Pawon Inaq, Perjuangan Mengenalkan Masakan Khas Lombok

MUHAMMAD IQBAL PRASETYO
MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Konten dari Pengguna
13 November 2022 14:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MUHAMMAD IQBAL PRASETYO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Pawon Inaq (Sumber : Pribadi, Rabu 9/11/2022)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pawon Inaq (Sumber : Pribadi, Rabu 9/11/2022)
ADVERTISEMENT
Pawon Inaq yang berdiri karena inisiatif mahasiswa semester akhir telah dikenal sebagai tempat makan yang menghidangkan berbagai makanan khas Lombok di Yogyakarta. Warung ini dikelola oleh Ridho (30) yang memulai karirnya sejak 2014 silam. Tempat ini menjadi salah satu tempat makan yang kerap di kunjungi oleh mahasiswa luar Jawa.
ADVERTISEMENT
“Awalnya masak dan saya berfikir kalau sudah ada skill memasak kenapa tidak dikembangkan? Jadi, kami patungan 50 ribu sampai terkumpul 200 ribu. Malam persiapan, pagi masak dan kami jual door to door ke kos anak Lombok sekitar UMY. Saya tidak bilang jualan, kami taruh di depan pintu sampai ujung dan kami balik lagi ambil uangnya,” ujar owner Pawon Inaq.
Alasan pertama mengapa warung ini dibuka adalah karena Ridho belum banyak menemukan kuliner Lombok di Yogyakarta. Ia pun berinisiatif membuka bisnis dengan dana donatur yang berasal dari orang asli Lombok. Dengan dana itu, Ridho mulai membuka bisnis yang dekat dengan kampus UMY dan mendapat respon positif dari mahasiswa sekitar, terutama mahasiswa yang berasal dari Lombok.
ADVERTISEMENT
Ridho menambahkan bahwa dengan cara ini bisa menjadi ajang promosi makanan khas Lombok dan membantu mengobati perantau Lombok yang tidak bisa menikmati makanan Lombok di perantauan. Sebelum warung ini dibuka, ia pernah menemukan warung ayam taliwang. Namun, ia merasa bahwa cita rasa makanan tersebut sangat berbeda dengan ayam taliwang asli Lombok.
Ketika awal usaha, skill memasak yang dimiliki Ridho belum terlalu baik dan jago. Justru setelah memiliki warung ini, Ridho banyak belajar mengenai cita rasa masakan Lombok dari temannya yang berasal dari Lombok Timur.
Jatuh bangun tentu dialami dalam mengenalkan warung makan khas Lombok kepada banyak orang. Ridho menambahkan, “2017 akhir habis kontrak dan modalnya entah kemana. Modalnya sebagian dibawa pemilik modal dan alat dapur di bawa oleh pemilik modal. Saya 2017 nganggur dan saya 2018 nikah lalu mulai jualan lagi di kontrakan dan delivery order. Rencana mau buka di dekat Unires putra tapi terhalang corona jadi saya pulang kampung.”
ADVERTISEMENT
Setelah covid mereda, ia membuka kembali membuka usahanya di rumah dan masih sepi, hanya teman terdekatnya yang mengetahui tentang Pawon Inaq. Ridho berusaha mencari modal sendiri dan menemukan tempat saat ini dikarenakan sewanya yang paling murah dan melihat banyaknya mahasiswa Lombok yang berada di UNISA.
“Untuk sekarang, pelanggan yang dominan adalah orang luar Lombok, Sulawesi, Kalimantan. Tapi ada juga orang Lombok yang kesini untuk mengobati rasa rindu masakan kampung halaman,” kata Ridho.
Kini, Pawon Inaq semakin dikenal banyak orang. Niat awal Ridho untuk mengenalkan dan menjaga eksistensi masakan Lombok yang ada di Yogyakarta perlahan terealisasikan.