Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan sebagai Cermin Kasih dan Cinta
22 September 2021 13:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Intan Sheila Maulina Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, pentingnya persatuan dan kesatuan sangat dijunjung tinggi kedudukannya. Manusia sebagai makhluk yang diutus oleh Allah SWT, Tuhan sekalian alam dan seisinya sudah diwajibkan untuk mampu memelihara bumi dan seisinya. Sebagai makhluk yang memiliki derajat tertinggi di antara makhluk yang lain, misi untuk kekhalifahan diutuskan kepada ummat manusia. Manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk memelihara sifat Rahmatan Lil Alamin, baik untuk sesama maupun untuk sekalian alam.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, Islam berawal dari kata salama atau pun salima yang berarti damai, keamanan, kenyamanan, serta proteksi. Islam merupakan ajaran yang mutlak mengenai perdamaian. Al-Quran menerangkan jika tiap kata bermula dari kata Islam. Secara prinsip, Islam merujuk kepada penafsiran rukun, proteksi, keamanan, serta kenyamanan . Islam adalah agama yang welas asih untuk semua alam, bukan hanya keamanan untuk manusia saja, tetapi untuk seluruh alam yang lain. Keamanan manusia tidaklah berarti bila keadaan alam tidak mencerminkan keselamatan. Sebab itu Islam yang melindungi merupakan Islam yang membagikan keselamatan untuk seluruhnya.
Rancangan Islam Rahmatan Lil Alamin dapat ditilik melalui QS Al-Anbiya ayat 107,
Sedangkan Tafsir Al-Mishbah memaknai penafsiran QS Al-Anbiya ayat 107 berisi penjabaran mengenai kehadiran Rasulullah Muhammad SAW sebagai rahmat. Kehadiran Rasulullah bukanlah sebatas kehadiran yang membawakan ajaran dan syariat untuk kehidupan manusia, tetapi wujud dan karakter beliau juga merupakan rahim yang merupakan karunia Allah SWT kepada Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Islam merupakan agama rahmat. Kasih dan cinta kepada sesama ummat serta alam semesta menjadi misi utama bagi ummat Islam. Agama Islam sangatlah kontra terhadap kekerasan dan kemunkaran. Hal ini membuktikan jika Islam merupakan agama untuk seluruh insan Allah SWT, tak lekang oleh cakupan geografis, kaum, bangsa, serta suku bangsa. Tujuan kehadiran Islam yaitu untuk melepaskan orang dari berbagai wujud kekacauan serta ketidakadilan. Sebab Allah Maha Adil, hingga tak mungkin di dalam Al-Quran memiliki ajaran atau pandangan yang tidak mengacu kepada kesamarataan dan kemanusiaan.
Konsep islam sebagai rahmatan lil alamin dapat ditelaah dan diaplikasikan di berbagai bidang terutama bidang pendidikan. Di tengah maraknya globalisasi yang berdampak terhadap akhlak manusia, terkhusus generasi milenial, nilai-nilai budi pekerti islam hendaknya senantiasa ditegakkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Jika kita lihat dewasa ini, ummat pemeluk agama Islam secara umum bisa dikatakan belum mampu untuk membawa agamanya dengan baik dan benar. Hal itu menjadi tembok penghalang kehadiran agama Islam yang sesungguhnya yaitu Islam yang penuh dengan kedamaian dan kesejahteraan. Kemunduran kaum muslimin ini bukan disebabkan oleh ajaran dalam agamanya, melainkan kesalahan yang berada pada diri pribadi masing-masing. Kemunduran adab manusia yang semakin mengarah kepada akhlak yang kurang baik bisa dicegah melalui penggunaan akal secara optimal. Manusia harus mampu mengolah pikiran dan akal secara aktif dan kritis agar menjadi benar. Semua upaya tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan yang tepat. Pendidikan formal atau pun informal menjadi suatu kesatuan terintegrasi dalam menciptakan dan menempa individu muslim yang bisa merealisasikan ilmu dan wawasannya ke dalam lingkungan masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Sekolah dan bangku perkuliahan yang menerapkan pembelajaran Islam Rahmatan Lil’ Alamin menjadi sasaran penting untuk dilestarikan. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan sinyal terkait kejadian ekstremisme dan kerentanan generasi pemuda sebagai sasaran empuk untuk tindakan radikalisme. Perlu digarisbawahi jika mencari ilmu adalah sangat penting perannya untuk masa depan kita. oleh sebab itu, pendidikan formal atau pun informal menjadi suatu kesatuan terintegrasi dalam menciptakan dan menempa individu muslim yang bisa merealisasikan ilmu dan wawasannya ke dalam lingkungan masyarakat yang luas.