Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peningkatan Produktivitas Indonesia Melalui Penerapan Konsep IitokoDori Jepang
1 November 2023 14:57 WIB
Tulisan dari Iqbal Rohim Al Farisi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Produktivitas merupakan faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai hal ini adalah dengan mengadopsi prinsip keefisienan Iitoko Dori, yang berasal dari Jepang (Martinez,2016).
ADVERTISEMENT
Iitoko dori (いいとこ取り) adalah salah satu pemikiran orang Jepang untuk mengadaptasi kebudayaan dari luar negaranya untuk diterapkan di dalam negaranya tanpa mengubah identitas asli dari kebudayaan negaranya sendiri. Istilah "いいとこ取り" (Iitokodori) dalam bahasa Jepang merujuk pada praktik atau konsep yang mirip dengan "mengambil yang terbaik" atau "mengambil keuntungan." Dalam konteks budaya Jepang, ini dapat mengacu pada berbagai aspek, seperti dalam pemilihan gaya hidup, teknologi, bisnis, atau kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam konteks bisnis, "いいとこ取り" dapat merujuk pada strategi perusahaan yang berusaha untuk memanfaatkan kelebihan atau peluang tertentu dalam pasar. Ini mencerminkan pendekatan untuk mencari dan memanfaatkan yang terbaik dalam situasi atau lingkungan tertentu (Burrey, 2019).
Itoko Dori telah terbukti sukses dalam industri manufaktur Jepang, terutama dalam konteks produksi kendaraan bermotor dan manufaktur lainnya. Pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan semua aspek produksi. Keberhasilan Iitoko Dori dalam industri manufaktur Jepang telah menjadikannya rujukan global dalam upaya meningkatkan produktivitas. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengadopsi prinsip-prinsip Iitoko Dori dan menerapkannya di berbagai sektor ekonomi. Dengan populasi yang besar dan beragam sektor ekonomi, seperti pertanian, manufaktur, dan jasa, negara ini dapat mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan produktivitas secara signifikan (Prima, 2021).
Tentang konsep dasar Iitoko Dori yang berasal dari Jepang, hal ini menjadi relevan dalam konteks Indonesia yang memiliki sektor ekonomi yang beragam, seperti pertanian, manufaktur, dan jasa. Prinsip-prinsip inti dari Iitoko Dori mencakup penggunaan sumber daya yang efisien, aliran kerja yang teroptimalkan, perbaikan berkelanjutan, penekanan pada kualitas produk dan kerja sama tim. Dengan mengaplikasikan prinsip ini, Indonesia berpotensi menghadirkan sejumlah dampak positif. Pertama, ada potensi peningkatan produktivitas di sektor-sektor ekonomi yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional (Supriyanto, 2014).
ADVERTISEMENT
Relevansi untuk Indonesia
Iitoko Dori memiliki relevansi yang kuat untuk Indonesia karena negara ini memiliki sektor ekonomi yang beragam:
Dampak Positif
Dengan adopsi keefisienan Iitoko Dori, Indonesia dapat mengharapkan sejumlah dampak positif:
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Peluang
Meskipun adopsi Iitoko Dori memiliki potensi besar, ada sejumlah tantangan yangmungkin dihadapi:
Namun, peluang besar yang muncul meliputi pertumbuhan sektor manufaktur yang lebih kuat, pengembangan teknologi, dan peningkatan daya saing global. Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, adopsi Iitoko Dori dapat menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia Dori.
ADVERTISEMENT
Adopsi Iitoko Dori berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan, termasuk peningkatan produktivitas, penurunan biaya produksi, peningkatan daya saing global, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Namun, tantangan juga akan ada, termasuk perubahan budaya kerja, investasi yang dibutuhkan, dan kerja sama industri yang diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengatasi hambatan-hambatan ini.
Referensi :
Burrey, L. A. (2021). Placing God: Defining “Post-Christianity” for Contemporary Japanese Christians.
Martínez, A. B. (2016). " Iitoko dori": seña de identidad japonesa desde el siglo VII hasta la difusión del anime. In Japón y" Occidente": El patrimonio cultural como punto de encuentro (pp. 37-45).
ADVERTISEMENT
Prima, C. A. (2021). Analisis konsep Itoko Dori dalam video klip Passcode Ninja Bomber (Doctoral dissertation, STBA LIA).
Supriyanto, A. (2014). Pengaruh sikap kerja 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) terhadap produktivitas. Riset Manajemen Dan Akuntansi STIE Atma Bhakti, 5(9), 220975.