Konten dari Pengguna

Literasi Digital Dalam Lingkungan Sekolah Menghadapi Tantangan Era Digital

Ira Lestari
Saat ini penulis adalah salah seorang pendidik/guru bahasa Inggris pada salah satu pondok pesantren sekaligus sekolah Madrasah Aliyah swasta di Jawa Timur, yaitu MA Darul Madinah Madiun Ponpes Putri Thfidzul Qur'an Hidayatullah Kota Madiun.
1 Oktober 2021 12:04 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ira Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Literasi digital dalam menyiapkan pelajar dalam menghadapi era digital. Kredit foto: Ira Lestari
zoom-in-whitePerbesar
Literasi digital dalam menyiapkan pelajar dalam menghadapi era digital. Kredit foto: Ira Lestari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Literasi merupakan istilah yang tidak asing bagi kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Namun, makna literasi sebenarnya memiliki makna dan pemahaman yang lebih luas dan dinamis. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis namun literasi dalam konteks ini lebih luas dan global. Literasi senantiasa berkembang sesuai perubahan dan perkembangan zaman sehingga pelajar pada era digital sekarang ini juga dituntut untuk menguasai teknologi dan cerdas dalam literasi digital. Mengutip dari perpustakaan.setneg.go.id literasi dibedakan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis literasi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Literasi Dasar
Literasi dasar merupakan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, berhitung, dan mendengarkan. Literasi ini merupakan kemampuan paling fundamental dalam melakukan komunikasi. Literasi ini bertujuan mengoptimalkan kemampuan untuk berhitung angka, berkomunikasi, serta baca tulis.
2. Literasi Media
Literasi media merupakan kemampuan untuk seseorang dapat memahami dan mengerti berbagai bentuk media dan cara pengoperasiannya serta kemampuan dalam penggunaan media. Media yang dimaksud tidak terbatas pada media cetak maupun elektronik tapi juga media digital.
3. Literasi Visual
Literasi visual merupakan kemampuan seseorang dalam menginterpretasikan, menerjemahkan dan memahami suatu informasi dan pesan dalam bentuk visual. Literasi ini menekankan pada pemaknaan dalam sebuah pesan visual. Bentuk visual mampu dikomunikasikan sebagai sebuah bacaan.
4. Literasi Perpustakaan
ADVERTISEMENT
Literasi perpustakaan melibatkan karya tulis fiksi maupun nonfiksi dalam bentuk indeks dan katalog. Literasi perpustakaan merupakan kemampuan memahami, membedakan karya tulis, dan mengetahui pemakaian dari indeks dan katalog. Kemampuan memahami informasi pada literasi perpustakaan juga berguna untuk dapat membuat karya tulis maupun penelitian.
5. Literasi Teknologi
Literasi teknologi merupakan literasi yang berkaitan dengan teknologi. Literasi teknologi merupakan kemampuan untuk menggunakan internet, mengerti hardware dan software, serta memahami etika penggunaan teknologi.
Sedangkan Instagram @ditjen.dikti membedakan ada enam literasi dasar yang perlu dikuasai, antara lain:
1. Literasi baca dan tulis
2. Literasi numerasi
3. Literasi sains
4. Literasi digital
5. Literasi budaya
6. Literasi finansial.
Mari kenali lebih dalam literasi dasar yang perlu kita ketahui
ADVERTISEMENT
1. Literasi baca dan tulis
Mengutip dari Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, literasi baca dan tulis adalah kemampuan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri, menuangkan gagasan dan ide ke dalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi di lingkungan sosial. Proses literasi bisa berupa membaca dan menulis bersuara, membaca dan menulis dengan panduan orang dewasa, membaca dan menulis bersama, membaca dan menulis mandiri.
2. Literasi numerasi
Literasi numerasi merupakan kemampuan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi juga kecakapan untuk menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, bagan dengan menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Literasi numerasi ini menjadi penting agar kita dapat memahami dunia yang penuh angka dan data. Selain itu agar kita dapat berpikir rasional, sistematis, kritis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks. Literasi numerasi penting dikuasai karena kita menjadi warga negara global yang siap menghadapi tantangan abad 21.
ADVERTISEMENT
3. Literasi sains
Literasi sains merupakan kecakapan memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita. Literasi sains merupakan kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan lebih nyaman, sehat dan lebih baik. Penguasaan literasi sains menjadi penting untuk membantu kita berpikir dengan kritis, menyelesaikan masalah dengan kreatif, bekerjasama dengan orang lain, berkomunikasi dengan baik dan agar siap menghadapi tantangan abad 21.
