30 Persen Pria Enggan Gunakan Kondom saat Berhubungan Intim

16 Mei 2017 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Launching Durex Invisible (Foto: Intan Kemala Sari/kumparan)
Kondom digunakan sebagai pembatas antara organ genital dan proteksi dari penyakit menular seksual (PMS) saat berhubungan intim. Namun menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di 2012, hanya 4,7 persen pria yang menggunakan alat kontrasepsi dan hanya 2,5 persen di antara jumlah tersebut yang menggunakan kondom.
ADVERTISEMENT
Meski alat pengaman tersebut menawarkan perlindungan paling aman untuk mencegah penularan penyakit seksual, sayangnya jumlah pria yang menolak menggunakan kondom masih cukup banyak. Hal ini diungkapkan melalui survei dari Durex Global Sex Survey 2016 yang mengatakan bahwa 30 persen responden enggan menggunakan kondom karena dianggap mengurangi kenikmatan, tebal, tidak alami dan berbau lateks.
Steven Debrabandere, Presiden Direktur Reckitt Benckiser (RB) menjelaskan bahwa survei tersebut melibatkan 1049 responden pria Indonesia yang ditanyakan tentang kehidupan seksnya. Hasilnya, 86 persen di antaranya setuju bahwa kehidupan seks tersebut penting.
Steven Debrabandere, Presdir Reckitt Benckiser. (Foto: Intan Kemala Sari/kumparan)
"Dari 86 persen tersebut, ada 68 persen orang Indonesia yang menganggap cara membahagiakan pasangan adalah memiliki kehidupan seks yang ok. Nyatanya, hanya 54 persen orang Indonesia yang memiliki kehidupan seks yang bahagia," jelas Steven dalam acara peluncuran Durex Invisible di Empirica SCBD Jakarta Pusat, Selasa (16/5).
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebabnya adalah penggunaan kondom. Hal ini diamini oleh dr. Heru H. Oentoeng, Sp. And yang mengatakan bahwa banyak pasangan suami istri menganggap kondom mengurangi kenikmatan saat berhubungan intim. Padahal jika dipikirkan lebih matang, dengan menggunakan kondom dapat membantu perencanaan keluarga yang lebih baik.
"Kondom dapat menjadi pilihan yang praktis dan mudah, menawarkan perlindungan aman dari infeksi menular seksual dengan memberikan halangan fisik untuk mencegah pertukaran air mani, cairan vagina ataupun darah antara pasangan," tutur dokter yang praktik di RS Siloam Kebon Jeruk pada acara yang sama.
Durex Invisible. (Foto: Intan Kemala Sari/kumparan)
Untuk itulah, Durex mengembangkan inovasinya dan merilis kondom tertipis yang pernah ada, yakni 40 persen lebih tipis daripada kondom yang umumnya beredar di pasaran. Kondom yang dijual seharga Rp 24 ribu per kotak ini didesain untuk memaksimalkan sensitivitas dengan tetap memastikan keamanan dan perlindungan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
"Durex mengajak pasangan untuk menjadi intim dengan pasangannya dan mengkomunikasikan perasaan mereka. Bukan hanya sekadar having sex tetapi making love. Kondom ini menghilangkan batasan sehingga pasangan merasa sangat dekat satu sama lain," tutup Steven.