Konten dari Pengguna

Kara Tungga : Mengenalkan sejarah "Djung" Kapal Raksasa Jawa Melalui Batik

Iqbal Saputra
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
31 Agustus 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iqbal Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Kara Tungga di Acara INNACRAFT di Jakarta Convention Centre
zoom-in-whitePerbesar
Foto Kara Tungga di Acara INNACRAFT di Jakarta Convention Centre
ADVERTISEMENT
"Djung Java" sebutan yang sering kita dengar merupakan kapal raksasa dari Nusantara yang kini mulai pudar dari trek sejarah. Kapal ini hadir sebagai penjelajah lautan pada masa itu. Dengan "Djung" Indonesia merajai ekspedisi perdagangan jalur laut selama berabad-abad, bahkan sebelum Eropa menguasai teknologi perkapalan, Indonesia sudah mengenal teknologi perkapalan yang luar biasa menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Hal ini telah diakui oleh Claudius Ptolemaeus yang merupakan astronomer tersohor Yunani. Beberapa sumber menyatakan "Djung" merupakan penanda kejayaan perkapalan Nusantara pada abad ke-8 dengan ukuran yang sangat menakjubkan.
Pada abad ke-16, kapal raksasa ini tercatat dalam sejarah yang ditulis oleh Gaspar Correia yang menceritakan tentang kapal raksasa dari Jawa yang tidak mempan ditembus meriam. Namun, kini sejarah itu mulai tertimbun. Sehingga Nusantara sudah mulai awam mendengar istilah "Djung Java".
Sebuah inovasi baru muncul untuk membangkitkan sejarah "Djung Java" ke masa kini melalui sehelai kain. Kara Tungga sebuah penggiat batik mencoba mengkolaborasikan antara sejarah Nusantara dengan budaya Nusantara yang sampai kini masih eksis di lingkungan masyarakat. Kara Tungga menuangkan abstraksi gambaran "Djung Java" ke dalam batik tulis tangan dengan harapan sejarah yang kian tertimbung kembali muncul ke permukaan lagi.
Batik motif kapal Djung by: Kara Tungga
Puteri Widia sebagai founder dari Kara Tungga pada event INACRAFT yang digelar di Jakarta Convention Centre 3 Maret 2023 memaparkan "Kita semua memiliki sejarah yang luar biasa dahsyatnya, namun sungguh disayangkan, banyak kaum muda yang awam akan sejarah yang dahulu leluhur Nusantara pernah raih, kami "Kara Tungga" menghadirkan batik dengan fungsi lain selain fashion yaitu sebagai media untuk membangkitkan sejarah Nusantara yang mulai hilang". "Djung Java" merupakan salah satu sejarah yang ingin kami ungkit sejarahnya melalui batik tulis. Mungkin itu merupakan kolaborasi yang sangat unik antara sejarah dan budaya."
ADVERTISEMENT
Dari hal tersebut, maka perkembangan industri batik juga bisa mengubah pandangan kaum muda bahwa batik merupakan suatu hal yang kuno. Meskipun cuma sekedar gambar "Djung Java" yang tertuang di dalam sebuah kain dapat memproyeksikan kebesaran kapal "Djung" yang berjaya pada masa itu.
Efek yang dihasilkan semua dapat mengenal sejarah tidak cuma kapal "Djung" tapi semua sejarah yang mungkin pernah ada di tanah Nusantara. Maka ini sejalan dengan yang pernah dikatakan Ir. Soekarno " Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya".