Konten dari Pengguna

Perkembangan Instagram: Pengaruhnya dalam Komunikasi Visual dan Koneksi Sosial

Intan Nur Fadhillah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Muhammadiyah Tangerang
5 Oktober 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Nur Fadhillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Instagram (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Instagram (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia berinteraksi, termasuk dalam penggunaan media sosial. Salah satu platform yang berkembang pesat adalah Instagram. Menurut teori Marshall McLuhan tentang "The Medium is the Message," media bukan hanya alat penyampai pesan, tetapi juga membentuk cara berpikir dan interaksi manusia. Instagram, sebagai platform berbasis gambar dan video, mempengaruhi cara manusia menyerap informasi dengan mengedepankan aspek visual. Platform ini menekankan kecepatan dalam mengonsumsi konten visual dan keterbukaan bagi pengguna untuk berinteraksi secara global.
ADVERTISEMENT
Dari sudut pandang evolusi teknologi, teori "Diffusion of Innovations" oleh Everett Rogers menjelaskan bagaimana teknologi seperti Instagram menyebar di masyarakat. Rogers membagi proses adopsi teknologi menjadi beberapa kategori: inovator, pengadopsi awal, mayoritas awal, mayoritas akhir, dan pelambat. Instagram awalnya diadopsi oleh inovator dan pengadopsi awal, yang terdiri dari individu yang tertarik pada teknologi baru dan media visual. Seiring waktu, popularitas Instagram menyebar ke mayoritas pengguna, menjadikannya salah satu platform media sosial paling dominan saat ini.
Selain itu, perkembangan Instagram dapat dianalisis melalui teori Media Sosial oleh Kaplan dan Haenlein, yang menyebutkan bahwa media sosial adalah alat berbasis web yang memungkinkan individu berinteraksi, berbagi, dan menciptakan konten. Instagram memenuhi kriteria ini dengan memberi pengguna platform untuk berbagi gambar, video, dan cerita pribadi, sekaligus menghubungkan mereka dengan komunitas global. Interaksi antara pengguna dapat meningkatkan engagement dan menciptakan jaringan sosial yang luas, mempengaruhi bagaimana orang mengkomunikasikan identitas mereka secara daring.
ADVERTISEMENT
Dari perspektif komunikasi digital, Instagram juga sejalan dengan teori Uses and Gratifications, yang menjelaskan bahwa pengguna media memilih platform berdasarkan kebutuhan dan kepuasan yang mereka dapatkan. Pengguna Instagram seringkali termotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan hiburan, informasi, dan pengakuan sosial melalui interaksi di platform. Mereka juga memanfaatkannya untuk branding pribadi dan bisnis, menunjukkan bahwa platform ini memberikan berbagai manfaat bagi penggunanya.
Teori Konvergensi oleh Henry Jenkins juga relevan dalam menjelaskan perkembangan teknologi yang berhubungan dengan Instagram. Konvergensi media menjelaskan bagaimana batas-batas antara berbagai bentuk media, seperti televisi, film, dan internet, menjadi kabur. Instagram adalah contoh platform yang menggabungkan berbagai elemen media, seperti gambar, video, teks, dan musik, dalam satu platform. Hal ini memungkinkan konten yang dihasilkan oleh pengguna menjadi lebih kompleks dan kaya, serta menciptakan bentuk komunikasi baru yang menggabungkan berbagai medium.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, perkembangan Instagram juga sejalan dengan teori Jaringan Sosial (Social Network Theory) yang menekankan pentingnya koneksi dan hubungan antara individu dalam suatu jaringan. Instagram memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan memelihara jaringan sosial dengan cara yang lebih visual dan langsung. Setiap interaksi, baik melalui "like," komentar, atau pesan langsung, memperkuat hubungan antar pengguna, sekaligus menciptakan pengaruh sosial yang luas di dunia digital.
Intan Nur Fadhillah, mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Muhammadiyah Tangerang