Konten dari Pengguna

Peran Penting Seorang Ibu dalam Tumbuh dan Berkembangnya Anak Autisme (ABK)

Intan Permata sari
Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang jurusan pendidikan islam anak usia dini
3 Desember 2024 10:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Permata sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi seorang ibu yang berpera penting dalam tumbuh dan berkembangnya anak autisme gambar. (sumber : diambil pada tanggal 2 Desember 2024 di Yayasan Pembinaan Anak Cacat SLB-YPAC palembang)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi seorang ibu yang berpera penting dalam tumbuh dan berkembangnya anak autisme gambar. (sumber : diambil pada tanggal 2 Desember 2024 di Yayasan Pembinaan Anak Cacat SLB-YPAC palembang)
ADVERTISEMENT
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan masalah dalam komunikasi, bahasa, interaksi sosial, serta ketertarikan pada hal-hal tertentu dan perilaku yang berulang. Adapun Beberapa ciri perilaku anak autis termasuk hiperaktif, perilaku melukai diri sendiri, dan perilaku obsesif Autisme muncul pada masa kanak-kanak dan ditandai dengan kesendirian, keterlambatan perkembangan bahasa, aktivitas yang spontan dan terbatas, serta menghafal sesuatu tanpa memahami. Dahulu, anak-anak dengan kebutuhan khusus sering dikurung di rumah dan disembunyikan dari orang lain. Anak dengan kebutuhan khusus dianggap sebagai aib keluarga atau kutukan dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
Autis adalah sekumpulan sindrom akibat saraf yang rusak.Penyakit inilah yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Dimana anak yang mengalami gejala autis ini mengalami penyimpangan dalam perkembangannya yang mampu merusak pola pikir dan perilakunya.Anak berkebutuhan khusus, atau yang sering disebut sebagai penyandang disabilitas, adalah istilah yang digunakan untuk Merujuk pada individu dengan hambatan atau gangguan dalam kondisi fisik, mental, dan emosional yang berdampak pada aktivitas sosial mereka. Dalam masyarakat umum, penyandang disabilitas lebih dikenal dengan sebutan penyandang cacat.
Anak yang mengalami autis bukanlah suatu yang diinginkan oleh mereka, ujian terbesar harus menerima kenyataan bahwa menghadapi kehidupan dengan kenyataan yang pahit.Tidak jarang lingkungan juga menjadi neraka yang nyata bagi mereka dengan berhadapan dengan omongan orang yang selalu menjadikan anak itu terpuruk. Orang tua adalah keluarga yang menjadi tempat anak autisme untuk merasa aman dan nyaman,maka dari itu orang tua sangat berperan dalam tumbuh dan kembang seorang yang berkebutuhan khusus. Menurut Leo Kanner"Anak yang mengalami kebutuhan khusus biasanya terjadi ketika berumur 2 sampai 3 tahun,mereka melakukan sesuatu semuanya dan tanpa berfikir.Mereka yang mengalami autis ini mampu untuk kembali semula jika cepat di tangani dan langsung diberikan terapi yang tepat sehingga mampu mengembalikan fokus dan kenormalan anak semula.
ADVERTISEMENT
Peran ibu sangat penting dalam mengayomi dan menemani masa-masa perkembangan anak yang berkebutuhan khusus (ABK) memperhatikan kesehatan fisik, mental,emosional anak itu sendiri yang bukan hal mudah untuk dilalui.Menerima kenyataan takdir tuhan, bersabar dengan cemohan masyarakat dan semangat yang kuat untuk kesembuhan anak.Ibu menjadi pondasi pertama bagi seorang anak, support kasih sayang, fasilitas serta motivasi membangkitkan semangat anak autis.
Adapun Dukungan atau peran penting yang dapat ibu berikan kepada anak ABK yaitu
1) Memberikan Dukungan penghargaan: berupa penghargaan positif kepada anak untuk memotivasi dan memberikan semangat.
2) Memberikan Dukungan emosional: berkaitan dengan aspek-aspek emosional,kasih sayang,rasa dicintai dan dibanggakan.
