Jose Rizal Manua: Buku Kurang Diminati Anak Muda

Iqbal Dwiharianto
Interested in international relations, philosophy, and basketball.
Konten dari Pengguna
4 November 2017 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iqbal Dwiharianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jose Rizal Manua: Buku Kurang Diminati Anak Muda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemajuan teknologi secara bertahap merubah wujud informasi yang dahulu berupa fisik menjadi digital. Tidak terkecuali dalam urusan buku. Perannya kini perlahan tergantikan seiring dengan tersedianya hampir segala bentuk informasi di Internet. Jose Rizal Manua (63), seorang pujangga, pendiri kelompok teater, dan dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), bercerita tentang bagaimana fenomena tersebut mulai dirasakan oleh dirinya.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu siang (4/11/17), kumparan mendatangi Jose ke toko buku miliknya, Galeri Buku Bengkel, yang berada di areal Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Meski di akhir pekan, toko buku yang sudah buka sejak 1996 itu terlihat tidak terlalu ramai pengunjung. Menurutnya, toko yang dulu dalam sehari bisa dikunjungi 10 sampai 20 pembeli, kini paling hanya melayani satu perharinya. Hal tersebut, tambahnya, terjadi karena sudah tersedianya hampir segala informasi di internet. Sehingga, buku (fisik) memang sudah kurang diminati orang, terutama anak muda.
Jose Rizal Manua: Buku Kurang Diminati Anak Muda (1)
zoom-in-whitePerbesar
“sekarang buku tidak lagi diminati orang ya. Artinya kurang, terutama anak muda. Karena di internet semua ada. Tapi, sebagai image sebagai nilai harus tetap dijaga harusnya, ya kan? Karena asosiasi atau hasil dari membaca langsung dengan membaca di internet itu berbeda.” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, ia menyatakan tidak masalah. Karena baginya buku merupakan nilai yang tidak bisa dibandingkan seperti berjualan di warung makanan.
Selain berbicara tentang penurunan jumlah pembeli di toko buku miliknya, Jose juga menanggapi lebih lanjut soal kebiasaan anak muda yang kebanyakan ingin mendapatkan informasi secara cepat. Menurutnya, sesuatu yang instan akan hanya sekedar membawa hasil yang tidak maksimal.
Jose mengatakan, “saya kira, kalau saran, bahwa semua itu harus melalui proses ya, tidak bisa instan – instan saja. Kalau dia minat dalam bidang apapun, dia harus kerja keras mencapai itu. Supaya hasil yang dia peroleh adalah kedalaman, bukan permukaan. Kalau instan, yang kita hasilkan permukaan – permukaan.”
Terakhir, Ia memberikan contoh bagaimana orang yang gemar membaca buku seperti Dian Sastro dan Prilly Latuconsina, dapat dengan mudah dibedakan dari segi kualitas saat masuk menjalankan pekerjaannya sebagai aktris.
ADVERTISEMENT