Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Inovasi PHT dan Sanitasi Lahan Jeruk
29 Desember 2023 18:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jeruk, si buah berkilau yang tak hanya enak, tapi juga menjadi jawara di dunia hortikultura. Di daerah Sungkai, para petani jeruk tak hanya bercita-cita menghasilkan jeruk berkualitas tinggi, tetapi juga ingin menjadikan pertanian jeruk sebagai lahan bisnis yang menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Jeruk tak sekadar buah, tapi sebuah komoditas yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian lokal. Selain memberikan keuntungan yang tinggi kepada para petani, jeruk juga menjadi buah yang disukai oleh masyarakat dengan berbagai tingkat pendapatan. Dalam hal ini, pengembangan usaha tani jeruk menjadi sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus agar dapat memberikan kontribusi maksimal pada perekonomian nasional. Namun, seperti kisah heroik pada umumnya, perjalanan menuju kesuksesan ini tak luput dari rintangan, terutama ancaman dari serangan lalat buah yang kerap merusak panen.
Serangan Lalat Buah dan Pengendaliannya
Sejalan dengan potensinya, jeruk di Sungkai juga dihadapkan pada masalah serius, yaitu serangan lalat buah. Jangan anggap remeh, lebih dari 50 jenis penyakit dan 10 jenis hama diketahui dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman jeruk, dan lalat buah menjadi ancaman paling signifikan. Ini tidak hanya berdampak pada jumlah produksi yang berkurang, tapi juga kualitas buah yang turun, membuatnya kurang diminati oleh konsumen.
ADVERTISEMENT
Menghadapi permasalahan ini, para petani jeruk di Sungkai mengadopsi strategi inovatif, yaitu Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan menerapkan teknik sanitasi lahan. PHT menjadi kunci utama dalam menyusun rencana pengembangan budidaya jeruk agar dapat berproduksi optimal. Teknik PHT yang digunakan adalah sanitasi lahan yang menjadi senjata andalan dalam mengurangi populasi lalat buah yang merugikan.
Memahami Arti Pentingnya Sanitasi Lahan
Langkah awal yang diambil adalah melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada petani melalui metode Focus Group Discussion (FGD). Materi pelatihan mencakup pemahaman mengenai bioekologi lalat buah dan komponen pengendalian, dengan fokus pada teknik sanitasi lahan. Petani diajak untuk menyadari bahwa membersihkan sisa-sisa tanaman merupakan langkah krusial dalam mengurangi populasi lalat buah yang merugikan.
ADVERTISEMENT
Implementasi dari konsep sanitasi lahan diuji coba melalui kegiatan percontohan atau demplot di lahan jeruk petani di sekitar Sungkai. Para petani tidak hanya didorong untuk memahami konsepnya, tetapi juga diberikan gambaran langsung tentang penerapannya. Ini bukan sekadar teori, tapi nyata di lapangan. Para petani dapat melihat sendiri bagaimana sanitasi lahan dapat meningkatkan kesehatan tanaman dan hasil panen jeruk.
Jeruk Berkualitas Tinggi: Hasil dari Sanitasi Lahan
Berdasarkan hasil survei lapangan dan wawancara dengan petani, lahan jeruk yang berumur sekitar tiga tahun di Sungkai banyak terserang serangan lalat buah. Tentu, ini berdampak pada tingkat hasil panen yang rendah. Dengan menerapkan sanitasi lahan, para petani mulai melihat perubahan positif. Jeruk yang dihasilkan lebih berkualitas, tidak hanya dari segi jumlah, tetapi juga kebersihan dan keindahan buah.
ADVERTISEMENT
Meskipun teknik sanitasi lahan memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, para petani menyadari bahwa ini adalah investasi masa depan. Langkah ini tidak hanya membawa dampak positif bagi hasil panen saat ini, tetapi juga menciptakan lingkungan pertanian yang lebih bersih dan sehat. Sanitasi lahan menjadi langkah mundur yang diperlukan untuk memberikan lompatan besar dalam pencapaian produksi dan kualitas jeruk.
Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan
Keberhasilan implementasi teknik sanitasi lahan di Sungkai bukan hanya sebuah kemenangan bagi para petani jeruk, tetapi juga sebuah langkah maju dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. Dengan memadukan teknologi dan kearifan lokal, Sungkai menjadi model pertanian yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga ekologi.
Menghadapi tantangan di dunia pertanian, teknik sanitasi lahan menjadi solusi cerdas. Petani di Sungkai telah membuktikan bahwa langkah-langkah sederhana seperti membersihkan sisa-sisa tanaman dapat menghasilkan dampak besar. Tantangan ke depan adalah bagaimana mendorong lebih banyak petani untuk mengadopsi teknik ini dan mengubahnya menjadi kebiasaan. Seiring waktu, diharapkan jeruk di Sungkai tetap berkilau dan tetap menjadi andalan di dunia pertanian. Jeruk bukan hanya buah, melainkan juga kisah kesuksesan petani yang gigih dan berani berinovasi.
ADVERTISEMENT
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini