Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sahle-Work Zewde, Diplomat Veteran Hingga Presiden Wanita Pertama Ethiopia
7 September 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Musdalifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sempat menduduki peringkat ke-93 dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes, Sahle-Work Zewde menjadi wanita Afrika tertinggi dalam daftar tersebut. Sahle-Work lahir di Addis Ababa pada tanggal 21 Februari 1950 merupakan Presiden wanita pertama yang pernah dimiliki oleh Ethiopia sekaligus menjadi Presiden wanita satu-satunya di Afrika saat ini serta seorang Diplomat dengan sejumlah pencapaian gemilang.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Sahle-Work dalam bidang diplomasi dimulai sejak tahun 1988 dimana ia dipindahkan dari Kementerian Pendidikan ke Kementerian Luar Negeri sebagai duta besar Ethiopia di Senegal dan Djibouti. Pencapaian tersebut belum menjadi akhir dari prestasi yang dimiliki oleh nya dimana pada tahun 2011 Sahle juga menjadi wanita Afrika pertama yang menjadi Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB dan di saat bersamaan menjabat sebagai Direktur Jenderal pertama di kantor PBB di Nairobi di tahun yang sama. Selain itu, ia juga memiliki peran diplomatik di Eropa dan Afrika. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai seorang veteran di bidang politik terutama diplomatik.
Sebagai seorang presiden, Sahle ditunjuk menjadi presiden oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed dan disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Parlemen Federal tepatnya 25 Oktober 2018 dengan tujuan kesetaraan gender sebagai langkah penghapusan diskriminasi dalam masyarakat. Meskipun demikian, peran Sahle sebagai Presiden bersifat seremonial atau formalitas karena pada dasarnya berdasarkan konstitusi Ethiopia, PM menjadi pemegang kekuasaan politik tertinggi.
ADVERTISEMENT
Selain mengisi posisi presiden tadi, penunjukan Sahle oleh Abiy juga bertujuan untuk menghapus paham patriarki yang sangat kuat di Ethiopia dimana agar menormalisasi paran perempuan sebagai pengambil keputusan dalam kehidupan publik. Dalam perjalanannya sebagai seorang Presiden, ia tidak serta merta diam tetapi ia menggunakan kekuasaannya dengan baik untuk merubah sejumlah pandangan terutama di bidang perdamaian, keamanan, pembangunan dan kesetaraan gender.
Sahle-Work menjadikan perjuangan terhadap hak-hak perempuan sebagai moto utamanya selama menjabat sebagai Presiden guna mewujudkan kesetaraan gender di Ethiopia mengingat negara tersebut memiliki sejumlah masalah termasuk rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan, kurangnya hak asasi manusia hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Ia kemudian menjadi sumber inspirasi dari banyak wanita dan anak-anak tidak hanya di Ethiopia namun juga di Afrika dimana ia disebut telah membuka pintu kesempatan lebih banyak kepada perempuan lainnya di Afrika untuk ikut andil dalam tanggung jawab kepemimpinan dan mengambil peran di dalamnya sejumlah upaya kesetaraan gender tersebut ia lakukan melalui promosi Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan melalui gerakan HeForShe, Jaringan Perempuan Afrika serta Strategi Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Uni Afrika.
ADVERTISEMENT
Sahle disebut oleh seorang analis politik Jane Doe sebagai kekuatan perubahan dalam kepemimpinan yang diplomatis, memecahkan batasan hingga menginspirasi generasi pemimpin perempuan di masa depan untuk mampu memimpin dan mencapai keberhasilan dalam industri apapun itu.