Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Konservasi DAS Batang Hari dengan Tanaman Aren
30 Desember 2023 14:26 WIB
Tulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sungai Batang Hari merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia, terletak di Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Dalam menjaga dan melestarikan ekosistemnya, hadir berbagai tantangan seperti aktivitas pertambangan dan eksploitasi hutan di sepanjang aliran sungai, termasuk perubahan alur sungai, erosi, dan sedimentasi.
ADVERTISEMENT
DAS Batang Hari, yang meliputi luas areal tangkapan ± 4.9 juta Ha, menyimpan potensi luar biasa untuk konservasi. Namun, Nagari Sungai Dareh merasakan dampak negatif meluasnya aktivitas manusia terutama di bagian hilir sungai. Upaya pertambangan dan eksploitasi hutan secara mekanis telah merubah alur sungai, menyebabkan erosi, dan meningkatkan tingkat sedimentasi. Hal ini tidak hanya mengancam ekosistem tetapi juga mengakibatkan banjir di beberapa titik lokasi.
Solusi Konservasi Melalui Tanaman Aren
Dalam menghadapi kompleksitas tantangan konservasi sungai, tanaman aren diharapkan bisa menjadi sebuah solusi. Tanaman ini bukan hanya memiliki nilai ekonomis tinggi, tetapi juga membawa manfaat konservasi, sosial, dan budaya. Dalam kegiatan pemberdayaan mereka, tanaman aren menjadi pahlawan yang menggambarkan harapan baru bagi keberlanjutan.
Tim Dosen Universitas Andalas hadir melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diisi dengan menyelenggarakan sosialisasi tanaman aren, diskusi, dan demonstrasi. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang urgensi konservasi di bantaran Sungai Batang Hari dan mengenalkan potensi budidaya aren. Melalui ceramah dan diskusi ilmu pengetahuan, peserta diajak untuk memahami konsep konservasi sungai dan peluang budidaya aren.
ADVERTISEMENT
Tanaman palma ini menonjol karena memiliki nilai konservasi yang unggul, nilai ekonomis tinggi, serta nilai sosial dan budaya yang luhur. Setiap bagian tanaman ini memiliki manfaat, dari akar, batang, dan daun hingga hasil produksinya berupa nira, pati/tepung, dan buah. Kemajuan teknologi membuka peluang baru, selain diolah menjadi beberapa jenis produk gula, nira aren juga dapat diolah menjadi biofuel.
Aktivitas manusia di sekitar sungai dan bantaran sungai memiliki potensi gangguan terhadap ekosistem sungai. Salah satu aspek penting yang rentan terhadap gangguan adalah bantaran sungai. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 tahun 2015 mendefinisikan bantaran sungai sebagai ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam yang terletak di kiri dan kanan palung sungai.
ADVERTISEMENT
Bantaran sungai memiliki fungsi ekologis sebagai daerah penyangga, pengelolaan air, dan jalur koridor hijau. Ketika fungsi bantaran terganggu, ekosistem dan habitatnya juga terancam. Gangguan pada habitat dan ekosistem sungai dapat berakibat pada pencemaran air, penurunan kemampuan tata kelola air, dan perubahan iklim mikro dalam jangka panjang.
Demonstrasi Tanaman dan Langkah Praktis
Puncak kegiatan pengabdian kali ini adalah demonstrasi penanaman aren di bantaran sungai. Seluruh proses, mulai dari pembuatan lobang tanam hingga perawatan tanaman, dijelaskan secara rinci. Bibit aren diberikan kepada masyarakat sebagai bantuan, mendorong mereka untuk langsung terlibat dalam konservasi sungai dan budidaya aren.
Masyarakat juga diajak untuk memahami teknis budidaya aren yang melibatkan pemilihan pohon induk, seleksi benih, skarifikasi, pembibitan, penanaman, dan perawatan tanaman aren. Pentingnya memahami kondisi iklim dan tanah, menjaga pohon induk, teknik persemaian dan pembibitan, hingga penjarangan dan penggantian tanaman yang tidak produktif, menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini.
Mengatasi Tantangan Teknis Budidaya Aren
Meskipun aren memiliki potensi besar, masih banyak petani yang belum membudidayakan aren secara serius, menyebabkan produktivitas rendah. Oleh karena itu, pemberdayaan juga mencakup pemahaman mendalam tentang manfaat dan teknologi budidaya aren.
ADVERTISEMENT
Pemberian bantuan bibit aren kepada masyarakat diharapkan dapat mendorong mereka untuk langsung terlibat dalam upaya konservasi dan budidaya aren di bantaran Sungai Batang Hari. Hangatnya diskusi menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, yang sebagian besar menyatakan kesiapan untuk menanam aren di lahan masing-masing.
Membangun Jembatan Menuju Keberlanjutan
Melalui kegiatan pemberdayaan dan budidaya aren, Nagari Sungai Dareh dan Sungai Batang Hari berusaha lebih dari sekadar menyelamatkan sungainya. Mereka sedang membangun jembatan menuju masa depan yang lebih baik, di mana konservasi dan ekonomi dapat berjalan beriringan. Setiap bibit aren yang ditanam bukan hanya investasi dalam keberlanjutan ekosistem tetapi juga langkah konkret menuju kesejahteraan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat di Nagari Sungai Dareh tidak hanya melibatkan aspek ekonomi tetapi juga mencakup aspek ekologis dan sosial. Tanaman aren dianggap sebagai solusi holistik untuk menjaga kelestarian alam sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan bukanlah kata kosong, tetapi merupakan langkah nyata yang diambil oleh masyarakat setempat. Semoga langkah masyarakat ini menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk menjaga keseimbangan harmonis antara manusia dan alam.
ADVERTISEMENT