3) Memberikan Dukungan instrumental: berupa pemberian bantuan konkret,seperti teraphy,pendidikan, kebutuhan vitamin obatan dan lainnya
ADVERTISEMENT
4) Memberikan Dukungan informasi: memberikan solusi terhadap suatu masalah, sesuai berkembang zaman adanya cara yang ampuh dalam tumbuh kembang ABK
5) Memberikan Dukungan jaringan: memberikan rasa menjadi bagian dari suatu kelompok.
Adapun upaya upaya yang dapat ibu lakukan untuk mendukung anak berkebutuhan autisme (autis) melalui Autisme Spectrum Disorder (ASD) yaitu
1. Terapi Berbasis Komunikasi: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis, seperti terapi berbasis Bahasa Isyarat, terapi bicara, dan terapi gestures.
2. Terapi Berbasis Interaksi: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak autis, seperti terapi social skills, terapi emotional regulation, dan terapi play therapy.
3. Terapi Berbasis Sensory: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi stimuli sensorik, seperti terapi occupational therapy, terapi sensory integration, dan terapi deep pressure therapy.
ADVERTISEMENT
4. Terapi Berbasis Ritma: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi ritma dan perbedaan waktu, seperti terapi music therapy, terapi art therapy, dan terapi movement therapy.Pada jabaran diatas sehingga memokuskan pada seorang anak autis mampu belajar dan tumbuh berkembang dengan bantuan psikotherapy,guru, orang tua dan memberikan media belajar yang disukai olehnya. Keputusan dari ibu berpengaruh dalam keandilan dalam masa depan anak autis. Menjauhkan dari lingkungan yang mampu membuat down selama proses terapi adalah keputusan yang tepat, dan memberikan kasih sayang yang lebih menjadikannya merasa berharga dan beruntung.Maka dari itu apakah lingkungan yang mengancam dibiarkan maka dapat menghambat tumbuh dan kembang seorang anak yang berkebutuhan khusus.
6. Terapi Berbasis Gaming: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi permainan dan hiburan, seperti terapi video game therapy, terapi board game therapy, dan terapi puzzle therapy.
ADVERTISEMENT
7. Terapi Berbasis Eksternal: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi lingkungan luar, seperti terapi outdoor therapy, terapi nature therapy, dan terapi park therapy.
8. Penggunaan Teknologi: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi teknologi, seperti penggunaan tablet computer, penggunaan smartphone, dan penggunaan aplikasi autisme.
9. Penggunaan Bimbingan: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi bimbingan, seperti bimbingan individu, bimbingan kelompok, dan bimbingan online.
10. Penggunaan Pendidikan: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi pendidikan, seperti pendidikan inklusif, pendidikan khusus, dan pendidikan online.
11. Penggunaan Terapeutik: Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam menghadapi masalah psikologis, seperti terapis individu, terapis kelompok, dan terapis family therapy.
ADVERTISEMENT
Terutama peran seorang ibu sangat berhubungan erat dengan proses tumbuh dan kembangnya seorang anak autisme, Mendukung dari pendidikan dalam keluarga, merawatnya, menurunkan emosi yang kadang dibuat jengkel oleh anak, mensupport selama teraphynya dan menemani perkembangan belajarnya.seorang ibu dari anak autisme yang melakukan segala cara supaya anaknya dapat berkembang seperti anak yang lain.Rela meluangkan waktu yang cukup lama hanya untuk melihat anaknya tumbuh dan berkembang.Meskipun kadang ada kemustahilan tapi tidak mengurasi rasa semangatnya.Tidak nampak keluh kesahnya dan kesabaran yang melekat pada seorang ibu itulah yang menjadi keistimewahan dan perbedaan nya dengan yang lain.
Dibalik anak autis yang tumbuh dan berkembang dari tahun ketahun ada sosok ibu dan ayah yang membentengi dibelakang yang sangat luar biasa.Harus diteladani untuk orang tua yang lainnya, menjadi orang tua bukan hanya sekedar melihat dan menunggu hasil yang tidak mutlak, karena dalam ABK perlu bimbingan dan tidak bisa sembuh sendiri,perlu adanya terapi yang tepat dan bimbingan belajar yang sesuai untuk tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT