5 Metode Kontrasepsi untuk Pengantin Baru Tanpa Mengganggu Kesuburan

Intan Fatimah Azzahra
Bidan - Health, Beauty, and Self Development Enthusiast
Konten dari Pengguna
23 Juli 2023 19:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Fatimah Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hal yang seharusnya dibicarakan oleh pasangan sebelum menikah adalah kapan serta jumlah anak yang diinginkan dalam pernikahan. Sebagian pasangan ada yang ingin segera punya anak, ada pula yang ingin menundanya.
ADVERTISEMENT
Tidak masalah jika ingin berduaan terlebih dahulu dengan pasangan, berKB merupakan solusi untuk menunda kehamilan yang tetap menjaga keintiman dengan pasangan.
Terdapat berbagai macam kontrasepsi dapat dipilih untuk menunda kehamilan yang aman serta tidak mengganggu kesuburan, diantaranya terdapat kontrasepsi tanpa alat dan dapat dilakukan secara gratis.
Berikut metode kontrasepsi untuk pengantin baru yang bila digunakan secara benar dan teratur memiliki efektivitas yang baik dalam menunda kehamilan serta membantu perencanaan keluarga berencana, di antaranya:

1. Metode Kalender (pantang berkala)

Ilustrasi kalender. Foto: pixabay.com
Metode kalender merupakan salah satu metode kontrasepsi yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur sehingga metode ini dapat digunakan tanpa mengeluarkan biaya.
ADVERTISEMENT
Namun, metode kalender ini hanya dapat digunakan oleh wanita yang mempunyai siklus haid yang teratur setiap bulannya. Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman pada kenyataan bahwa wanita dalam siklus menstruasinya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan.
Biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari menstruasi yang akan datang. Jadi suatu konsepsi (pembuahan) mungkin akan terjadi jika bersenggama dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
Cara menentukan masa aman dalam metode kalender ini mula-mula dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan lama siklus haid terpendek dan terpanjang, kemudian siklus haid terpendek dikurangi dengan 18 hari, dan siklus haid terpanjang dikurangi 11 hari. Dua angka yang diperoleh merupakan rentang masa subur.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu masa subur tersebut harus pantang senggama diluarnya merupakan masa aman. Contoh jika memiliki siklus terpendek 28 hari dan siklus terpanang 32 hari, maka hari pertama masa subur pada hari ke-10 dan hari terakhir masa subur pada hari ke 21 dari menstruasi yang akan datang.
2. Metode Coitus Interuptus (Senggama Terputus)
Ilustrasi pasangan. Foto: pixabay.com
Metode senggama terputus merupakan suatu metode kontrasepsi tanpa alat dimana pria mengeluarkan alat kelamin (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi pada saat melakukan senggama sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Meski terkesan sederhana dan mudah, metode ini memerlukan kejasama antar suami istri yang baik sehingga efektivitasnya tergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus tiap melaksanakannya. Metode ini juga membutuhkan kedisiplinan yang tinggi, karena efektivitas akan menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis.
ADVERTISEMENT
3. Metode kondom
Ilustrasi kondom. Foto: pixabay.com
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat. Penggunaan kondom cukup aman dan efektif sebagai alat pencegah kehamilan selama kondom dipakai secara tepat dan benar. Namun begitu, kondom ini tidak menjamin 100 % bebas dari kehamilan. Umumnya kondom digunakan oleh kaum pria saat ereksi untuk mencegah terjadinya sperma bertemu sel telur agar tidak terjadi pembuahan. Namun kini urusan kontrasepsi itu tak hanya melulu dilakukan oleh pria, wanita pun wajib melindungi dirinya. Kondom laki-laki dan kondom perempuan memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu sebagai metode penghalang dan memberikan pencegahan ganda.
Dengan menggunakan kondom ini dapat menahan sperma di leher rahim, jadi tidak mengganggu kepuasan berhubungan intim. Kondom perempuan yang berfungsi merangsang klitoris dan penis dapat mempertahankan gairah menuju puncak. Dengan begitu kondom perempuan dapat dipakai sebelum hubungan seksual sehingga tidak mengganggu kegiatan spontanitas seksual.
ADVERTISEMENT
4. Metode suntik 1 bulan (suntik kombinasi)
Ilustrasi jarum suntik. Foto: pixabay.com
Suntikan kombinasi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal yang mengandung homon estrogen dan progesteron denga cara injeksi sebulan sekali. Karena metode ini merupakan metode hormonal, sehingga tidak cocok untuk ibu menyusui karena akan menganggu pengeluaran ASI, begitupun dengan penderita darah tinggi dan kencing manis karena efektivitasnya akan berkurang jika digunakan dengan obat-obatan tersebut.
Metode ini juga memerlukan kedisiplinan setiap bulan untuk melakukan suntikan ulang. Metode kontrasepsi ini tidak mempengaruhi hubungan seksual, dan tidak mengganggu siklus menstruasi. Namun disamping itu, penggunaan alat kontrasepsi ini bagi sebagian orang bisa menyebabkan mual, pusing sampai ternyajinya spotting (pengeluaran bercak darah) hingga mengalami peningkatan berat badan.
ADVERTISEMENT
5. Metode pil kombinasi
Ilustrasi pil KB. Foto: pixabay.com
Metode pil kombinasi merupakan metode kontrasepsi yang tidak mengganggu hubungan seksual dan tidak mengganggu siklus menstruasi, namun penggunaan minum pil harus dilakukan setiap hari sehingga memerlukan kedisiplinan tinggi dalam meminumnya karena pil melindungi selama 24 jam saja.
Pil kombinasi mempunyai cara kerja untuk mencegah implantasi, menghambat ovulasi, mengentalkan lendir serviks, memperlambat transportasi ovum dan menekan perkembangan telur yang telah dibuahi. Efektifitas pil kombinasi lebih dari 99%, apabila digunakan dengan benar dan konsisten. Metode ini juga merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam waktu 3 bulan. Dibalik minim efek samping yang ditimbulkan, pil kombinasi ini juga bagi sebagian orang bisa menimbulkan rasa mual, pusing, kembung, hingga kenaikan berat badan.
ADVERTISEMENT
Jadi, tertarik dengan metode kontrasepsi yang mana nih? Silakan berdiskusi bersama pasangan ya!