Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Suara Kritis Mahasiswa dalam Menghadapi Tahun Politik
1 November 2023 8:57 WIB
Tulisan dari Intan Idaman Halawa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dipenghujung tahun 2023, percakapan politik merajai pembicaraan di mana-mana. Dalam obrolan santai yang beriringan dengan hembusan angin musim panas, di tempat-tempat seperti kafe, pertemuan keluarga, kantor, dan bahkan dalam lingkup akademik. Tidak hanya itu, di dunia maya yang semakin mendominasi, video dan perbincangan tentang politik, baik partai maupun kandidat, tersebar luas. Saat ini, di kota-kota besar serta di pedesaan yang terpencil, pembicaraan tentang politik telah merasuk ke setiap telinga yang mendengarkan.
ADVERTISEMENT
Tahun politik bukanlah hal asing bagi Negara Indonesia. Ini adalah momen bersejarah di mana rakyat berpartisipasi dalam demokrasi, dengan pemilihan umum sebagai sorotan utama. Di tahun 2024, pesta demokrasi harusnya menjadi ajang sukacita bagi seluruh masyarakat. Namun, kenyataannya, tahun politik seringkali disertai ketegangan, perbedaan pendapat, dan retorika politik yang meruncing, memecahbelah masyarakat. Fitnah, penyebaran hoax, pencemaran nama baik, intrik politik, semuanya seringkali meracuni proses politik, dan sayangnya, tak jarang masyarakat terjerumus dalam perangkapnya.
Pada momen inilah, sikap dan peran mahasiswa selalu menjadi sorotan, karena sering dianggap sebagai agen perubahan dan suara kritis dalam proses politik. Sebagai mahasiswa yang terpelajar dan berpendidikan, kita diharapkan merespons tantangan di tahun politik ini secara cerdas, bijak dan kritis. Jangan mudah terpancing oleh berita palsu yang disebarkan oleh pihak tertentu. Demikian pula, menghujat orang lain yang tidak sesuai dengan harapan kita bukanlah tindakan yang pantas. Lalu apa dan bagaimanakah sikap yang harus diambil oleh seorang mahasiswa dalam hal ini?
ADVERTISEMENT
1. Pengawasan dan Kritik
Mahasiswa sering menjadi penjaga demokrasi dan hak asasi manusia. Mereka memantau jalannya pemilihan umum, mengawasi kampanye politik, dan secara terbuka mengkritik ketidakpatuhan terhadap prinsip-prinsip demokratis. Sikap kritis mahasiswa penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menegaskan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
2. Pendidikan Politik
Mahasiswa memiliki potensi untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Mereka bisa mengorganisir seminar, diskusi, dan kampanye sosial untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu politik dan pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan.
3. Mobilisasi dan Partisipasi
Mahasiswa adalah kekuatan penting dalam mobilisasi pemilih. Mahasiswa sering terlibat dalam kampanye politik dan berusaha untuk meningkatkan partisipasi pemilih, terutama di kalangan generasi muda. Dengan demikian, mereka dapat berperan dalam membentuk hasil pemilihan umum.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, mahasiswa juga diharapkan menjunjung tinggi integritas dan memiliki keberanian untuk menyuarakan kebenaran dengan sopan dan beradab. Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang positif dalam lingkungan sekitar mereka, serta menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
Suara kritis mahasiswa sangat berharga untuk menjaga demokrasi, menyuarakan aspirasi, mengemukakan saran dan kritik, serta memobilisasi masyarakat. Mahasiswa yang bijak dan kritis dapat membantu masyarakat untuk melihat berbagai isu politik dari berbagai sudut pandang. Penting bagi mahasiswa untuk tetap sadar akan peran dan tanggung jawab yang diemban dalam menjaga nilai-nilai demokrasi selama tahun politik dan melibatkan diri dengan bijak demi masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
#mahasiswa_bijak
#mahasiswa_kritis