Media, Bukan Untuk dimusuhi

Konten dari Pengguna
15 November 2017 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Silvia Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Media, Bukan Untuk dimusuhi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media tentu tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari manusia. Siapa yang tak kenal dengan nama yang satu ini? Nama yang marak sekali jadi perbincangan khalayak, dari yang penting sampai tidak penting pun dibahas. Berbagai fungsi bagi khalayak dimiliki oleh media, mulai dari memberikan informasi, menjadi aspirasi publik, alat kontrol di negara-negara demokrasi, hingga menjadi sarana hiburan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sayangnya pergerakan media massa di Indonesia sekarang melahirkan suatu fenomena baru. Netralitas DAN independensi media massa pun terganggu karena kepentingan politik. Mau bagaimana lagi? Saat ini setiap media dikuasai oleh ORANG yang punya modal besar juga kepentingan pribadi, tanpa memikirkan masyarakat. Jika media tidak memberikan informasi dengan objektif, lalu bagaimana egoisme tiap media yang seharusnya jadi kiblat dalam mendapatkan informasi dan menambah pengetahuan?
Banyak dari kalian tentu yang mengomel tentang PROGRAM acara televisi. Ramai UPDATE status di media sosial, mengkritik media, menjelekkan media dan menyalahkan media. Lalu apa yang akan kalian lakukan? Hanya mengkritik tanpa bertindak? Saat kalian tidak suka pada media yang selalu menyiarkan sinetron, memberitakan hal yang tidak berimbang, bahkan sarana hiburan dijadikan lahan ejekan, penyiksaan fisik maupun batin. Tapi kalian tidak menyampaikan komentar pada pihak yang berwenang, tentu suara kalian hanya akan bergumam dalam hati.
ADVERTISEMENT
Apa gunanya KPI, Dewan Pers, bahkan AJI sekali pun jika fungsi dari mereka tidak kita gunakan? Mulai dari sekarang pakailah hak bersuara kepada lembaga-lembaga yang berkaitan, agar kita tidak hanya berkomentar namun bertindak. Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakoni, contohnya menjadi citizen journalism. Karena pada dasarnya manusia itu memiliki naluri untuk mencari dan memberi informasi.
MEDIA memang disebut sebagai dewa Janus yang memiliki dua wajah, terkadang berdampak positif bahkan negatif. Bayangkan jika tidak ada media, kreativitas kita mungkin akan mati karena tidak ada wadah yang memotivasi untuk menemukan hal-hal yang baru.
Kita akan menjadi ORANG yang tidak pernah berinteraksi dengan dunia luar, karena hubungan kita terbatas. Media tidak ada? Kita MATI BISA INFORMASI!
ADVERTISEMENT
Jika diluar sana banyak persepsi negatif tentang media, ubahlah mindset. Karena sampai kapan pun kita akan butuh kehadirannya. Jangan musuhi media, tapi kenalilah CARA kerjanya dan menjadi orang yang kritis dengan apa yang diberikan media.