Gandeng kumparan, Ratusan Mahasiswa Ikuti Sharing Session Marcom Talk 2023

Agenda tahunan Marketing Communication (Marcom) Talk yang bertujuan untuk membangun dan menambah wawasan mengenai pentingnya strategi komunikasi pemasaran yang diadakan oleh komunikasi UPNYK kembali diselenggarakan. Pada kesempatan kali ini, agenda Marcom Talk 2023 hadir dengan kegiatan sharing session. Jika biasanya agenda Marcom Talk berfokus pada aktivitas dan ruang lingkup kerja yang dilakukan oleh sebuah agency, maka pada kesempatan ini Marcom Talk 2023 hadir dengan menggandeng platform media digital yakni, kumparan.

https://www.instagram.com/p/CsDDkdzvWHe/?utm_source=ig_embed&ig_rid=f8edae74-fb74-46c1-9bc1-1bc11d39cceb

Sharing session yang dilaksanakan pada Kamis (11/05/2023) ini bertempat di Ruang Seminar Fakultas Pertanian Kampus 1 UPNYK, Marcom Talk 2023 dengan menghadirkan Mahatmanara M. Sophiaan selaku Head of Audience Management kumparan sebagai guest lecturer. Sebelum masuk ke sesi pemaparan materi, acara dibuka langsung oleh perwakilan Jurusan Ilmu Komunikasi UPNYK, beliau adalah Dr. Retno Hendariningrum, M.Si. Beliau sangat berharap para peserta dapat mengikuti agenda sharing session dengan khidmat dan mendapatkan berbagai insight baru yang bisa diaplikasikan di kemudian hari.

(Foto: Dokumentasi Pribadi). Beberapa potret suasana Marcom Talk 2023.

Mahatmanara mengawali materi berjudul “Storytelling for Storyselling” dengan insight trends in social media platform and users selama 2022 - 2023 mulai dari interest based algorithm, the rise of TikTok and Reels, growth of short-video form, hingga multisensory social media content. Pembicara juga memberikan pandangannya mengenai bagaimana fenomena trend - trend tersebut mempengaruhi para publisher. Munculnya new media membuat jurnalisme berubah, aktivitas dan perilaku yang terjadi selama prosesnya kini berganti menjadi lebih complex and compact. Tidak hanya terbatas pada news atau artikel, kini informasi dan berbagai macam berita juga dapat dikemas dalam bentuk visual dan audio-visual. Ia juga turut membeberkan peran yang hadir di Multichannel Journalism, dimana para content producers tidak hanya memproduksi News, namun juga Engagement.

“Dalam konteks perspective video production para Editorial Team akan lebih menekankan pada faktor news value, sisi up-to-date atau realtime, dan proses dari journalistic approach. Sedangkan pada perspektif yang sama, Marketing Team akan menaruh fokus lebih pada faktor entertaining, engaging, dan bagaimana mengatur audience POV approach,” tutur Mahatmanara. Ia juga turut memberikan pendapat nya mengenai hal - hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memproduksi berita yang dituang dalam bentuk audio-visual. Terdapat 4 pilar produksi video, diantaranya goals, assets, creative, serta technical & optimization.

Selain itu, Mahatmanara juga turut menuturkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memunculkan ide membuat short video yang kreatif. Diantaranya: berangkatlah dengan keresahan atau permasalahan yang kerap ditemui sehari - hari, coba cari berbagai sudut pandang dan perspektif dalam suatu hal, perbanyak referensi dan inspirasi, coba sesuaikan referensi global dengan budaya lokal, dan lain sebagainya. Dalam sesi materinya, Mahatmanara juga menegaskan bahwa kualitas konten tidak hanya berasal dari faktor pelaku (creator) namun juga melalui bagaimana cara creator dapat memaksimalkan potensi yang ada disekitar.

“Tak hanya memaksimalkan potensi dalam diri, namun kita sebagai creator juga perlu memaksimalkan tools yang digunakan sebagai penunjang kualitas dari konten yang diproduksi,” ungkap Mahatmanara.

(Foto: Dokumentasi Pribadi). Beberapa potret suasana Marcom Talk 2023.

Setelah sesi pemaparan materi selesai, banyak mahasiswa yang terlihat antusias untuk memberikan pertanyaan kepada Mahatmanara. Dalam durasi dua jam waktu kegiatan sharing session dilaksanakan, banyak insight, pertanyaan, dan diskusi yang terjadi antara guest lecturer dengan para mahasiswa Ilmu Komunikasi UPNYK. Dengan berakhirnya Marcom Talk 2023 Vol.1, diharapkan para mahasiswa dapat menyerap ilmu dan wawasan yang diberikan dan secara bijaksana dapat diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar atau kegiatan sehari-hari.