4. Literasi finansial
Penguasaan terhadap literasi finansial perlu dilakukan. Literasi finansial merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan dan motivasi dalam konteks finansial. Literasi finansial juga perlu dikuasai agar dapat membuat keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial. Baik individu maupun sosial dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
5. Literasi digital
Di zaman modernisasi, literasi digital ini penting dikuasai. Literasi digital merupakan kecakapan dalam menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Literasi digital ini menjadi sangat penting untuk dikuasai karena literasi digital membuat kita mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar dan berkolaborasi dengan banyak orang.
6. Literasi budaya
Literasi budaya merupakan pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Saat ini penggunaan media digital semakin meluas dikalangan peserta didik dan guru. Pengguna media digital tidak hanya terbatas pada akses informasi namun juga konten hiburan dan permainan. Dikutip dari databoks.katadata.com, penetrasi internet Indonesia pada akhir Maret 2021 sebesar 76,8 persen dari total populasi. Menurut data Internetworldstats, pengguna internet di tanah air mencapai 212,35 juta dengan estimasi total populasi sebanyak 276,3 juta jiwa. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada di urutan ke-15 di antara negara-negara Asia penggunaan internet. Dari jumlah pengguna internet tersebut beberapa diantaranya adalah siswa rentang usia sekolah. Mereka menggunakan waktu untuk mengakses internet, baik melalui telepon genggam, komputer personal, atau laptop dalam durasi 5 jam per harinya untuk keperluan belajar, hiburan maupun permainan/games.
ADVERTISEMENT
Kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet pada satu sisi memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan dan kemudahan dalam akses informasi namun pada sisi yang lain memberikan tantangan yang besar. Tingginya penggunaan internet bagi generasi muda utamanya kalangan pelajar saat ini memunculkan kekhawatiran. Fakta menunjukkan bahwa data akses terhadap konten pornografi meningkat pesat. Selain itu adanya perilaku yang tidak sehat, ditunjukkan dengan penyebaran berita atau informasi hoaks, ujaran kebencian, intoleransi di media sosial, perundungan dalam media sosial serta penyalahgunaan identitas. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi berbagai pihak yang memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh dengan yang memiliki kompetensi dalam era digital.
Pentingnya program pembelajaran kompetensi literasi digital dikalangan guru dan pelajar diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan media digital khususnya untuk media pendidikan sehingga nantinya mampu memberikan kontribusi yang baik bagi guru dan pelajar. Oleh karena itu, pembelajaran literasi digital perlu diterapkan dalam lingkungan sekolah karena merupakan solusi praktis untuk membangun kompetensi literasi digital bagi guru dan pelajar, agar terbentuk SDM yang memiliki karakter dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal-hal tersebut tentu menjadi tantangan besar bagi orang tua, pemangku kebijakan dan institusi sekolah yang mempunyai tanggung jawab dan peran penting dalam mempersiapkan generasi abad ke-21 yaitu generasi yang memiliki kompetensi digital. Mengutip dari Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Budaya sasaran gerakan Literasi Digital di sekolah dimulai dari lingkup kelas dan budaya sekolah. Sasaran Gerakan Literasi Digital di lingkungan sekolah berbasis kelas yaitu:
1. Meningkatnya jumlah pelatihan literasi digital yang diikuti kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.
2. Meningkatnya intensitas penerapan dan pemanfaatan literasi digital dalam kegiatan pembelajaran.
3. Meningkatnya pemahaman kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa dalam menggunakan media digital dan internet.
Sedangkan Sasaran Gerakan Literasi Digital melalui Basis Budaya Sekolah yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Jumlah dan variasi bahan bacaan dan alat peraga berbasis digital.
2. Frekuensi peminjaman buku bertema digital.
3. Jumlah kegiatan di sekolah yang memanfaatkan teknologi dan informasi.
4. Jumlah penyajian informasi sekolah dengan menggunakan media digital atau situs laman.
5. Jumlah kebijakan sekolah tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi di lingkungan sekolah.
6. Tingkat pemanfaatan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi dalam hal layanan sekolah seperti aplikasi rapor digital, aplikasi pengelolaan keuangan, dapodik, E-mis, pemanfaatan data siswa dan profil sekolah.
