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dimulai dari Ranu Pane, sebuah desa kecil yang dipenuhi dengan hamparan sawah dan pepohonan hijau. Udara sejuk dan bersih langsung terasa begitu berbeda dari hiruk-pikuk perkotaan.
Saat mendaki, kami melewati berbagai pemandangan yang menakjubkan, mulai dari hutan pinus yang lebat hingga padang rumput luas. Namun, tantangan terbesar datang ketika kami mencapai Ranu Kumbolo.
Di sanalah angin dingin dan kabut tebal menyelimuti kami. Mendirikan tenda di samping danau, menyalakan api unggun, dan menikmati pemandangan langit penuh bintang menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Akhirnya, di pagi hari, kami melanjutkan perjalanan ke puncak Mahameru. Meski jalan terjal dan udara semakin tipis, tekad kami tetap bulat. Ketika akhirnya mencapai puncak, perasaan bangga dan haru bercampur menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Pemandangan matahari terbit di atas awan menjadi hadiah yang setimpal. Mendaki Gunung Semeru mengajarkan saya arti perjuangan dan kesabaran, sesuatu yang akan selalu saya ingat dalam setiap tantangan hidup ke depannya.
2. Contoh 2: Pengalaman Pertama Kali Menghadiri Festival Musik
Bagi sebagian orang, menghadiri festival musik adalah pengalaman biasa. Namun bagi saya, yang jarang keluar dari rutinitas sehari-hari, itu adalah petualangan baru yang penuh kejutan.
Festival musik itu berlangsung di sebuah lapangan terbuka di pinggiran kota, dengan panggung besar dan tata lampu yang memukau.
Malam itu, suasana sangat ramai, penuh dengan orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang, semua bersatu dalam suasana riang. Musik menggema di seluruh tempat, menggetarkan setiap penonton yang larut dalam alunan irama.
Saya menikmati setiap penampilan dari berbagai genre, mulai dari jazz, pop, hingga rock.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling berkesan adalah saat band favorit saya tampil. Saat itu, saya merasakan energi luar biasa dari kerumunan penonton yang bernyanyi bersama, seolah-olah semua bersatu dalam momen itu.
Ketika pulang, saya merasa lebih bersemangat dan bahagia, dengan pengalaman baru yang memperkaya hidup saya. Rasanya seperti menemukan sisi lain dalam diri yang belum pernah saya kenal sebelumnya.
3. Contoh 3: Kenangan Manis di Masa Sekolah
Sekolah adalah tempat penuh kenangan, dari tawa canda bersama teman hingga teguran dari guru karena kenakalan kami. Salah satu kenangan yang selalu saya ingat adalah ketika mengikuti lomba drama antar-kelas.
Awalnya, saya tidak yakin untuk ikut serta, karena saya termasuk siswa yang pendiam dan jarang tampil di depan umum.
Namun, teman-teman saya terus mendukung dan memberi semangat. Akhirnya, saya setuju untuk mencoba. Kami berlatih setiap hari, setelah pulang sekolah, mempersiapkan naskah, kostum, dan latihan adegan.
ADVERTISEMENT
Ada momen-momen lucu saat salah satu dari kami lupa dialog atau melakukan improvisasi yang tidak terduga, membuat suasana latihan selalu riuh dengan tawa.
Saat hari pertunjukan tiba, perasaan gugup tak terelakkan. Namun, ketika kami naik ke atas panggung, semua ketakutan lenyap, digantikan oleh semangat.
Penonton bertepuk tangan, dan melihat teman-teman tersenyum bangga membuat saya merasa begitu bahagia. Lomba drama itu bukan sekadar kompetisi, tetapi pengalaman berharga yang mengajarkan saya tentang keberanian dan kekuatan persahabatan.
4. Contoh 4: Pengalaman Pertama Menghadapi Wawancara Kerja
Saat menerima panggilan wawancara kerja untuk pertama kalinya, perasaan saya campur aduk antara antusias dan gugup. Wawancara itu untuk posisi impian saya di sebuah perusahaan terkenal.
Malam sebelum wawancara, saya mempersiapkan diri dengan baik, membaca kembali CV saya, dan berlatih menjawab pertanyaan wawancara umum.
ADVERTISEMENT
Saat tiba di kantor perusahaan, saya terkesan dengan suasana profesional dan modern. Ketika nama saya dipanggil, jantung berdegup kencang.
Di dalam ruang wawancara, saya bertemu dengan pewawancara yang ramah dan mengajukan berbagai pertanyaan seputar pengalaman, keterampilan, serta motivasi saya. Meskipun gugup, saya berusaha tetap tenang dan memberikan jawaban sebaik mungkin.
Wawancara berjalan dengan lancar, dan saya merasa telah melakukan yang terbaik. Meskipun akhirnya saya tidak diterima, pengalaman tersebut sangat berharga.
Itu mengajarkan saya untuk selalu mempersiapkan diri dan tidak takut mencoba, serta membantu saya memahami kekuatan dan kelemahan yang perlu diperbaiki.
Kini, setiap kali menghadapi wawancara, saya merasa lebih percaya diri dan siap berusaha yang terbaik.
Setiap artikel di atas memiliki alur cerita dan emosi yang menggambarkan pengalaman atau kenangan. Narasi-narasi ini tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga memberikan pembelajaran atau kesan yang mendalam, menjadikannya lebih personal dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan lengkap seputar pengertian dan contoh artikel narasi dengan cara membuatnya. Dengan memahami setiap perinciannya, hal ini akan semakin mempermudah pemahaman sastra Indonesia. (Zen)