Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perang Video Marketing ala E-commerce Indonesia, Mana Favoritmu?
12 Juli 2018 22:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari iPrice Trend tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis online di Indonesia bagaikan tambang emas. Dengan jutaan penduduk yang antusias menerima perkembangan digital, e-commerce sangat booming di negara tercinta. Bagi kamu yang kurang paham, e-commerce adalah aktivitas membeli atau menjual barang secara online.
ADVERTISEMENT
Melihat prospek e-commerce Indonesia yang cerah, banyak toko online berjamuran. Dari toko online yang berasal dari luar negeri seperti Lazada, AliExpress dan JD hingga toko online lokal seperti Bukalapak, Tokopedia dan Bhinneka – semuanya bersaing untuk merebut hati konsumen.
Berdasarkan Peta E-commerce Indonesia, ada empat puluh pemain besar e-commerce di Indonesia. Data tersebut dikumpulkan oleh tim riset iPrice di setiap kuartal. Peta persaingan e-commerce Indonesia tersebut diukur berdasarkan rata-rata pengunjung website tiap kuartal, ranking aplikasi, jumlah follower di media sosial dan jumlah karyawan. Jika kamu perhatikan data kuartal dalam Peta E-commerce Indonesia, Bukalapak menduduki posisi ketiga tapi memenangkan penghargaan iEMA! Lho, kok bisa?
iEMA alias iPrice E-commerce Merchant Awards adalah kompetisi e-commerce dimana konsumen bisa menominasikan toko online mana pun sebagai toko online terpopuler, paling berkualitas dan pemenang umum. Tahun lalu, Bukalapak menyabet dua penghargaan iEMA sebagai toko online terpopuler dan pemenang umum. Kira-kira, apa yang membuat Bukalapak sangat populer di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa poin hasil pengamatan penulis:
Bukalapak - Indonesia Banget
Dimana-mana dalam urusan bisnis, jika masuk ke negara baru pastinya ingin ‘merakyat’ alias membaur dengan budaya lokal. Dalam urusan e-commerce, tidak semua toko online memiliki kebebasan karena ada tone of voice atau image perusahaan yang harus dipertahankan. Sebagai pemain lokal, Bukalapak itu ‘Indo banget’ dalam segi bahasa. Misalnya penggunaan bahasa yang gaul dan akrab di telinga seperti “lebay”, “cincai” dan “nego” dalam video mereka. Terasa ringan dan enak didengar!
Video Marketing yang Jayus dan Menghibur
Zaman sekarang, video telah menjadi alat marketing yang ampuh karena bisa viral dalam sekejap. Dalam marketing, Bukalapak membungkus video promosi mereka dengan jalur cerita yang jayus dan menghibur. Tidak tanggung-tanggung, CEO-nya sendiri, Achmad Zaky, juga terlibat dalam beberapa video mereka!
ADVERTISEMENT
Lazada Indonesia – Gencar Promosi ala Siaran Infotainment
Lazada Indonesia juga memiliki banyak segmen video dalam channel YouTube mereka, namun sebagian besar lebih menjurus ke arah promosi. Meskipun begitu, video marketing Lazada Indonesia tetap enak untuk ditonton. Buktinya, banyak video mereka yang berdurasi 20-30 menit telah ditonton oleh ratusan hingga ribuan orang!
Lazada Indonesia benar-benar all in saat shooting untuk video mereka. Misalnya dalam segmen “Lazada Live”, konsepnya seperti siaran infotainment. Ada background, pembawa acara dan orang yang diwawancarai. Kamu bisa mendapat tips dan informasi mengenai brand-brand ternama seperti Wardah, Philips dan Inifnix.
Melihat banyaknya orang yang belanja produk fashion secara online, Lazada Indonesia juga memiliki segmen “#SENSESYEN” dimana mereka langsung turun ke jalan dan mewawancarai orang. Dengan begini, video tersebut terkesan nyata dan asik ditonton. Konsumen pun bisa mendapat inspirasi fashion dan tidak keberatan walaupun promosi yang dilakukan cukup gencar.
ADVERTISEMENT
Tokopedia – Artistik Seperti Film
Kamu anak cinematography atau suka nonton iklan produk Thailand? Jika iya, kamu pasti suka video-video Tokopedia! Persaingan e-commerce di Indonesia yang ketat mendorong pengelola bisnis online untuk kreatif. Menilik channel YouTube Tokopedia, kamu akan menemukan banyak video marketing yang menyerupai film pendek.
Toko online ini mengerahkan 100% untuk setiap pembuatan video mereka, lihat saja film pendek “Berputar Kembali” atau segmen “Tokopedia Seller Stories”. Video-video tersebut memiliki jalur cerita yang benar-benar dirangkai sedemikian rupa, begitu juga dialognya. Warna video-video Tokopedia juga agak mellow, seperti filter Instagram. Pokoknya, artistik dan menyentuh sekali, deh!
Sepertinya video bertema infotainment sedang marak dalam dunia e-commerce Indonesia. Ada juga segmen “Tokopedia Live” lengkap dengan studio dan pembawa acara yang bergaya kekinian. Yang lebih menarik, video-video ini berdurasi sekitar satu jam! Wow, niat sekali, kan?
ADVERTISEMENT
Shopee – Dari Produk Hingga Makanan
Mereka yang bergelut di bidang e-commerce pasti punya banyak akal untuk menarik perhatian konsumen. Sadar kalau orang Indonesia juga hobi makan, Shopee pun menjadikan makanan yang sedang viral sebagai topik video mereka. Misalnya saja, es kepal yang lagi booming.
Dalam segmen “#ShopeeCobainYok”, tiga pegawai Shopee asik membeikan komentar mengenai es kepal, pisang nugget dan donat mi. Sepertinya shooting dilakukan di kantor toko online tersebut, dengan si pembawa acara beserta kedua temannya masih memakai kalung kartu masuk-keluar perusahaan.
Saat menonton video-video Shopee, kamu akan merasa santai dan terhibur berkat efek kartun dan emoji yang bertebaran. Yang lebih menarik lagi, semua video Shopee dilengkapi dengan subtitle alias terjemahan bahasa sehingga bisa ditonton walaupun konsumen tidak membawa headset atau menontonnya di kantor atau kampus (ups!).
ADVERTISEMENT
Begitulah, friends! Mana yang jadi favoritmu? Silahkan tinggalkan komentar di bawah 😊
Ditulis oleh Theresia Clara.
Sumber data: iprice.co.id/insights/mapofecommerce/