Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Rokok Herbal: Mitos Kesehatan atau Jebakan Berbahaya ?
2 Februari 2024 17:28 WIB
Tulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Rokok herbal sering kali dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada rokok tembakau karena mengandung bahan alami. Namun, dalam menjelajahi fakta-fakta seputar rokok herbal, kita perlu mempertanyakan apakah klaim tersebut sesuai dengan kebenaran ataukah hanya menjadi mitos semata.
ADVERTISEMENT
Rokok herbal dibuat dari campuran tumbuhan dan rempah seperti daun cengkeh, bunga mawar, bunga melati, atau ginseng, tanpa menggunakan tembakau. Klaim bahwa bahan dasar alami membuat rokok herbal lebih sehat tampak menarik. Namun, penting untuk memastikan kebenaran di balik klaim tersebut.
Meskipun rokok herbal tidak mengandung nikotin, tanaman dalam campurannya tetap menghasilkan karbon monoksida dan tar saat dibakar. Label 'alami', 'rendah tar', atau 'organik' pada kemasan tidak menjamin keamanan, karena jumlah tar yang dihasilkan tetap dapat membahayakan kesehatan.
Selain itu, asap rokok herbal mengandung karbon monoksida, merugikan tidak hanya bagi perokok aktif tetapi juga bagi perokok pasif di sekitarnya. Dampaknya dapat merusak saluran pernapasan dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit paru, kardiovaskular, dan gangguan pada gigi serta gusi.
Penelitian menunjukkan bahwa rokok herbal bersifat karsinogenik, menyamai rokok tembakau. Ini berarti rokok herbal juga dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker nasofaring, mulut, dan paru-paru. Klaim bahwa rokok herbal sepenuhnya bebas risiko tampaknya tidak sesuai dengan temuan ilmiah.
ADVERTISEMENT
Nikotin dan Bahaya Zat Kimia dalam Rokok Herbal
Walaupun rokok herbal tidak mengandung nikotin, mereka masih menghasilkan zat kimia berbahaya saat dibakar. Pernyataan bahwa rokok herbal aman karena tidak mengandung nikotin perlu dicermati lebih lanjut. Penelitian di Amerika Serikat bahkan menyatakan bahwa racun yang dihasilkan rokok herbal setelah dibakar setara dengan rokok tembakau.
Studi di Korea Selatan menegaskan bahwa rokok herbal dapat menghasilkan racun pada tingkat yang hampir sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan rokok tembakau. Pandangan global terhadap rokok herbal perlu mempertimbangkan temuan-temuan ini untuk memberikan perspektif yang komprehensif.
Dalam menjaga kesehatan, penting untuk tidak terjebak dalam mitos seputar rokok herbal. Meskipun mungkin menjadi alternatif tanpa nikotin, rokok herbal tetap memiliki potensi merugikan bagi kesehatan. Upaya terbaik untuk berhenti merokok adalah mencari dukungan profesional dan menghindari penggantian dengan produk yang belum terbukti keamanannya.
ADVERTISEMENT
Sebagai kesimpulan, meskipun rokok herbal dianggap sebagai solusi yang lebih sehat, sebenarnya masih menyimpan risiko kesehatan yang serius. Seiring penelitian dan temuan ilmiah terus berkembang, penting bagi masyarakat untuk mempertanyakan klaim yang terlalu indah terkait rokok herbal. Kesehatan adalah investasi jangka panjang, dan membuat pilihan yang bijak akan membawa manfaat jangka panjang bagi individu dan masyarakat pada umumnya. Untuk mendukung kesehatan dan mengurangi risiko yang terkait dengan merokok, langkah terbaik adalah menghentikan kebiasaan merokok secara keseluruhan. Memilih metode berhenti merokok yang terbukti efektif, seperti dengan dukungan profesional, dapat menjadi langkah positif menuju kehidupan tanpa rokok yang lebih sehat.