Konten dari Pengguna

Peningkatan Kualitas Agroekoteknologi Unand Melalui Workshop ISK dan RPS OBE

Zahlul Ikhsan
Dosen Universitas Andalas
20 Desember 2023 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama Narasumber, Ketua Departemen BTP, Dekan Faperta Unand beserta seluruh peserta workshop. Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Narasumber, Ketua Departemen BTP, Dekan Faperta Unand beserta seluruh peserta workshop. Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan standar pendidikan di Prodi Agroekoteknologi dan mempersiapkan re-akreditasi, Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Andalas menggelar workshop mengenai Instrumen Suplemen Konversi (ISK) dan Optimalisasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Truntum, Padang, pada tanggal 15-17 Desember 2023
ADVERTISEMENT
Acara peningkatan mutu pendidikan ini tidak sekadar sebagai persiapan penyusunan ISK dan re-akreditasi Prodi Agroekoteknologi, tetapi juga sebagai langkah kritis menuju pengoptimalan RPS berbasis Outcome-Based Education (OBE) di seluruh mata kuliah program studi tersebut. Workshop ini dihadiri oleh Ketua Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan, Dekan Fakultas Pertanian, serta dosen dan tenaga kependidikan.

Pembukaan Penuh Semangat dan Pemaparan Materi Optimalisasi RPS berbasis OBE

Malampun menyaksikan penuh semangat saat pembukaan acara yang dimoderatori oleh Dr. Zahlul Ikhsan, yang memberikan kehangatan awal bagi peserta. Kata sambutan dan arahan oleh Ketua Departemen BTP, Dr. Edwin, membangun landasan keberlanjutan acara. Tak ketinggalan, Dekan Faperta, Dr. Indra Dwipa, membuka acara secara resmi dengan visi tentang pentingnya peningkatan kualitas lulusan secara luar biasa.
ADVERTISEMENT
Highlight malam itu adalah pemaparan materi dari salah satu pemateri terkemuka, Prof. Shinta Indah, Ph.D. Profesor berbakat ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya optimalisasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis OBE. Dengan sukses, beliau menggugah pemahaman para peserta tentang pentingnya kualitas pembelajaran yang tidak hanya mengejar kuantitas pengetahuan, tetapi juga kualitas keterampilan dan kompetensi lulusan.
"Optimalisasi RPS berbasis OBE adalah kunci untuk mencetak lulusan yang unggul dan siap bersaing di dunia industri. Ini bukan hanya tentang penguasaan pengetahuan, tetapi juga pengembangan keterampilan dan kompetensi yang mendalam," papar Prof. Shinta, menyulut antusiasme peserta.
Sesi tanya jawab dan diskusi tak kalah seru, dimana para peserta aktif berbagi pengalaman dan bertanya kepada Prof. Shinta. Diskusi ini menjadi panggung interaktif yang memperdalam pemahaman tentang penerapan OBE dalam proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT

Persiapan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) dan Re-Akreditasi

Ilustrasi penyampaian materi oleh Prof. Dr. Admi Nazra. Sumber: Dokumen pribadi
Hari kedua dimulai dengan semangat baru dan kebersamaan di antara peserta. Prof. Dr. Admi Nazra, Dosen FMIPA Unand yang penuh pengalaman tentang ISK dan akreditasi menjadi juru bicara yang membuka mata para peserta terhadap komponen penting sebuah prodi, yaitu Instrumen Suplemen Konversi (ISK). Beliau memberikan panduan langkah demi langkah dalam menyusun ISK, persiapan esensial untuk menghadapi tantangan re-akreditasi.
"Ciri khas revolusi pendidikan saat ini adalah penekanan pada outcome atau hasil pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan memenuhi persyaratan konversi peringkat terakreditasi sesuai dengan instrumen APT 3.0," jelas Prof. Admi.
Sesi tanya jawab dan diskusi menjadi ruang interaktif untuk bertukar ide dan pengalaman praktis seputar implementasi ISK. Para peserta aktif berpartisipasi, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan standar yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT

Diskusi Intensif dan Persiapan Penyusunan ISK dan Re-Akreditasi

Hari terakhir workshop dipenuhi dengan diskusi intensif antara para peserta dan Dr. Edwin, Ketua Departemen BTP. Peninjauan kesiapan prodi untuk mengajukan ISK menjadi fokus utama, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Proses ini bukan hanya tentang memenuhi persyaratan formal, tetapi juga tentang memastikan bahwa Program Studi Agroekoteknologi terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Pengajuan ISK adalah langkah krusial dalam memastikan kita tetap relevan dan berdaya saing," tutur Dr. Edwin.
Beberapa dosen muda Prodi Agroekoteknologi, peserta Workshop ISK dan RPS OBE
Workshop ini tidak sekadar menyuguhkan wawasan akademis, melainkan juga membangun jejaring kolaboratif di antara para peserta. Dengan semangat revolusioner, Program Studi Agroekoteknologi di Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Andalas siap menjawab tantangan masa depan dan memberikan kontribusi positif untuk menciptakan lulusan yang unggul demi mencapai kemajuan dunia pertanian di Indonesia.
ADVERTISEMENT