Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Arti Ta'aruf Sebenarnya dalam Islam
17 Desember 2022 17:52 WIB
Tulisan dari Intan Nur Pangestika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang, banyak orang yang menyamakan pacaran dengan ta’aruf. Banyak yang beranggapan bahwa ta’aruf adalah pacaran versi islami. Maka dari itu, pemahaman tentang apa itu arti ta’aruf harus diberikan agar para kalangan remaja mengerti apa sebenarnya makna serta proses-proses ta'aruf yang benar dalam ajaran islam, yang pastinya bertujuan agar tidak menyalah gunakan arti ta’aruf itu sendiri. Ta'aruf membutuhkan kesiapan mental, bukan sekadar mengungkapkan perasaan layaknya pacaran anak-anak muda.
ADVERTISEMENT
Seperti kisah Dinda Hauw dan Reymbayang, sebelum menikah mereka tidak pacaran, melainkan melakukan ta'aruf. Meski Reymbayang lebih muda 2 tahun dibanding Dinda, tetapi perbedaan usia antara mereka tidak menghalangi niat baik keduanya. Kini, mereka telah dikaruniai seorang anak laki- laki yang diberi nama Arshakalif Muhammad Mbayang yang kerap dipanggil Shaka, dan kabarnya Dinda sedang mengandung anak keduanya.
Ta'aruf ini biasanya dilakukan dengan perantara, misalnya anggota keluarga, guru, teman kerabat dekat, atau kenalan lain yang bersedia menjadi pihak ketiga. Namun, di era perkembangan zaman yang makin maju, proses ta'aruf tersebut makin jarang dilakukan. Kini, banyak kalangan remaja di Indonesia yang lebih memilih mencari calon pasangannya lewat aplikasi ta'aruf, media sosial, dan aplikasi pesan singkat, contohnya WhatsApp dan lain-lainnya. Selain itu, ta'aruf menjadi salah satu gerakan antipacaran yang lebih luas di Indonesia. Mereka yang menolak pacaran menganggap pacaran menjadi suatu hal yang dapat merusak generasi muda untuk masa depannya , terutama pada kalangan remaja perempuan.
ADVERTISEMENT
Ta’aruf saat ini memainkan peran penting sebagai dakwah yang terukur di masyarakat. Terukur dalam arti proses dakwah yang dapat direncanakan. Makin banyak komunitas ta’aruf di kota- kota besar yang menampung para pemuda yang hendak menikah. Selain itu, mode ta’aruf juga merambah melalui dunia nyata maupun dunia maya. Ta’aruf adalah proses mendasar yang tidak hanya terkait dengan agama, tetapi juga dengan keluarga. Ta’aruf merupakan salah satu bagian dari ukhuwah Islamiah, islam menganjurkan umatnya untuk saling mengenal antar suku, bangsa dan antar individu. Ta’aruf sebagai proses untuk saling mengenal dan rujuk sebelum menuju ke jenjang pernikahan menurut islam.
Ta’aruf yakni mengenal satu sama lain sebelum menuju jenjang pernikahan. Ta’aruf dilakukan sebelum proses khitbah atau yang kerap kita kenali dengan istilah lamaran. Khitbah atau lamaran adalah proses pertemuan kedua belah pihak keluarga dengan tujuan meminta pinangan kepada keluarga wanita.
ADVERTISEMENT
Dalam surat Al- Hujurat ayat 13 menerangkan secara jelas tentang ta’aruf:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Ayat di atas menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia untuk saling mengenal satu sama lain, dan Allah menciptakan manusia untuk berpasang- pasangan antara laki- laki dan perempuan, sebetulnya bukan hanya manusia tetapi juga makhluk yang ada di dunia ini juga berpasang- pasangan.
ADVERTISEMENT
Dalam islam sangat dianjurkan untuk melakukan ta’aruf sebelum mengucap janji suci. Ta’aruf tentunya sangat berbeda dengan pacaran. Ta’aruf itu bukan pacaran versi islam, pacaran syar'i dan lain- lain. Banyak orang yang menganggap ta’aruf sebagai demikian. Dalam proses ta’aruf tidak boleh berkhalwat atau berduaan, harus ada perantara di antaranya. Berbeda halnya dengan pacaran, dalam pacaran berkhalwat itu hal yang dianggap wajar, padahal sebetulnya sangat dilarang dalam islam karena akan mengandung fitnah dan sebagainya. Sangat jelas perbedaannya bukan?.
Maka dari itu, arti ta’aruf yang sebenarnya adalah proses perkenalan antara laki- laki dan perempuan untuk saling mengenal dan saling memahami satu sama lain, tentunya dengan tujuan untuk mewujudkan pernikahan yang sakinah mawadah wa rahmah. Bukan suatu hal yang di salah gunakan maknanya yang malah menjadi ajang pacaran oleh anak-anak muda dalam mengenal lawan jenis, yang mana akan berakibat ke dalam jurang fitnah.
ADVERTISEMENT