Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pengunjung Kota Tua Keluhkan Pengamen yang Kadang Memaksa Diberi Uang
7 November 2017 16:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Iqbal Dwiharianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengamen yang kurang memperhatikan etika masih menjadi keluhan utama para pengunjung wisata wilayah Kota Tua, Jakarta Barat. Hal tersebut diketahui seiring dengan diadakannya survey kepuasan pengunjung oleh Pusat Pelayanan Informasi Kota Tua.
ADVERTISEMENT
Selasa pagi (7/11), Pius Johannes, salah satu staff informasi pelayanan Kota Tua Jakarta menjelaskan pada kumparan, keluhan pengunjung masih terpusat pada masalah pengamen yang kadang memaksa untuk diberi uang. Padahal, wilayah Kota Tua merupakan lokasi wisata sekaligus ruang publik yang seharunya nyaman bagi semua pengunjung.
Pius menjelaskan, "jadi mereka udah ada organisasinya, udah ada komunitasnya. Tetapi yang kita lihat itu kan kadang mereka gak memperhatikan etika, bagaimana mengamen di depan orang. Sedangkan ini kan kawasan publik."
Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, kami pun mencoba bertanya ke salah satu pengamen yang berada di sekitar lokasi. Aden, seorang pengamen yang juga merupakan koordinator lapangan komunitas Musisi Kota Tua Bersatu (MKB) menanggapi keluhan pengunjung tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena wilayah Kota Tua tidak jarang didatangi pengamen yang bukan merupakan anggota komunitas tersebut, atau merupakan pengamen dari luar wilayah Kota Tua itu sendiri.
"Kalau kita disini kan udah ada komunitasnya. Kebanyakan yang maksa - maksa itu dia pengamen dari luar, bukan dari komunitas sini. Ya kan kalau yang komunitas ada topinya kita semua." jelas Aden.
Sementara itu, saat disinggung soal etika mengamen, Aden juga menyetujui kalau hal tersebut penting dimiliki setiap pengamen yang ada di kawasan Kota Tua.
Ia mengatakan, "nomor satu ya itu, attitude harusnya mah."
Survey kepuasan pengunjung kota tua sudah dilaksanakan sejak September 2017 dan hasilnya diperkiran akan dapat diakses mulai akhir bulan November di website Unit Pembangunan Kawasan Kota Tua.
ADVERTISEMENT