Konten dari Pengguna

Ketika Teknologi Canggih Digunakan untuk Tujuan Salah

Intan Melia Zhafira
Saya merupakan seorang Mahasiswa semester ganjil Di Universitas Pamulang, Yang sedang mengejar gelar Sarjana Hukum. Saya suka dengan sejarah dan isu-isu yang sedang terjadi di sekitar.
23 Desember 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Melia Zhafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAGaFf9oXvc/yZr4eOOhpSXf-m66kVdPfQ/edit?utm_content=DAGaFf9oXvc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAGaFf9oXvc/yZr4eOOhpSXf-m66kVdPfQ/edit?utm_content=DAGaFf9oXvc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang, banyak sekali masyarakat menggunakan AI sebagai alat untuk mempermudah berbagai aspek kehidupan. Kecerdasan buatan (AI) telah membawa banyak kemajuan dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari, membuka berbagai peluang baru dalam bidang teknologi, kesehatan, pendidikan, dan bisnis.
ADVERTISEMENT
Namun, seperti teknologi canggih lainnya, AI juga memiliki potensi untuk disalahgunakan. Meskipun dimaksudkan untuk meningkatkan kehidupan manusia, penyalahgunaan AI oleh individu atau kelompok tertentu dapat membawa dampak negatif yang serius, bahkan dapat merusak struktur sosial dan ekonomi. Banyak sekali yang sering menyalahgunakan kecerdasan buatan atau AI di dalam masyarakat.
Manipulasi Informasi dan Berita Palsu
Salah satu penyalahgunaan AI yang paling berbahaya adalah penggunaannya dalam menyebarkan berita palsu atau disinformasi. Algoritma AI dapat digunakan untuk membuat konten yang sangat realistis, seperti video atau suara palsu (deepfake), yang dapat menipu masyarakat dan memanipulasi opini publik. Misalnya, penggunaan deepfake dalam politik dapat merusak reputasi calon pemimpin atau mempengaruhi hasil pemilu.
ADVERTISEMENT
Pelanggaran Privasi
Penyalahgunaan AI lainnya adalah pelanggaran privasi melalui pengumpulan dan pemrosesan data pribadi secara ilegal. Teknologi AI yang digunakan dalam pengenalan wajah dapat digunakan untuk melacak dan memantau individu tanpa persetujuan mereka, menciptakan ancaman serius terhadap privasi. Perusahaan atau pemerintah yang menggunakan AI untuk mengumpulkan data pribadi tanpa izin dapat menyebabkan dampak yang merusak, seperti penyalahgunaan informasi atau pencurian identitas.
Penggunaan dalam Kejahatan Siber
AI juga telah dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk meretas sistem keamanan, mencuri data, atau mengakses informasi sensitif. Misalnya, algoritma AI dapat digunakan untuk membuat serangan siber yang lebih canggih, mengidentifikasi celah dalam sistem dan meretasnya tanpa terdeteksi. Penggunaan AI dalam kejahatan ini sangat berbahaya karena AI dapat meningkatkan efisiensi dan kecanggihan serangan, membuatnya lebih sulit diatasi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya masih banyak lagi bentuk penyalahgunaan AI di masyarakat sekitar. Penyalahgunaan AI yang dilakukan masyarakat dapat memiliki dampak yang sangat merugikan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga penggunaan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung jawab. Hanya dengan pendekatan yang hati-hati dan kebijakan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa AI menjadi alat yang bermanfaat bagi semua, bukan ancaman yang merusak.
Intan Melia Zhafira, Mahasiswa Universitas Pamulang. Senin, 23 Desember 2024