Tips Teruji Tim Content Marketing Mendapatkan Publikasi Gratis Media

iPrice Trend
Konten terkini seputar belanja online, riset e-commerce, elektronik dan lainnya dari situs perbandingan harga, iPrice Indonesia.
Konten dari Pengguna
10 Desember 2020 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari iPrice Trend tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ditulis oleh Aldo Fenalosa, sebagai Content Strategist di iPrice Group.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini pertama kali diterbitkan di halaman blog iPrice Indonesia.
Setelah membaca artikel ini, kamu akan mengetahui jawaban dari 4 pertanyaan utama tentang strategi data driven content di iPrice:

1. Apa itu data driven content?

formula konten viral oleh agensi marketing Fractl
Konten berbasis data adalah sebuah produk informasi yang dibangun berdasarkan referensi dan analisis dari sekumpulan fakta dan statistik. Setidaknya, itulah pemahaman yang saya temukan dalam aktivitas tim content marketing di iPrice.
Di era digital, siapapun bisa membuat konten. Hanya saja, akan sulit meyakini audiens jika formula konten yang dibuat sebatas formalitas atau analisis kering tanpa kejelasan data.
ADVERTISEMENT
Kata-kata tanpa data hanya menjadi sebatas opini. Dan by default, kita lebih sulit menerima opini sebagai informasi utama.
Hal yang sama juga berlaku ketika seorang content marketer membuat konten untuk mendapatkan backlink dari situs-situs internet berotoritas tinggi.
Karena itu itu, divisi Content Marketing tempat saya bekerja menggunakan strategi data driven content untuk mendapatkan backlink.

2. Mengapa data driven content adalah strategi yang sukses?

Data driven konten memiliki newsworthy elemen yang dicari media
Setelah bergabung dalam tim content marketing, saya jadi tahu bahwa agensi marketing besar seperti Fractl, Distilled, dan Builtvisible kerap menggunakan konten berbasis data agar mendapatkan seporsi peliputan di situs-situs media.
Saya juga jadi tahu bahwa konten-konten itu dimuat gratis oleh media. Iya, agensi marketing yang saya sebutkan tadi tidak membayar media yang dituju untuk memublikasikan konten mereka. Kok bisa?
ADVERTISEMENT
Konten berbasis data sejatinya adalah produk tradisional media massa. Jurnalis merupakan pengumpul data, media adalah tempat mereka mengolah data untuk memenuhi kebutuhan informasi orang ramai.
Produk jurnalistik yang mereka kemas, seperti straight news atau artikel feature, dihimpun dari data-data yang mereka temukan ketika meliput di lapangan atau riset di berbagai platform. Data dianggap terpercaya hanya bila menyajikan informasi yang akurat dengan pedoman asal dan akses yang jelas.
Data-data itu kemudian mereka saring berdasarkan peringkat nilai berita. Nilai-nilai berita sangat penting dalam proses ini karena membantu jurnalis untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita yang akan menarik perhatian banyak orang.
Jadi, selama content marketer dapat menunjukan data terpercaya dan cerita yang newsworthy di dalam konten mereka, media massa akan dengan senang hati memuat konten itu karena pekerjaan mereka dalam mengolah informasi jadi lebih ringan dan efisien.
ADVERTISEMENT
Apalagi, menurut tulisan yang dimuat MOZ, tren jurnalisme data di situs media semakin meningkat sejak beberapa tahun belakangan.
Berkat implementasi konten berbasis data sejak empat tahun terakhir, iPrice berhasil mendatangkan 400.000++ backlinks ke situs iPrice.co.id yang mayoritas berasal dari situs media massa (*berdasarkan data dari Ahrefs tanggal 5 November 2020).
Salah satu konten berbasis data yang punya performa paling tinggi dan paling sering diberitakan media adalah laporan Peta E-commerce Indonesia yang terbit sejak tahun 2017.

3. Apa saja tantangan dalam mengumpulkan data untuk konten?

Tantangan dalam mengumpulkan data
Langkah awal dalam membuat konten berbasis data adalah mengumpulkan data.
Tapi data tidak selalu otomatis hadir dalam bentuk spreadsheet atau tabel-tabel yang siap untuk dianalisis. Terkadang, data yang dimau lebih banyak berceceran di pojok-pojok internet dengan akses yang tidak jelas.
ADVERTISEMENT
Di tim content marketing iPrice sendiri, ada dua tantangan utama ketika mengumpulkan data, yaitu:
Untuk mengatasi tantangan itu, kami menggunakan sejumlah pendekatan, yakni:
ADVERTISEMENT

4. Bagaimana menghubungkan data dengan brand/klien?

Ragam elemen brand iPrice yang dihubungkan dengan data untuk dijadikan cerita
Sebelum menggunakan data untuk konten, kita mesti berpikir strategis, seperti:
Seringkali, kita sendiri tidak langsung dapat mengetahui koneksi data dan brand sendiri. Karenanya butuh sedikit brainstorm untuk memetakan posisi data dan brand kita.
Di iPrice, kami memetakan sejumlah elemen yang bisa dieksplor ketika mencari data yang sesuai untuk branding perusahaan.
Berikut elemen iPrice yang kami gunakan sebagai rujukan eksplorasi topik dan data:
Setiap kali kami menemukan data, kami akan menghubungkannya dengan elemen di atas untuk mengetahui seberapa kuat hubungannya dengan brand/klien.
ADVERTISEMENT
***
Sumber: iPrice.co.id