Konten dari Pengguna

Potensi Parasitoid sebagai Musuh Alami Hama Sawit

Zahlul Ikhsan
Dosen Universitas Andalas
21 Desember 2023 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampakan ulat api di daun sawit. Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan ulat api di daun sawit. Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Perkebunan kelapa sawit, tulang punggung perekonomian Indonesia, seringkali dihadapkan pada tantangan serius, salah satunya adalah serangan ulat api (Setothosea asigna). Untuk melawan hama ini tanpa merugikan kesehatan ekosistem, sebuah penelitian dari Universitas Andalas menyoroti potensi penggunaan parasitoid sebagai solusi pengendalian hama yang inovatif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Kelapa sawit telah menjadi komoditas ekspor utama Indonesia, memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Namun, popularitasnya tidak lepas dari tantangan, salah satunya adalah serangan hama yang dapat merusak hasil produksi dan kualitasnya. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan ulat api, yang secara khusus menyerang tanaman kelapa sawit, menjadi sorotan utama bagi petani dan peneliti.

Parasitoid, solusi alternatif pengendalian ulat api

Dr. Zahlul Ikhsan, MP dan tim penelitiannya bertekad untuk menemukan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, memusatkan perhatian pada penggunaan parasitoid sebagai agen pengendalian hama alami. Parasitoid, serangga yang hidup pada atau di dalam tubuh serangga lain dan menyebabkan kematian inangnya, dianggap sebagai alternatif yang menjanjikan untuk menanggulangi serangan ulat api di perkebunan kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat dua spesies parasitoid, yaitu Apanteles sp. dan Spinaria sp., yang memiliki peran penting dalam mengendalikan populasi ulat api di perkebunan kelapa sawit Dharmasraya. Tingkat parasitisasi yang mencapai 9.09% menandakan bahwa parasitoid ini memiliki potensi untuk menjadi agen pengendalian hama yang efektif.
"Penggunaan parasitoid dapat menjadi solusi inovatif dalam menjaga keseimbangan ekosistem di perkebunan kelapa sawit. Kami percaya bahwa pendekatan ini bukan hanya memberikan solusi efektif untuk serangan ulat api tetapi juga mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit secara komprehensif," kata Dr. Zahlul Ikhsan
Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan, yaitu Padang Laweh dan Timpeh. Metode penelitian mencakup identifikasi parasitoid, pencatatan jumlah parasitoid yang muncul, dan tingkat keberhasilan parasitisasi terhadap ulat api. Melibatkan pendekatan holistik, penelitian ini menggali lebih dalam potensi penggunaan parasitoid sebagai solusi berkelanjutan di perkebunan kelapa sawit.
Pengamatan dan pengambilan sampel penelitian. Sumber: Dokumen pribadi
Para peneliti juga menyoroti beberapa keuntungan utama penggunaan parasitoid dalam pengendalian hama di perkebunan kelapa sawit. Pertama, parasitoid bekerja secara alami tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, risiko terhadap berkurangnya keanekaragaman hayati dan penurunan kualitas tanah dapat diminimalkan. Kedua, penggunaan parasitoid dapat mengurangi risiko residu kimia pada hasil panen, sehingga menjadikannya lebih aman untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks lingkungan, penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap praktik pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Dharmasraya dan wilayah sekitarnya. Penggunaan strategi pengendalian hama yang berkelanjutan menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri minyak kelapa sawit di masa depan.
Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi kepada literatur ilmiah tentang pengendalian hama di perkebunan kelapa sawit. Dengan menyoroti peran parasitoid, penelitian ini dapat menjadi acuan penting bagi penelitian lebih lanjut terkait pengendalian hama di sektor perkebunan kelapa sawit.
Diharapkan bahwa temuan ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam implementasi pengendalian hama secara biologis di perkebunan kelapa sawit. Dengan melibatkan solusi alami seperti parasitoid, industri kelapa sawit diharapkan dapat tetap produktif tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Temuan ini tidak hanya relevan untuk Dharmasraya tetapi juga dapat menjadi panduan berharga bagi perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia. Harapan besar terletak pada penerapan solusi-solusi inovatif seperti penggunaan parasitoid demi keberlanjutan dan kesejahteraan industri kelapa sawit Indonesia.
ADVERTISEMENT