Konten dari Pengguna

Sari Sutedja Warung Upnormal Bercerita Tentang Muda Dan Kreatif

Iqbal Firdaus
Your favourite Photographer & Visual Maker based in Jakarta.
30 September 2017 16:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iqbal Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara muda dan kreatif, Sarita Sutedja (Founder Warung Upnormal) sebagai tokoh muda yang kreatif menceritakan pengalamannya menciptakan Warung Upnormal pada acara recruitment wartawan baru Kumparan di Ballroom Kuningan City Mall, Jakarta Selatan (30/9). Sari bercerita tentang awal mula membuat warung  dari nol. "Pada dasarnya Juni 2014 silam kami membentuk Warung Upnormal dengan melihat fenomena banyaknya warung makan mie dan juga banyaknya orang indonesia yang suka makan mie di warung pinggir jalan. Namun dengan ramainya fenomena anak muda indonesia yang eksis seperti tren selfie dan ngumpul bareng, maka kami coba membuat warung makan mie dengan dilengkapi wifi, colokan dan lain-lain untuk menunjang fenomena eksis anak muda indonesia. "Kita juga gamau dong pas lagi ngumpul dan foto bareng temen-temen backgroundnya shampoo sachet.  Ujar Sarita tertawa.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara Warung Upnormal  terus eksis sebagai warung pengen anak muda indonesia jadi lebih sering ngumpul?
"Selain inovasi kami juga membuat sebuah bagian seperti Eksternal dan Internal pada inovasi kami, seperti contohnya Raisa dan Hamish menikah muncul slogan "patah hati nasional" nah kita juga ikutan fenomenanya, kita terapin di menu dll. Lalu pada internal seperti mulai dari macam-macam menu, cara pembuatan hingga durasi pembuatan makanan agar lebih ringkas" ujar Sarita.
Berbicara fenomena, apa pendapat mbak Sarita dengam munculnya warung mie yang baru dengan inovasi serupa?
"Kami tidak bilang kami yg pertama bikin warung mie, dan kami juga ga bilang warung mie lainnya meniru kami, tapi mengadaptasi" ujar Sari.
ADVERTISEMENT
Melebarkan bisnis?
"Secara geografis dalam waktu dekat ini tidak. Masih banyak kota-kota di Indonesia yang belum  tersedia. Market kota-kota besar juga belum maksimal kita bakal fokus dalam negeri dulu"
Selain Sarita Sutedja pada acara talkshow di acara recruitment awak wartawan baru Kumparan juga hadir Adryanto Pratono (founder Juni Records) Al-Fatih Timur (founder kitabisa.com) yang juga membagi pengalaman mereka terhadap tema muda dan kreatif kepada calon wartawan baru Kumparan.