Literasi digital dalam ruang lingkup sekolah harus dikembangkan secara maksimal. Penerapan literasi digital dapat diterapkan melalui mekanisme pembelajaran terintegrasi dalam kurikulum atau menggunakan sistem pembelajaran yang terkoneksi dengan internet. Siswa perlu ditingkatkan keterampilannya dalam penggunaan literasi digital. Siswa juga perlu mendapat wawasan tentang etika dalam literasi digital dan konsekuensi dalam penyalahgunaan media sosial. Selain itu guru juga perlu meningkatkan pengetahuan dan kreativitasnya dalam proses pengajaran yang melibatkan teknologi literasi digital. Kepala sekolah perlu memfasilitasi guru atau tenaga kependidikan dalam mengembangkan budaya literasi digital sekolah. Hal ini sebagai wujud penguatan kapasitas fasilitator.
ADVERTISEMENT
Penguatan fasilitator literasi di lingkungan sekolah ditekankan pada pelatihan kepala sekolah, pengawas, guru, dan tenaga kependidikan tentang literasi digital dan penggunaan teknologi. Pelatihan-pelatihan tersebut terkait dengan penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan sekolah. Kepala sekolah diberikan pelatihan tentang penggunaan media digital dan teknologi digital dalam menajemen sekolah. Guru mendapatkan pelatihan tentang pemanfaatan media digital dan teknologi dalam pembelajaran. Peserta didik didorong untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara cerdas dan bijaksana. Pelatihan di sini juga ditekankan pada keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan terkait dengan penerapan literasi digital di lingkungan sekolah.Selain itu peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu menggunakan media digital di sekolah menjadi kebutuhan yang harus disediakan oleh sekolah.
ADVERTISEMENT
Sekolah diharapkan mampu meningkatkan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu bagi warga sekolahnya, terutama untuk peserta didik. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu terkait literasi digital di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.
1. Penambahan Bahan Bacaan Literasi Digital di Perpustakaan
Perpustakaan menjadi salah satu jantung pengetahuan sekolah. Penambahan bahan bacaan literasi dalam berbagai bentuk sumber belajar perlu ditingkatkan. Misalnya, menyediakan bahan bacaan bertemakan digital, menyediakan bahan bacaan dalam bentuk salinan lunak, atau penyediaan alat peraga sebagai sumber belajar terkait dengan literasi digital.
2. Penyediaan Situs-Situs Edukatif sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah
Sekolah dapat menyediakan situs edukatif untuk seluruh warga sekolah. Seperti penggunaan situs belajar ruangguru, zenius, quipper dan lain lain untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
3. Penggunaan Aplikasi Edukatif sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah
Aplikasi-aplikasi edukatif yang bisa digunakan oleh warga sekolah adalah Jelajah Seru, Anak Cerdas, 101 lagu Anak-Anak, Kumpulan Dongeng, dan sebagainya. Kepala sekolah dan guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menggunakan aplikasi aplikasi tersebut untuk menambah pengetahuan dan kreativitas. Guru juga dapat mengaitkan aplikasi tersebut dalam pembelajaran.
4. Pembuatan Mading Sekolah dan Mading Kelas
Majalah dinding adalah sarana yang dapat digunakan warga sekolah dalam menyediakan sumber informasi dan pembelajaran. Penggunaan mading dapat diarahkan untuk sarana edukatif dalam kaitannya dengan literasi digital.Warga sekolah dapat mengisi konten mading dengan artikel atau informasi edukatif bertemakan digital atau memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperoleh informasi dalam pembuatan karyanya.
ADVERTISEMENT
5. Penyediaan Komputer dan Akses Internet di Sekolah
Penyediaan komputer dan akses internet merupakan salah satu upaya yang penting dalam perkembangan ilmu pengatahuan pada era digital ini. Sumber belajar yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan menggunakan akses internet dengan sangat cepat dan efisien. Kebutuhan warga sekolah terutama peserta didik dalam mempelajari ilmu teknologi informasi dan komunikasi harus ditunjang dengan ketersediaan perangkat komputer dan internet di sekolah.
6. Penyediaan Informasi Melalui Media Digital
Penyediaan layar dan papan informasi digital di beberapa titik strategis di lingkungan sekolah dapat membantu warga sekolah dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Konten konten perkembangan ilmu pengetahuan dunia, fakta-fakta sains sederhana, berita-berita terkini, permainan edukatif yang menantang, dan lain sebagainya dapat ditampilkan dan disediakan sebagai penambahan wawasan warga sekolah.
ADVERTISEMENT
Demikian ulasan singkat mengenai Perlunya Literasi Digital Dalam Lingkungan Sekolah Untuk Menghadapi Tantangan Era Digital. Semoga bermanfaat.