Dari Hobi Menjadi Uang

Iqbal Rachmadhan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMY
Konten dari Pengguna
6 Januari 2024 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iqbal Rachmadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rafi Stagif Panur Jati (20)
zoom-in-whitePerbesar
Rafi Stagif Panur Jati (20)
ADVERTISEMENT
Rafi Stagif Panur Jati atau biasa dikenal sebagai Stagip adalah seorang fotografi dan videografi, kemudian ia mulai menekuni dan mengembangkan hobinya tersebut hingga menjadi bisnis. Stagip Memulai bisnis sejak menduduki bangku SMP, di SMP N 2 Bantul. Meskipun mengalami kerugian senilai puluhan juta di awal bisnisnya, Stagip tidak putus asa. Baginya, kegagalan dalam berbisnis adalah hal yang lumrah, karena ia percaya bahwa kehidupan mirip roda yang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah.
ADVERTISEMENT
Stagip tertarik pada hobi fotografi dan videografi. Pada saat Ia meduduki kelas 7 SMP, Stagip ikut ke tempat kerja pamannya yang bekerja sebagai videographer diacara pernikahan. Dikala itu Ia berpikir jika menjadi seperti pamannya sangat menyenangkan. Setelah itu, Stagip mulai belajar secara otodidak melalui media sosial dan mengaplikasikannya saat ada acara-acara disekolahnya.
“Aku awalnya coba-coba, tapi kok enak, yaudah aku jadikan hobi yang aku pelajari dan kembangkan sendiri,” ungkap Stagip. Awalnya ia mencoba dengan peralatan yang ia beli dari hasil menabung dan uang tambahan dari orang tuanya. Kemudian mulai melanjutkan dengan menggunakan alat yang lebih bagus. Selain terinspirasi dari pamannya, Stagip juga terinspirasi oleh Sam Kolder, karena Stagip ingin menjadi seorang creator dan menjadi sutradara di sebuah proyek film. Stagip juga bercita-cita untuk menekuni dunia perfilman. Ia mulai mengenal sosok Kolder semenjak Ia duduk dibangku kelas 9 SMP.
ADVERTISEMENT
“Semenjak Stagip masuk SMA, dia aku ajak untuk kolaborasi. Aku sebagai penyedia bahannya, dia sebagai kreatornya, karena aku berkuliah dibidang fashion yang tidak melulu membuat dan mendesain pakaian, tapi juga memplubikasikannya,” ucap Khansa, kakak kandung Stagip. Khansa ingin mengajak adiknya untuk berkolaborasi, salah satu alasan khansa mengajak adiknya berkolaborasi adalah sebagai perantara promosi melalui postingan Khansa.
“Ketika ada yang menyewa jasanya, kami selalu membagi hasil upah secara rata,” jelas Khansa. Semenjak Stagip SMA ia seringkali menerima panggilan dari acara-acara pameran mobil dan motor. Karena memang hobi dia juga dibidang otomotif.
Stagip yang hobi dibidang otomotif juga kerap dapat panggilan dari teman-temannya untuk membuatkan konten mereka berupa foto maupun video motor dengan imbalan uang. Dari situ Stagip semakin nyaman untuk menjalankan hobinya. “Hasil foto dan video mereka aku jadikan portofolio yang aku upload di Instagram atau tiktok,” ucap Stagip. Portofolio itu ia upload ke media sosialnya agar masyarakat lebih mengenal sosok Stagip.
ADVERTISEMENT