Dampak Negatif Perjudian "Online" Terhadap Remaja Indonesia

Rutillah Syarif
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
13 April 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rutillah Syarif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi "judi online". Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi "judi online". Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi krisis akibat judi online, dan meminta partisipasi aktif dari masyarakat dalam memberantas praktik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita darurat judi online. Semua pihak dan elemen masyarakat harus bahu membahu memberantas judi online ini," kata Budi, Rabu (23/8/2023).
Dia juga menyoroti jumlah anak-anak dan remaja yang menjadi korban judi online, menekankan perlunya menyelamatkan generasi muda dari dampak negatifnya.
"Generasi muda dan masyarakat indonesia harus kita selamatkan dari praktik yang menyengsarakan rakyat ini," tambah dia.
Shierlen Octavia, seorang Psikolog Klinis Personal Growth, menyoroti risiko kecanduan judi online pada remaja karena kurangnya kematangan otak dalam berpikir panjang dan kritis.
Oleh karena itu, anak-anak remaja menjadi lebih impulsif dalam mengikuti kehendak tanpa pertimbangan, salah satunya dalam praktik judi online.
"Judi online bagi remaja yang sudah kecanduan dapat memberikan dampak yang berbahaya dalam berbagai aspek," ujar Shierlen, Rabu (23/8/2023).
ADVERTISEMENT
Dia juga menunjukkan beberapa bahaya judi online bagi remaja, termasuk dampak pada kesehatan fisik, aspek sosial, dan kesehatan mental, serta memberikan petunjuk tentang tanda-tanda kecanduan judi online pada remaja yang perlu diwaspadai oleh orangtua, di antaranya:
1. Dampak kesehatan fisik
Ketika seseorang terjerat dalam kecanduan judi online, aktivitas fisiknya cenderung menurun karena lebih banyak waktu dihabiskan untuk bermain dan memantau permainan. Hal ini bisa mengakibatkan pola hidup yang tidak sehat, termasuk kurangnya makanan teratur dan kurang tidur, yang meningkatkan risiko penyakit di masa depan.
"Mereka juga dapat menerapkan pola hidup yang tidak sehat seperti tidak makan teratur dan tidur cukup, yang dapat berisiko menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit lainnya di masa depan," ungkap Shierlen.
ADVERTISEMENT
2. Dampak sosial
Judi online juga dapat mengurangi interaksi sosial remaja, membuat mereka cenderung menjadi antisosial dan menghindari komunikasi dengan orang lain. Selain itu, kecanduan ini bisa mengganggu kinerja akademik dan rasa percaya diri karena remaja menjadi teralihkan dari tugas-tugas penting seperti tugas sekolah.
Dalam jangka panjang, kecanduan judi online juga meningkatkan risiko remaja terlibat dalam perilaku negatif seperti kenakalan remaja atau penyalahgunaan zat terlarang.
3. Dampak psikologis
Kecanduan judi online dapat meningkatkan risiko remaja mengalami depresi dan kecemasan serta mengganggu kemampuan mereka untuk fokus, mengontrol diri, dan membuat keputusan.
"Kecanduan judi online juga dapat berdampak serius terhadap kemampuan remaja untuk bisa fokus, mengontrol diri, dan mengambil keputusan," jelas Shierlen.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda seperti kesulitan di sekolah atau di rumah, penarikan diri, kekurangan uang, perubahan pola hidup, dan ketergantungan pada ponsel perlu diwaspadai oleh orangtua dan segera dikonsultasikan kepada ahli psikologi jika muncul.
"Apabila sudah ada tanda-tanda di atas, maka sebaiknya orangtua segera melakukan tindakan lanjut dengan mengonsultasikan masalah tersebut kepada profesional seperti psikolog klinis," tambahnya.