Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Dilema Antara Keinginan Orang Tua dan Diri Sendiri
26 Juni 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:11 WIB
Tulisan dari INTAN PUSPITA PRATIDINA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hallo kawan kawan! Di sini pasti ada dong yang pernah berbeda keinginan dengan orang tua kalian sendiri pasti ada dong hehe ya salah satunya aku.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu kita kenalan dahulu ya,biar semakin akrab namaku Intan Puspita Pratidina biasanya dipanggil intan.
Jadi dilema yang aku rasakan, di saat menuju kelulusan SMA nih ketika di mana orang tua aku mengharuskan aku untuk menjadi Anggota Kepolisian. Memang pada awalnya dahulu aku bercita-cita menjadi polisi karena melihat kesuksesan ayah aku sebagai polisi. tetapi hari semakin, berganti cita-cita aku pun berubah. Mengapa? Karena aku sadar kurang dalam hal fisik untuk menjadi Anggota Kepolisian.
Aku merasa nyaman berkuliah di universitas yang aku inginkan, bertemu dengan senior dan teman-teman semua yang ada di universitas, semua itu juga mendukung aku untuk tetap bertahan di Fakultas saya yang bisa dibilang sulit.
Akan tetapi, ada kedua orang tua yang menginginkan anaknya untuk menjadi polisi. Dan berulang kali saya bertanya pada teman saya, haruskah saya tetap bertahan mengikuti kemauan orang tua saya? Teman-teman saya pun menjawab "Kalau udah orang tua yang bicara, kita sebagai anak bisa berbuat apa? Ya pasti turutin aja. pilihan orang tua pasti bener."
ADVERTISEMENT
Dan saya juga pernah membaca di sebuah artikel "Pilihan orang tua untuk anaknya pasti benar dan pasti berguna, asalkan kita sebagai anak kuat dan sungguh-sungguh menjalaninya untuk membahagiakan mereka. Bukan hanya menjalaninya saja, karena hanya menjalani tidak memberikan dampak yang bagus untuk sebuah hasil." Sejak itu saya sudah memutuskan, saya harus mengikuti keinginan orang tua saya bila hasilnya tidak memuaskan yang penting sudah mencobanya.
Kembali ke topik nih kawan-kawan, maaf ya suka random nih hehe. Jadi setelah aku memutuskan untuk mencoba mengikuti keinginan kedua orang tua ku, mereka sangat bahagia sampai-sampai mereka yang mengurus segala berkas pendaftarannya loh.
Setelah mendaftar kepolisian pasti mengikuti segala macam tes seleksi yang sangat banyak, hingga akhir pengumuman nama ku dinyatakan tidak lolos seleksi di saat itu, aku langsung menangis merasa sedih dan kecewa karena sudah membuat kedua orang tua ku kecewa.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak pertama aku sudah gagal tidak bisa menuruti keinginan yang mereka mau. Tetapi mamah ku bilang, yang penting aku sudah berusaha dan bisa mencoba mendaftar lagi di tahun ke depannya yang membuat aku langsung semangat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri sendiri. Doakan aku ya teman-teman semoga aku mendapatkan yang terbaik.
Jadi untuk kawan-kawan ku, sukses dan gagal itu selalu berjalan beriringan secara alami bila dalam proses menuju kesuksesan itu gagal maka jangan terlalu berkecil hati, maka bangkitlah dan mengevaluasi diri sendiri.
Nah, jadi siapa di sini yang pernah mengikuti pendaftaran kepolisian atau sekolah kedinasan lainnya pasti tau kan banyak segala macam tes seleksi. Jadi buat yang lolos seleksi kalian sangat hebat dan yang belum lolos mari kita berusaha dan memperbaiki diri kita ya. Untuk kakak-kakak yang sudah lolos sekolah kedinasan lainnya boleh yuk kasih saran dan tipsnya untuk kami semua.
ADVERTISEMENT